Kasus Corona di Lampung

Dampak Corona, Pendapatan Sopir Bus Antar Kota/Kabupaten di Lampung Menurun: Kadang Nombok

Merebaknya virus Corona (Covid-19) membuat omzet sopoir bus anjlok signifikan.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Soma
Situasi Terminal Tipe A Rajabasa. Dampak Corona, Pendapatan Sopir Bus Antar Kota/Kabupaten di Lampung Menurun: Kadang Nombok 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Biasanya setiap week end merupakan waktu yang ditunggu bagi para sopir bus untuk meraup rejeki lebih. 

Pasalnya akan banyak yang menggunakan jasa angkutan bus untuk bepergian. 

Baik pulang kampung atau ke tempat-tempat wisata. 

Namun hal tersebut tidak berlaku untuk saat ini.

Merebaknya virus Corona (Covid-19) membuat omzet sopir bus anjlok signifikan.

DPD KNPI Bandar Lampung Bagikan 1.000 Masker Gratis di Sejumlah Pasar

Tim Gabungan Bubarkan 6 Pesta Resepsi di Kota Agung

Semprot Disinfektan di Tanjung Senang, Eva Dwiana: Kesehatan adalah Tugas Anggota Keluarga

Ada Wabah Corona, Begini Skenario Tak Mudik Tak Piknik Lebaran Tahun Ini

Pandemi tersebut membuat aktivitas masyarakat menurun sehingga order bus pun ikut berkurang.

Terlebih dengan adanya faktor lain seperti social distancing, peliburan dan pergantian sistem kerja menjadi Work From Home.

Pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Tipe A Rajabasa pun ikut terkena dampak dari kebijakan pemerintah yang diakibatkan oleh virus corona.

"Pendapatan jadi turun, bahkan ada kalanya sekali atau dua kali kami (sopir bus) tidak mendapat hasil atau malah keluar biaya dari kantong sendiri," ujar Beni Simamora (36), salah seorang sopir AKAP jurusan Rajabasa - Kotabumi saat diwawancarai Tribunlampung.co.id, Sabtu (28/3/2020).

"Nombok kadangan, ya karna, setoran tetep harus disetor. Mobil (bus) harus dibensinkan. Dan perut ini juga perlu makan selama jalan," jelasnya.

Ia mengatakan untuk saat ini, ia memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencari penumpang ketimbang waktu-waktu sebelumnya.

"Sebelumnya 10-15 menit mangkal udah berangkat. Sekarang satu jam nunggu penumoang juga masih sepi," katanya.

Beni juga menuturkan hal serupa juga dialami oleh setiap bisa antar kota/kabupaten yang berada di Terminal Rajabasa.

"Semua bus sepi, sama aja. Biasanya itu kalo Sabtu/Minggu penumpang padat. Ada yang pulang kampung dan ada juga yang mau berlibur ke lokasi wisata," tambahnya.(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved