Kasus Corona di Lampung

Polda Lampung Dukung Instruksi Presiden Jokowi Soal Tes Virus Corona Massal

Polda Lampung siap mendukung kelancaran rapid test atau tes virus corona secara massal sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Ilustrasi - Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad. Polda Lampung Dukung Instruksi Presiden Jokowi Soal Tes Virus Corona Massal. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Polda Lampung siap mendukung kelancaran rapid test atau tes virus corona secara massal sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi kebijakan Presiden Jokowi.

"Sepenuhnya kami dukung," kata Zahwani Pandra Arsyad, Kamis 19 Maret 2020.

Pandra menuturkan, wujud dukungan tersebut pihaknya sendiri telah melakukan berkala terhadap anggota Polri di kewilayahan Lampung.

"Kami melakukan pengecekaan jasmani melalui tes pemeriksaan secara berkala," ungkapnya.

 Upaya Tanggulangi Virus Corona, Menhan Prabowo Subianto Akan Angkut Alat-alat Kesehatan dari China

Presiden Jokowi Instruksikan Tes Virus Corona Secara Massal Sesegera Mungkin

• Jika Indonesia Lockdown Akibat Virus Corona, Menteri Sri Mulyani: Masalahnya Bukan Uang tapi SDM

 2 Dokter Langsung Isolasi Diri di Sumatera Utara Seusai 1 Dokter Positif Virus Corona Meninggal 

Tak hanya itu, lanjut Zahwani Pandra Arsyad, antisipasi juga dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat maupun setiap anggota yang masuk di Mapolda Lampung.

"Pemeriksaan melalui biotermal," sebutnya.

Terkait upaya sterilisasi, Zahwani Pandra Arsyad mengaku, pihaknya menurunkan 128 personel untuk melakukan penyemprotan di tempat ibadah.

"Ini juga bentuk dukungan sosial kami dan untuk mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat," tandasnya.

Tes Virus Corona Massal

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk melakukan tes virus corona secara massal.

Instruksi tersebut terungkap saat rapat terbatas yang dilakukannya bersama jajaran menteri terkait, melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Tes virus corona secara massal tersebut akan segera dilakukan di lokasi yang terdeteksi indikasi awal terpapar virus corona.

Jokowi memimpin rapat terbatas untuk membahas penanganan virus corona jenis baru yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Rapat digelar lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Selain para menteri terkait, jajaran gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 juga ikut bergabung dalam rapat ini.

Jokowi memberikan tujuh arahan kepada jajarannya saat membuka rapat.

Berikut rangkumannya:

1. Rapid test massal

Jokowi meminta jajarannya segera melakukan rapid test dengan cakupan besar terhadap warga yang diduga terpapar virus corona Covid-19.

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," kata Jokowi.

Untuk memperlancar rapid test ini, mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta agar alat dan tempat tes diperbanyak.

Tidak hanya itu, dia juga meminta agar tes melibatkan semua pihak, mulai rumah sakit pemerintah, BUMN, TNI-Polri, hingga swasta.

Bahkan, Jokowi membuka peluang lembaga riset dan perguruan tinggi juga bisa terlibat.

"Lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kemenkes," kata dia.

2. Insentif bagi tenaga medis

Presiden Joko Widodo meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani merumuskan insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.

"Termasuk Menkeu, pemberian insentif bagi para dokter, perawat dan jajaran Rumah Sakit yang bergerak dalam penanganan Covid-19," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk memastikan bahwa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis selalu tersedia. Sebab, hal tersebut sangat berpengaruh pada keselamatan dalam menangani pandemi Covid-19 ini.

Pemerintah sebelumnya mengonfirmasi sudah ada sejumlah petugas medis yang terpapar virus corona, satu di antaranya meninggal dunia.

"Saya ingin perlindungan maksimal ke dokter dan tenaga medis yang melayani pasien," kata Jokowi.

3. Libatkan tokoh agama

Presiden Jokowi meminta agar lembaga dan tokoh-tokoh agama dilibatkan dalam membantu pemerintah mencegah penyebaran virus corona yang mengakibatkan penyakit Covid-19.

Menurut Jokowi, tokoh agama dapat berperan penting untuk mencegah penyebaran corona di kegiatan keagamaan.

"Saya minta gugus tugas untuk mengajak lembaga-lembaga keagamaan, tokoh-tokoh agama untuk bersama-sama mencegah potensi penyebaran COVID-19 di kegiatan-kegiatan keagamaan," kata Jokowi. Baca juga: Jokowi Minta Tokoh Agama Dilibatkan

Cegah Covid-19 Selain itu, Presiden juga meminta Gugus Tugas COVID-19 melakukan evaluasi kegiatan keagamaan. Terlebih, kegiatan yang melibatkan banyak orang. Menurut Jokowi, para tokoh agama bisa mengimbau umatnya untuk sementara beribadah di rumah.

"Kita harus mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang melibatkan banyak orang," ucap Jokowi.

4. Stop ekspor alkes

Presiden Jokowi meminta jajarannya memastikan ketersediaan alat-alat kesehatan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 seperti masker dan hand sanitizer.

"Saya minta kebutuhan alat-alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer dipastikan tersedia," kata Jokowi.

 Untuk itu, Jokowi meminta ekspor masker, hand sanitizer atau pun alat kesehatan lain yang dibutuhkan dalam pencegahan corona ini disetop untuk sementara waktu.

Untuk eskpor masker dan alat-alat kesehatan yang diperlukan untuk ini lebih baik distop terlebih dahulu pastikan terlebih dulu stok dalam negeri cukup," kata Jokowi.

5. Jangan liburan

Selain kepada jajaran menteri, Jokowi juga memberi pesan kepada masyarakat.

Presiden meminta masyarakat yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan belajar dari rumah tak menyalahgunakan hal tersebut untuk pergi berlibur.

"Kebijakan belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan," ucap Jokowi.

 Jangan Jadi Kesempatan Liburan Jokowi menegaskan imbauan untuk bekerja dan belajar di rumah ini sangat penting guna mencegah penularan virus corona jenis baru yang menimbulkan penyakit Covid-19.

Bahkan, pekerja lapangan yang tak bisa bekerja dari rumah tetap diimbau menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan.

Namun, Jokowi melihat imbauan untuk bekerja dan belajar dari rumah ini justru disalahgunakan oleh sebagian masyarakat.

Hal ini terlihat dari meningkatnya kunjungan di tempat wisata.

"Saya lihat sabtu minggu kemarin di pantai carita, di puncak lebih ramai dari biasanya sehingga ini memunculkan keramaian yang berisiko memperbanyak penyebaran covid-19," kata dia.

6. Insentif UMKM

Presiden Joko Widodo menyadari kebijakan social distancing untuk mengindari penyebaran virus corona Covid-19 bisa berdampak pada dunia usaha.

Oleh karena itu, Jokowi meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk merumuskan insentif bagi dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Saya minta menko perekonomian dan kementerian terkait segera menjalankan kebijakan insetif ekonomi, utamanya bagi pelaku usaha, lebih khsusus lagi pelaku UMKM yang terkena dampak penyebaran covid-19," kata Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi juga meminta para pelaku usaha bisa menyesuaikan bisnisnya dengan keadaan social distancing saat ini.

Menurut Kepala Negara, para pelaku usaha bisa melakukan sejumlah inovasi, misalnya dengan melakukan pelayanan jarak jauh dengan internet.

"Walaupun ada kebijakan pengurangan interaksi saya mkinta pelaku usaha, pelaku UMKM bisa memaksimalkan penggunaan pelayanan dengan online," kata dia.

7. Stok pangan

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo memastikan stok pangan RI cukup sehingga masyarakat tak perlu panik di tengah pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Jokowi bahkan sudah melakukan inspeksi mendadak ke gudang badan urusan logistik (Bulog) pada Rabu kemarin untuk mengecek langsung stok pangan dalam negeri.

"Saya kemarin sudah cek di bulog, saya melihat stok kita lebih dari cukup," kata Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Jokowi menambahkan, stok pangan dalam negeri masih akan bertambah.

Sebab, pada bulan Maret ini para petani melakukan panen raya.

"April juga masih ada panen raya sehingga penyerapan oleh bulog juga agar diatur," kata dia.

Jokowi pun meminta jajarannya terus memastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok lain yang diperlukan masyarakat. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Polda Lampung dukung sepenuhnya instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan tes virus corona secara massal. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved