Polisi Bubarkan Pengunjung Kafe di Surabaya, Kapolsek: Saya Beri Waktu 10 Menit
sebelum membubarkan diri, polisi meminta para pengunjung membayar makanan dan minuman yang telah dipesan terlebih dulu
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Sebuah video yang memperlihatkan polisi membubarkan pengunjung kafe di Surabaya viral di media sosial dan aplikasi pesan instan WhatsApp pada Minggu (22/3/2020).
Video itu berdurasi 49 detik.
Polisi terlihat membubarkan pengunjung kafe menggunakan pengeras suara.
Tapi, sebelum membubarkan diri, polisi meminta para pengunjung membayar makanan dan minuman yang telah dipesan terlebih dulu.
"Saya beri waktu 10 menit, semua pengunjung kafe diminta segera membubarkan diri," kata polisi yang memegang pengeras suara dalam video itu.
• Hajatan Pernikahan Berujung Petaka, Tamu Undangan Terjangkit Virus Corona
• Dampak Wabah Corona, Bisnis Milik Artis Mulai Bertumbangan
• Seorang Pria Iseng Rekam 2 Karyawan Apotek Mandi, Saat Korban Tahu, Pelaku Pura-pura Ikut Berteriak
• Kisah 2 Gadis Jujur Temukan Uang Rp 19 Juta, Sempat Tolak Imbalan
Polisi yang memberikan pengumuman melalui pengeras suara itu merupakan Kapolsek Wiyung Kompol M Rasyad.
Aksi itu, kata dia, dilakukan pada Minggu (22/3/2020) dini hari.
Menurut Rasyad, kafe itu berada di Jalan Raya Wiyung-Menganti.
"Yang membubarkan dan membawa pengeras suara itu saya," kata Rasyad ketika dihubungi, Minggu.
Rasyad menegaskan, pembubaran kafe itu merupakan bagian dari usaha pemerintah memutus rantai penyebaran virus corona baru di Indonesia, khususnya Surabaya.
"Kami minta pengelola kafe menyadari kondisi bahwa saat ini Surabaya darurat Corona," jelasnya.
Polsek Wiyung juga gencar menyosialisasikan potensi penyebaran virus corona di sejumlah kafe di Surabaya.
Menurutnya, kerumunan berpotensi menjadi wadah penyebaran virus corona.
Para pemilik usaha seperti kafe pun diminta memahami hal itu.
Hingga Sabtu sore, total pasien positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 26 orang.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 79 orang.
Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 793 orang.
Dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, Kota Surabaya menjadi daerah paling banyak pasien positif sekitar 20 orang, 13 PDP, dan 110 ODP.
Hingga saat ini, Pemprov Jatim telah menyiapkan 1.613 tempat tidur pasien yang terjangkit Covid-19.
Ribuan tempat tidur itu digunakan untuk ruang isolasi dan observasi.
Tutup Paksa Kafe di Banjarmasin
Polisi menutup paksa sejumlah cafe di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang masih beroperasi.
Pengunjung cafe juga diminta segera pulang ke rumahnya masing-masing.
Penutupan paksa ini dilakukan aparat Polresta Banjarmasin setelah adanya surat edaran dari Pemerintah Kota Banjarmasin dan Kapolri Jenderal Idham Azis soal penutupan pusat keramaian untuk mencegah penyebaran virus corona.
Wakapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo tampak ikut dalam penertiban cafe tersebut.
Melalui pengeras suara, Sabana meminta tempat warga berkumpul itu segera ditutup.
"Situasi saat ini kita sedang darurat Corona, jangan sampai untuk kepentingan bisnis kalian virus ini semakin menyebar," ujar Sabana Atmojo melalui pengeras suara, Senin (23/3/2020) dini hari.
Menurut Sabana, surat edaran yang diterbitkan Pemko Banjarmasin tentang pelarangan tempat hiburan dan cafe untuk sementara tidak beroperasi sudah beberapa hari dikeluarkan.
Namun masih saja ada pemilik cafe yang tetap beroperasi dan tak mengindahkan edaran tersebut sehingga diambil tindakan tegas.
"Ini merupakan kebijakan pemerintah untuk memerangi virus corona, wabah ini sudah sangat mengkhawatirkan, di Banjarmasin juga, makanya kita ambil tindakan tegas," tambahnya.
Dalam razia tersebut, polisi juga menemukan cafe yang menjual minuman keras tanpa izin.
Petugas pun menyita seluruh minuman keras di cafe tersebut.
"Kami angkut semua yang ada di situ. Totalnya 500 botol berbagai merek," pungkasnya.
Tidak hanya menegur pemilik cafe, para pengunjung cafe yang didominasi pemuda dan remaja juga diminta untuk tetap berada di rumah masing-masing.
Mereka diminta tidak mendatangi pusat keramaian selama masa tanggap darurat virus corona berlangsung.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com