Evakuasi jenazah gadis yang ditemukan di semak-semak di Dusun Menjalin, Desa Pak Mayam. Gadis 16 Tahun Tewas Dibunuh Saat Berangkat ke Resepsi Pernikahan di Kalimantan Barat.
Kapolres Mojokerto Kota,AKBP Bogiek Sugiyartomengatakan, motif kasus siswa SMA bunuh siswa SD itu adalah dendam.
Tersangka TS sakit hati karena tidak terima korban pernah memukul adik bungsunya berinisial SS (13).
SS merupakan teman sekelas korban.
Tersangka TS merupakan warga Dusun Sangkan, Desa Ketamas Dungus.
Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara.
"Dua tersangka dendam karena korban pernah memukul adik bungsunya pada 26 Januari 2020," ungkap Bogiek Sugiyarto di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (26/2/2020).
Bogiek menjelaskan, penganiayaan dan kekerasan disertai pembunuhan sadis terhadap korban terjadi selang tiga hari pasca pemukulan itu, yakni Kamis (29/1/2020).
Motif dendam itulah memicu kedua tersangka mencari korban.
Kemudian, aksi kekerasan terjadi hingga menyebabkan korban meninggal.
"Korban meninggal karena dicekik oleh pelaku, dan kepalanya dibenturkan ke tembok pembatas jembatan," ungkapnya.
Masih kata Bogiek, lokasi pembunuhan dan penemuan jenazah korban diJembatan Gumul, kawasan hutan jati Kecamatan Kemlagi.
Kedua pelaku menganiaya korban sampai jatuh tersungkur.
Saat itu, korban diduga sudah meninggal.
Setelah itu, tersangka TS mengambil sebilah bambu dengan panjang 22 centimeter.
Bambu tersebut sudah dipersiapkan tersangka.
Dia lalu menusukkan bambu itu ke arah dubur korban.
"Apa motifnya kok tersangka seperti itu, sampai saat ini masih kita dalami," jelasBogiek Sugiyarto.
Selanjutnya, tersangka TS mendorong tubuh korban dari atas jembatan, hingga terjatuh ke dasar sungai setinggi 5 meter tersebut.