Kasus Corona di Lampung
Wabah Virus Corona Turunkan Konsumsi BBM di Lampung hingga Turun 20 Persen
Pandemi global virus corona atau Covid-19 juga berpengaruh terhadap penjualan bahan bakar minyak (BBM), termasuk di Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pandemi global virus corona atau Covid-19 juga berpengaruh terhadap penjualan bahan bakar minyak (BBM), termasuk di Lampung.
Di Lampung, konsumsi BBM terjadi penurunan hingga 20 persen.
Penurunan tersebut tak lepas dari imbauan pemerintah untuk tetap di rumah selama pandemi virus corona.
Meski demikian, PT Pertamina (persero) Lampung memastikan bahwa ketersediaan stok BBM termasuk LPG, dalam kondisi aman.
"Konsumsi (BBM) yang jelas 20 persen itu turun sejak awal Maret. Cuman itu bukan secara general tapi khususnya di Bandar Lampung," kata Sales Branch Manager I Pertamina Lampung Edwin Shabry kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (31/3/2020).
• Presiden Jokowi Mungkin Lakukan Darurat Sipil Hadapi Covid-19, Simak Penjelasan dan Konsekuensinya
• Cara Pertamina Hindari Corona, Ahok: Beli BBM Pertamina Bisa Dikirim ke Rumah Selama 24 Jam
• Masalah Sepele, Kakek 75 Tahun Bacok Tetangganya 6 Kali, Korban Terkapar di Jalanan
• KSOP Panjang Sebut Kapal Bermuatan BBM Ilegal Tak Punya Izin SPOG
Hal itu, menurut Edwin Shabry, seiring dengan imbauan work from home (WFH) atau tetap di rumah, untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sehingga, kata Edwin Shabry, banyak masyarakat yang menahan diri untuk tidak beraktivitas di luar rumah.
"Karena sepi, yang biasanya di SPBU siang ramai, sekarang sepi, mobilitas masyarakat menurun " kata Edwin.
Sementara itu Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf menjelaskan, penurunan konsumsi BBM hampir terjadi di semua daerah di Lampung.
"Hampir sama di semua daerah (di Lampung) penurunan penjualan ada, impact dari himbauan untuk stay (tetap) di rumah," kata Rifky Rakhman Yusuf.
"Otomatis pergerakan kendaraan berkurang, jadi penjualan turun sekitar 20 persen untuk rata-rata semua produk BBM," imbuh Rifky.
Tidak hanya BBM, lanjut Rifky Rakhman Yusuf, konsumsi LPG juga mengalami penurunan.
Sebelumnya, terus Rifky Rakhman Yusuf, konsumsi LPG tersebar bagi pelaku UMKM.
Saat ini, imbuh Rifky Rakhman Yusuf, terkonsentrasi pada kebutuhan rumah tangga.
"Tetapi memang untuk LPG kita penguatan ke arah perumahan, karena orang sekarang di rumah yang tadinya UMKM yang berjualan aktifitas di luar tinggi sekarang diminta membatasi diri."
"Mau tidak mau semua kena dampak," papar Rifky.
Oleh karena itu, kata Rifky Rakhman Yusuf, Pertamina berkomitmen untuk menjaga ketersedian stok dan suplai distribusi dengan koordinasi ke pihak terkait.
"Kita manut (mengikuti) sama imbauan pemerintah stok ketersediaan kita jaga, dari sisi suplai distribusi tidak ada masalah, yang terkait dengan rencana pembatasan antar wilayah kita sudah dapat izin dari ketua satgas Covid-19, untuk memperlancar distribusi," sambung Rifky.
Stok Ramadan Aman
Sementara itu menjelang Ramadan 2020 pada akhir April 2020, pihaknya juga terus melakukan kesiapan.
"Kalau untuk persiapan Ramadan dan Idul fitri kita otomatis bill up stock (tambah stok) rencananya tetapi kalau saat ini ada pengurangan demand sampai 20-30 persen pasti akan kita hitung ulang," jelasnya.
"Prinsipnya pertamina siap menjamin ketersediaan BBM dan LPG selama masa tanggap darurat Covid-19 maupun menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri," sambung Rifky.
Untuk Sumbagsel sendiri, lanjut Rifky Rakhman Yusuf, Pertamina memasang ketersedian jaga di angka 7 hari ke depan.
"Kita berbicara stok Sumbagsel saja."
"Untuk stok BBM sama LPG kita jaga di angka 7 hari."
"Angka ketersediaan stok itu ada di terminal kita yang siap dorong ke SPBU atau SPBE dan akan di maintenance (perbaiki) sampai selesai lebaran di angka tersebut komitmen kami," jelasnya.
"Karena kalau Sumbagsel mulai dari Lampung sampai Jambi ada 9 filt terminal (TBBM) salah satunya di Panjang," tandas Rifky Rakhman Yusuf.(Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)