Virus Corona

Waspada Tim Medis Corona Gadungan, Pura-pura Semprot Disinfektan Ternyata Mau Merampok

Ia meminta masyarakat berhati-hati jika ada orang yang mengatasnamakan tim kesehatan melakukan pengecekan terkait virus corona.

Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Polda Lampung bersama jajarannya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi kriminalitas yang memanfaatkan isu virus corona.

Para pelaku kejahatan melakukan aksi dengan modus pura-pura menjadi petugas kesehatan yang datang ke rumah-rumah warga untuk melakukan penyemprotan disinfektan pencegah virus corona.

Sampai kemarin, Dinas Kesehatan di Lampung tidak ada menurunkan tim untuk melakukan hal tersebut.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan, Polda Lampung telah memberi instruksi kepada seluruh jajarannya untuk mengantisipasi modus kejahatan yang memanfaatkan kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus corona.

Unggah Status Virus Corona Sudah di Lampung, IRT Ditangkap Polisi

Corona Tewaskan 463 Orang, Seluruh Italia Ditutup 25 Hari

Gagal Jadi TKW, IRT Asal Tanggamus Ngaku Khilaf Sebar Hoaks Virus Corona: Saya Takut

Kalau Kaca Salon Gelap, Positif Ada Layanan Plus-plus

Ia meminta masyarakat berhati-hati jika ada orang yang mengatasnamakan tim kesehatan melakukan pengecekan terkait virus corona.

"Jika ada yang datang, tanya dulu tanda pengenalnya, identitas dirinya. Selain itu, yang namanya petugas kesehatan pasti berkoordinasi dengan pihak RT. Jika mencurigakan segera lapor kepada RT, nanti dari RT lapor ke pihak kepolisian dalam hal ini Bhabinkamtibmas atau langsung ke polsek atau polres terdekat," jelas dia, Rabu (11/3/2020).

Sampai saat ini memang belum ada laporan terkait aksi perampokan dengan modus tersebut. Hal tersebut terjadi di luar wilayah Lampung.

Namun semua pihak diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Segera Lapor

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya melalui Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rossef Efendi juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya terhadap oknum-oknum yang memanfaatkan isu virus Corona.

"Masyarakat diminta waspada, hati-hati, dan tidak takut untuk menanyakan kelengkapan identitas surat-surat kerja jika ada petugas-petugas apapun itu yang datang ke rumah. Jika curiga segera lapor ke kami," ujarnya.

Petugas kepolisian sendiri sudah siaga dan akan menindak tegas jika ada penjahat dengan modus tersebut. Namun untuk sementara ini, kasus belum ditemui di Bandar Lampung.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Edi Purnomo juga mengungkapkan hal senada. “Kita imbau kepada masyarakat untuk mewaspadai jika ada orang yang mengaku dari Dinas Kesehatan untuk melakukan penyemprotan. Tanya surat tugasnya. Jangan terima tamu orang yang tidak dikenal seorang diri,” kata Kapolres.

Ia meneruskan, pihaknya juga telah meminta kepada Bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Jika masyarakat mendapati adanya orang yang mencurigakan dan mengaku-ngaku sebagai petugas kesehatan tanpa dilengkapi surat tugas resmi, segera laporkan ke Bhabinkamtibmas atau ke kantor polisi terdekat.

Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudo Martono mengatakan, pihaknya telah menerima perintah dari Kapolda Lampung untuk mengantisipasi pencurian modus petugas kesehatan yang datang ke rumah-rumah untuk menyemprot virus Corona.

"Kita akan memberikan imbauan secara berantai kepada masyarakat. Selain itu juga menyampaikan imbauan melalui media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Sehingga semua bisa waspada," tegasnya.

Dinas Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung Edwin Rusli menegaskan, hingga saat ini tidak pernah mengeluarkan perintah maupun penugasan tim untuk mendatangi rumah-rumah warga melakukan penyemprotan cairan pencegah virus Corona.

"Provinsi dan kabupaten/kota lainnya juga tidak pernah mengeluarkan penugasan seperti itu," kata dia.

Ia mengatakan, jika masyarakat menemukan ada orang yang mengaku sebagai petugas kesehatan ingin menyemprotan cairan pencegah Corona, segera melapor kepada pemerintah maupun aparat di lingkup terdekat. "Kalo ada yang seperti itu bisa langsung lapor ke RT, RW, atau aparat setempat," tegasnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan juga memastikan tidak ada program pemerintah untuk penyemprotan cairan untuk menghindari penyebaran virus Corona.

“Tidak ada program penyemprotan terkait dengan penyeberan virus Corona. Kalau ada oknum yang mengatasnamakan Dinkes Lampung Selatan, silakan laporkan ke kita,” kata Kristi Endarwati, Kabid P2P Dinas Kesehatan Lampung Selatan, kemarin.

Menurutnya, Dinkes akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait virus Corona, bagaimana mencegah, serta menghindari agar tidak tertular. Namun ia memastikan sosialisasi itu melibatkan pihak desa, kecamatan, serta puskesmas.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara Dr Maya Metissa mengatakan, pihaknya tidak ada menugaskan satu orangpun untuk melakukan penyemprotan disinfektan terkait virus Corona. “Jadi kalau ada oknum yang mengaku akan menyemprot desinfektan virus Corona, sebaiknya ditolak saja,” katanya, Rabu 11 Maret 2020.

Imbauan Gubernur

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak Bupati/Wali Kota se-Provinsi Lampung secara bersama-sama memberi imbauan secara bijaksana ke masyarakat terkait virus corona.

Hal itu disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat memimpin Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Provinsi Lampung, di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur, Bandarlampung, Rabu (11/3).

"Insya Allah Lampung terhindar dari virus Corona. Hal ini mengingat virus Corona hidup pada suhu 26 derajat celcius, sedangkan di Lampung suhunya sekitar 30 derajat celcius," kata Gubernur.

"Tapi kita jangan lalai, oleh karenanya wajib hukumnya bupati/wali kota memberikan informasi kepada masyarakat yang tidak menyebabkan terjadinya kontra produktif," ujar Gubernur.

Kadis Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menjelaskan bahwa sejak awal menyebarnya virus corona, Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti melakukan screening di pintu masuk ke Provinsi Lampung.

Langkah pencegahan itu dilakukan di Bandara, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Teluk Semaka dan Pelabuhan Maringgai.

“Untuk di Bandara kita menyediakan thermal scanner untuk mendeteksi suhu warga yang datang dari luar negeri yang akan masuk ke Lampung," ujarnya.

"Untuk pendatang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta akan diberikan kartu kuning, dan ketika tiba akan langsung dilakukan pendataan. Apabila tidak melebihi 38 derajat maka orang tersebut akan terus dipantau selama 14 hari,” jelas Reihana.

Reihana juga menjelaskan ada 3 rumah sakit di Lampung yang siap menghadapi virus corona yaitu Abdul Moeloek, RSUD Kalianda, dan RSUD Ahmad Yani Metro dengan memiliki ruang isolasi. "Di sisi lain KKP juga sudah siap dengan tabung hampa udara bagi yang terindikasi virus,” kata Reihana.

Reihana mengatakan pihak tidak menginginkan terjadi kepanikan di tengah masyarakat. "Untuk itu, Kabupaten/kota harus membuat imbauan kepada masyarakat berupa banner dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait virus corona," jelasnya.

Di sisi lain, pemeritah Indonesia kembali mengumumkan jumlah pasien positif virus Corona menjadi 34 kasus, kemarin. Dari jumlah tersebut, ada 4 pasien yang berhasil sembuh namun ada satu pasien yang meninggal dunia. Namun pasien yang meninggal dunia ini tidak sekedar terkena virus corona, namun telah menderita sejumlah penyakit keras saat masuk rumah sakit.(som/byu/ded/ang/nif)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved