Kasus Corona di Lampung
Gara-gara Virus Corona, Beli Gula Maksimal 2 Kg, Supermarket di Bandar Lampung Batasi Pembelian
Sejumlah supermarket di Bandar Lampung mulai memberlakukan pembatasan pembelian bahan pokok.
Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Noval Andriansyah
Meski begitu aktivitas pembelian masyarakat di Pasar Way Halim masih normal seperti biasanya.
"Kalau beberapa hari ini tidak ada kalau pembeli belanja masih normal tidak ada sampai yang borong seperti di tv," kata Inggil Devrina pedagang di pasar Way Halim.
Seperti di Pasar Way Halim, para pedagang di pasar Untung Surapati juga mengaku belum mengetahui informasi tersebut.
Walau begitu aktivitas belanja masyarakat masih terpantau normal.
"Sejauh ini belum ada (panic buying), cuma yang terasa di omset Belanja masyarakat masih stabil," kata Agus Gianto.
Terkait himbauan pembatasan pembelian, dirinya mengaku belum mengikuti informasi tersebut.
Hanya saja isu terkait Covid-19 ini berdampak pada omset.
"Belum ada himbauan itu (batasan belanja), seperti di Kampung Baru karena mahasiswa diliburkan jadi ngaruh ke pendapatan karena akses belanjanya ke Pasar Untung ini," sambungnya.
Pembeli juga mengaku berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Masyarakat juga mengukur kemampuan daya beli nya.
"Ini belanja untuk keperluan masak harian aja. Kalau belanja banyak engga juga kita ukur kemampuan kita juga," kata Khusni Salah satu pembeli di Pasar Way Halim.
Terkait batasan pembelian, dirinya mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Kalau itu nggak tau ya (batasan pembelian), iya kita beli secukupnya aja buat sehari-hari," sambungnya.
Sama seperti Khusni, Nur Khafifah salah seorang pembeli di Pasar untung juga belum mengetahui informasi tersebut.
"Belum, belum tau (pembatasan pembelian). Saya belanja buat harian aja. Kalau semua dibeli kan bagaimana buat kebutuhan yang lain," kata Nur Khafifah. (Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)