Kasus Corona di Lampung

Cegah Corona, Puluhan Warga Datang dari Luar Lampung Diminta Lakukan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Puluhan warga Kota Tapis Berseri ini ada yang statusnya pekerja, mahasiswa, pelajar, maupun santri pondok pesantren yang diliburkan.

Tribunlampung.co.id/Sulis
Sarana cuci tangan pakai sabun di kantor Kelurahan Tanjung Baru, Kecamatan Kedamaian. Cegah Corona, Puluhan Warga Datang dari Luar Lampung Diminta Lakukan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANDARLAMPUNG - Puluhan Warga Bandar Lampung di tiga kelurahan yang baru datang dari luar Lampung melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Puluhan warga Kota Tapis Berseri ini ada yang statusnya pekerja, mahasiswa, pelajar, maupun santri pondok pesantren yang diliburkan akibat kondisi covid-19.

Di Kelurahan Tanjung Gading dan Tanjung Baru, Kecamatan Kedamaian, warga yang baru datang dari luar Lampung diwajibkan pihak kelurahan melalui RT masing-masing agar mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.

Lurah Tanjung Gading Rosbandi membeberkan, setidaknya ada sekitar 5 orang warganya yang baru datang dari luar.

"Ada yang kuliah dari Palembang, ada yang dari pondok di Bogor dan Jawa Timur," terang dia kepada Tribunlampung.co.id melalui sambungan telepon, Selasa 31/3/2020).

Ketua DPRD Bersama Kapolsek Sukoharjo Keliling Pasar Sosialisasi Virus Corona

Pasien Positif Corona di Lampung Jadi 8 Orang, Satu Pasien Corona di Bandar Lampung Wafat

Banjir di Telukbetung Timur Makan Korban Jiwa, Satu Warga Meninggal Tertimpa Tembok

Polda Lampung Kerahkan 3 Mobil Water Canon Semprot Disinfektan Tempat Strategis di Bandar Lampung

Dituturkannya, warga tersebut ada yang sudah datang dari 7 hari lalu, bahkan ada yang 5 hari dan juga 2 hari lalu.

"Jadi kita minta karantina mandiri selama 14 hari, kalau tidak ada keluhan dalam waktu tersebut ya nggak masalah. Sementara saat ada keluhan mengarah ke covid-19 kita rujuk ke Puskesmas Satelit," ungkap Rosbandi.

Pihaknya meminta pengertian keluarga untuk memahami situasi pandemi virus corona ini sehingga harus saling antisipasi dan melakukan pencegahan.

Selaku lurah diakuinya juga terus berkoordinasi dengan RT untuk mendata setiap warga yang baru datang dari luar Lampung.

"Kita terus mengedukasi warga juga agar tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan," ujarnya.

Lurah Tanjung Raya Hendry Satria mengungkapkan, di kelurahannya sampai hari ini ada 23 warga yang dalam pemantauan karena baru datang dari luar Lampung.

"Kemarin 18 orang, ini ada tambahan 5 orang yang dalam pemantauan dan kami minta lakukan karantina mandiri," papar Hendry di kantornya.

Diakuinya, kebanyakan berstatus sebagai pekerja, lalu sisanya mahasiswa dan santri pondok.

"Itu baru pulang dari Yogyakarta, Surabaya, pondok di Bogor dan mayoritas bekerja di Jabodetabek. Sebagian besar pekerja sekitar 50 persen, sisanya mahasiswa dan dari pondok," jelas dia.

Pihaknya sudah melaporkan data tersebut ke satgas dan pihak puskesmas.

"Kami meminta pengertian pihak keluarga agar membantu proses karantina mandiri. Dipantau, kalau ada gejala baru dibawa ke puskesmas," paparnya.

Dari 23 orang ini, sambung Hendry, ada yang masa karantinanya sudah berakhir pada 14 Maret lalu, namun justru saat ini tengah mengalami batuk pilek sehingga masa karantina mandiri di rumah diperpanjang 7 hari.

"Selain itu lainnya ada yang baru 5 hari, 7 hari masa karantinanya," ujar Hendry.

Antisipasi lainnya pihaknya terus melakukan penyemprotan rutin dan berkelanjutan seminggu sekali.

Pihak kelurahan selain mendapatkan donatur dari luar juga ada partisipasi mandiri dari lurah untuk membeli tank penyemprotan disinfektan.

"Itu yang kita pakai melakukan penyemprotan disinfektan secara kontinyu dan bergilir. Kami juga mengimbau melalui pengeras suara di masjid secara terkait imbauan menjaga jarak dan menghindari kerumunan," terangnya.

Sementara Lurah Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Wan Jaya menjelaskan, di kelurahannya juga ada warganya yang dikarantina mandiri karena baru datang dari pulau Jawa.

Ada sekitar 7 warga yang sekolah, mondok, atau kuliah di luar Lampung pulang ke kediaman orangtuanya.

"Mereka melakukan karantina mandiri, saya cek juga nggak keluar-keluar di rumah saja," terangnya.

Dia mengimbau kesadaran masyarakat untuk turut membantu pemerintah memutus rantai penyebaran penyakit pandemi ini.

"Kita nggak minta penyakit ini, sehingga jangan saling mengucilkan namun tetap menjaga kebersihan, menjaga jarak, jangan kumpul-kumpul. Kalau disuruh pemerintah di rumah, ya di rumah saja," kata Wan Jaya.

Pihaknya juga masih terus melakukan penyemprotan disinfektan secara berkelanjutan. Bahkan diakuinya ada juga warga yang melakukan penyemprotan mandiri.

"Kita minta jangan panik, kalau ada tanda-tanda mengarah seperti demam tinggi, tenggorokan sakit segera ke rumah sakit," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved