Kuliah Virtual Imbas Corona, Banyak Mahasiswa di Lampung Pulang Kampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebagian besar mahasiwa kampus negeri maupun swasta yang berkuliah di Bandar Lampung memilih pulang kampung.

Itu merupakan imbas kebijakan kuliah virtual yang diterapkan masing-masing kampus mulai Senin (16/3/2020) pasca merebaknya virus corona.

Tika, mahasiswi sebuah kampus Islam di Bandar Lampung, berencana pulang ke kampung halamannya di Lampung Barat siang nanti.

Tika menuturkan, kepulangannya ke Lambar karena permintaan orangtua yang cemas karena anaknya berada di daerah dimana sudah ada pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).

• Fatwa Lengkap MUI soal Ibadah Saat Wabah Corona, Salat Jumat Bisa Diganti Salat Zuhur

• Imbas Wabah Corona, PNS dan Siswa di Lampung Dirumahkan

• Perjuangan Dokter Rawat Pasien Corona

• Dampak Corona, Pemohon Paspor Umrah di Kantor Imigrasi Kotabumi Turun hingga 80 Persen

"Orangtua minta untuk pulang. Terlebih pengganti kuliah bisa dilakukan tanpa tatap muka lewat email atau WhatsApp. Khawatir kalau saya masih di Bandar Lampung," beber mahasiswi semester 4 ini kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (17/3/2020).

Namun begitu, masih ada juga temannya yang tetap memilih berada di Bandar Lampung.

Hal senada diungkapkan mahasiswi yang berkuliah di kampus kesehatan, Iin.

Menurut Iin, orangtua memintanya pulang kampung sementara waktu.

"Disuruh pulang sementara waktu sampai kondisi dianggap kondusif dan memungkinkan untuk kuliah kembali. Kuliah dilakukan lewat online," kata mahasiswi semester 2 itu.

Terlebih diakuinya teman-teman kuliahnya juga memilih untuk pulang ke daerahnya masing-masing.

"Tapi kami memang pulkamnya masih di Lampung, nggak ada yang asal luar Lampung," tambahnya.

Sandra dan Adi, mahasiswa kampus negeri di Bandar Lampung, juga memilih pulang kampung ke Way Kanan sejak kemarin sore.

Sandra memilih tidak aktif di kampus terlebih dahulu karena memang tidak lagi ada perkuliahan dan tengah menjalani bimbingan skripsi.

"Nggak ke kampus dulu sementara waktu," bebernya.

Adi juga memilih untuk pulang ke kampung halamannya di Way Kanan lantaran aktivitas perkuliahan diliburkan selama dua minggu.

Teman-temannya juga menurutnya banyak yang memilih pulang ke rumah orangtuanya masing-masing.

"Di pemberitahuannya kuliah dilakukan secara online baik itu lewat email atau WhatsApp. Jadi kalaupun pulang kampung tetap bisa menjalani perkuliahan online," ujar mahasiswa semester 5 ini.

(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)