Bayi di Sumsel Meninggal Digendong Petugas Medis Pakai APD, Pihak RS Beri Penjelasan
"Kita tidak tahu dalam bus itu seperti apa, ada virus corona atau tidak, kita tidak tahu, makanya kita antisipasi," katanya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pihak RSUD Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan beri penjelasan tentang foto viral seorang bayi digendong petugas medis pakai APD lengkap layaknya sedang menangani pasien corona.
Bayi berusia 1,5 tahun tersebut meninggal dunia setelah mengalami gejala demam, batuk dan sesak nafas.
Pihak RSUD mengungkapkan, tenaga medis memakai APD lengkap saat merawat bayi itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Itulah kenapa tenaga medis kita pakai APD lengkap, karena gejalanya demam batuk dan sesak napas, terus dia baru saja dari Padang naik bus," ungkap Silva, Humas RSUD Musi Rawas Utara.
"Kita tidak tahu dalam bus itu seperti apa, ada virus corona atau tidak, kita tidak tahu, makanya kita antisipasi," katanya.
• Bayi Baru Lahir Dipasangi Alat Pelindung Wajah Cegah Infeksi Virus Corona, Fotonya Viral
• Pendeta dan Istrinya Meninggal karena Corona, 226 Jemaatnya Kini Positif Covid-19
• Jeritan Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Corona Dilempari Batu: Kita Juga Manusia Bu . . .
• Cerita Artis Azis Gagap Harus Syuting Lawak Tanpa Penonton Saat Wabah Covid-19, Kita Berikhtiar
Beredar foto seorang bayi digendong tenaga medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan.
Bayi berinisial MA berumur 1,5 tahun tersebut meninggal dunia, Jumat (3/4/2020) sore.
Foto tersebut sempat viral karena digendong tenaga medis dengan APD lengkap layaknya sedang menangani pasien terinfeksi corona.
Tapi setelah diperiksa rapid test, kondisi bocah tersebut meninggal bukan karena terinfeksi corona.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, bayi MA mengeluh demam batuk dan sesak napas.
• Bayi Baru Lahir Dipasangi Alat Pelindung Wajah Cegah Infeksi Virus Corona, Fotonya Viral
• Pendeta dan Istrinya Meninggal karena Corona, 226 Jemaatnya Kini Positif Covid-19
• Jeritan Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Corona Dilempari Batu: Kita Juga Manusia Bu . . .
Selain itu, MA baru saja melakukan perjalanan bersama ibunya dari Padang Sumatera Barat.
"Sudah kita rapid test, sudah dirontgen, alhamdulillah hasilnya negatif," ujar Humas RSUD Rupit, Silva.
Kronologi bayi meninggal digendong tenaga medis
Bayi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan meninggal dunia.
Foto bayi itu sebelumnya viral di media sosial sedang digendong tenaga medis RSUD Rupit yang memakai alat pelindung diri (APD).
Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Muratara, Susyanto Tunut menegaskan, bayi MA belum pasti terjangkit Covid-19.
Menurut informasi yang diterimanya, bayi MA memiliki riwayat penyakit asma sejak berumur 4 bulan.
"Kata ibunya, anaknya memang sejak usia empat bulan sudah mengidap penyakit asma," ujar Susyanto.
Jenazah bayi MA sudah dibawa pulang ke daerah asalnya Muaraenim didampingi tenaga medis pakai APD lengkap.
"Bayinya dibawa biasa, tidak dibungkus seperti orang positif virus corona, tapi didampingi petugas pakai APD lengkap," ujar dia.
Bayi MA sudah diambil sampel untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan apakah terjangkit Covid-19 atau tidak.
"Kita masih menunggu hasil lab, yang jelas kami meyakini dia meninggal karena asma, karena dia ada riwayat asma," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Humas RSUD Rupit, Silva menegaskan, bayi yang meninggal itu belum pasti terjangkit Covid-19.
Tenaga medis memakai APD lengkap saat merawat bayi itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, bayi MA mengeluh demam batuk dan sesak napas, serta baru saja melakukan perjalanan bersama ibunya dari Padang Sumatera Barat.
Bayi MA merupakan warga asal Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.
Bayi MA bersama ibunya melakukan perjalanan dari Muaraenim ke Padang karena ada urusan keluarga.
Kemudian dia pulang ke Muaraenim naik bus non AC, namun singgah dahulu di rumah keluarganya di Kabupaten Muratara.
Bayi MA mengalami demam batuk dan sesak napas, sehingga dilarikan ke RSUD Rupit Kabupaten Muratara.
Silva mengatakan, tiba di RSUD Rupit, bayi MA langsung dilakukan penanganan oleh tim medis.
"Itulah kenapa tenaga medis kita pakai APD lengkap, karena gejalanya demam batuk dan sesak napas, terus dia baru saja dari Padang naik bus."
"Kita tidak tahu dalam bus itu seperti apa, ada virus corona atau tidak, kita tidak tahu, makanya kita antisipasi," katanya.
Silva menambahkan, bayi MA sudah dilakukan rapid test untuk mengetahui apakah ada indikasi Covid-19.
"Sudah kita rapid test, sudah dirontgen, alhamdulillah hasilnya negatif," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Belum Pasti Corona, Bayi Asal Muaraenim Meninggal di Muratara Ada Riwayat Asma, https://palembang.tribunnews.com/2020/04/03/belum-pasti-corona-bayi-asal-muaraenim-meninggal-di-muratara-ada-riwayat-asma?page=all.