Kisah Sir Alex Naik Harley Masuk Lorong-lorong Kota Paris untuk Bertemu Erik Cantona yang Dihukum FA
"Eric seperti dalam pengasingan ketika dilarang mengikuti pelatihan maupun bepergian dalam laga tur pramusim kami," ucap Ferguson dilansir
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bagi penggemar tim Manchester United tak asing dengan nama Erik Cantona.
Erik Cantona merupakan salahsatu legenda tim setan merah di era 1990 an.
Ada kisah menarik yang diungkap mantan pelatih Man United Alex Ferguson tentang perjuangannya untuk mempertahankan Erik Cantona tetap di Old Trafford.
Sir Alex mengaku sempat mengendarai Harley Davidson saat berupaya membujuk Eric Cantona bertahan di Manchester United.
Peristiwa unik itu terjadi pada 1995. Saat itu, Cantona baru saja dihukum Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) karena tindakannya menendang suporter Crystal Palace pada 25 Januari 1995.
• Mengeluh Cedera dan Minta Tak Dimainkan, Jadi Pemicu Solskjaer Depak Romelu Lukaku dari Man United
• Anggota Klub Man United Ungkap Hubungan Solskjaer dan Nemanja Matic Sempat Bersitegang
• Tak Produktif Hanya Ciptakan 12 Gol, Griezmann Dijual Murah, Man United dan Arsenal Berebut
FA menghukum Cantona dengan larangan berpartisipasi di sepak bola Inggris delapan bulan hingga 30 September dan denda 10.000 poundsterling.
Adapun di pengadilan, Cantona sempat terancam hukuman penjara, tetapi akhirnya diubah menjadi kerja sosial selama 120 jam.
Setelah dihukum, Cantona memutuskan pulang ke Perancis karena hukuman dari FA, termasuk larangan berlatih bersama Man United.
Khawatir kehilangan striker andalannya, Ferguson langsung bertemu manajemen Man United untuk berbicara masa depan Cantona.
Ferguson menilai, Cantona pantas dipertahankan meski baru saja melakukan tindakan yang merugikan klub.
"Eric seperti dalam pengasingan ketika dilarang mengikuti pelatihan maupun bepergian dalam laga tur pramusim kami," ucap Ferguson dilansir
BolaSport.com dari Mirror. "Jadi, wajar baginya merasa terisolasi dan dilupakan akibat hukuman tersebut," kata Ferguson. Setelah Man United memberikan "lampu hijau", Ferguson kemudian memutuskan terbang ke Paris, Perancis, untuk menemui Cantona.
Sesampainya di penginapan, Ferguson mendapat telepon dari Jean-Jacques Amorfini, pengacara Cantona. Ferguson yang sudah bersiap kemudian melihat Amorfini telah menunggu di sebelah motor Harley-Davidson.
Amorfini meminta Ferguson segera naik ke motor tersebut karena Cantona sudah menunggu. Ferguson memenuhi permintaan Amorfini dan kedunya langsung menuju tempat Cantona menunggu.
Setelah meliuk-liuk melewati lorong-lorong Kota Paris, Ferguson dan Amorfini tiba di restoran kecil yang dari luar terlihat sudah tutup.