Berita Nasional
Dampak Covid-19, Presiden Jokowi Akan Ubah Hari Libur Idul Fitri Agar Warga Bisa Mudik Lebaran 2020
Presiden Jokowi mengusulkan mengganti jadwal mudik Lebaran 2020 di hari libur nasional setelah Hari Raya Idul Fitri.
Jokowi sebelumnya disebut tengah menyiapkan sejumlah aturan dan instruksi mengenai arus mudik Lebaran 2020.
Hal tersebut disiapkan guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dalam keterangannya pada Senin (30/3/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) sebagai dasar hukum pengaturan mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah untuk mencegah persebaran Covid-19," kata Fadjroel.
Menurut Fadjroel, Presiden Jokowi meminta semua elemen masyarakat agar tetap fokus pada pencegahan meluasnya Covid-19 dengan mengurangi mobilitas antar daerah.
Fadjroel juga mengimbau pada masyarakat yang sudah telanjur pulang kampung agar selalu meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kesehatan.
"Dan bagi masyarakat yang telanjur mudik agar meningkatkan pengawasan, meningkatkan protokol kesehatan, tetapi tidak melakukan screening secara berlebihan," kata Fadjroel.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa keselamatan rakyat merupakan hal utama yang diupayakan pemerintah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
"Artinya, keselamatan rakyat ialah hukum tertinggi," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah memimpin rapat terbatas terkait mudik Lebaran 2020.
Jokowi menyebut banyak masyarakat yang mudik lebih awal sebagai dampak Covid-19.
Setidaknya, sudah ada 14 ribu orang dari wilayah Jabodetabek yang sudah pulang ke kampung halamannya menggunakan bus dalam delapan hari terakhir.
Jumlah itu belum termasuk arus mudik yang menggunakan transportasi massal lainya, seperti kereta api, kapal laut, pesawat, serta mobil pribadi.
Para warga yang mudik itu rata-rata adalah pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian.
"Mereka terpaksa pulang kampung karena penghasilan turun sangat drastis atau bahkan hilang," kata Presiden Jokowi.