Kasus Corona di Lampung
BREAKING NEWS Pasien Positif Corona Asal Lambar Meninggal Dunia, Parosil Minta Warga Tak Panik
Pasien positif Covid-19 berinisial “S” ini diketahui sudah menjadi pasien di RSUAM sejak sepekan yang lalu.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Satu pasien positif Corona (Covid-19) warga Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung dikabarkan meninggal dunia.
Pasien positif Covid-19 berinisial “S” ini diketahui sudah menjadi pasien di RSUAM sejak sepekan yang lalu, dan dinyatakan positif Covid-19 pada, Kamis 2 April lalu.
Menurut informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, pasien positif Corona tersebut, meninggal pada pukul 00:00 WIB dini hari.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus membenarkan informasi tersebut.
“Iya (benar), tentu kita turut berbelasungkawa yg sedalam-dalamnya, semoga almarhum ditempatkan surganya allah SWT, dan keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan,” ucap Parosil, Sabtu (4/4/2020).
• Bayi Baru Lahir Dipasangi Alat Pelindung Wajah Cegah Infeksi Virus Corona, Fotonya Viral
• Warga Bandar Lampung Positif Corona Diisolasi di Kota Pematangsiantar
• Jenazah Korban Tenggelam di Way Sekampung Pringsewu Ditemukan Pemancing Tersangkut di Ranting Bambu
• Diskes Beberkan Beda Penanganan Pasien di RSBNH dan RSUDAM
Namun demikian, Parosil meminta kepada masyarakat Lampung Barat untuk tidak panik dan selalu waspada dengan konidisi saat ini.
Pakcik sapaan akrab Parosil mengimbau masyarakat Lampung Barat agar selalu mengikuti imbauan pemerintah yakni melakukan pola hidup bersih, menjaga jarak (Social Distancing) dan menghindari kerumunan.
“Jangan panik, dan yang pernah kontak dengan almarhum agar melakukan isolasi mandiri, segera lapor kalau ada gejala Covid-19 dengan satgas Covid-19 atau petugas medis terdekat, dan saya minta masyarakat untuk tidak panik,” imbuhnya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Barat, Paijo tidak bisa dihubungi, kedua nomor handphonenya tidak ada yang aktif.
Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Provinsi Lampung, pasien positif Corona asal Lambar tersebut berjenis kelamin laki-laki (73).
Jumlah Positif Corona di Lampung hingga Jumat 3 April 2020 Sebanyak 12 Kasus Covid-19
Jumlah kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Lampung tercatat sebanyak 12 kasus hingga Jumat, 3 April 2020.
Hal tersebut berdasarkan data yang disampaikan pemerintah.
Pemerintah kembali menyampaikan adanya penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 pada Jumat (3/4/2020).
Informasi ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat sore.
"Ada penambahan kasus pasien positif Covid-19 sebanyak 196 orang. Sehingga secara akumulatif jumlah kasus pasien positif Covid-19 (di Indonesia) sebanyak 1.986," ujar Achmad Yurianto.
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, penambahan pasien baru tercatat berada di 19 provinsi.
Beberapa di antaranya yakni DKI Jakarta, Banten, Bengkulu dan Jawa Tengah.
Dari data tersebut, ada tambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 22 orang.
Sehingga, total ada 134 pasien sembuh dari Covid-19 sampai saat ini.
Kemudian, ada tambahan pasien yang meninggal dunia akibat terjangkit Covid-19 sebanyak 11 orang.
"Oleh karena itu, sampai saat ini total ada 181 orang meninggal akibat Covid-19, " tambah Yuri.
Adapun dari seluruh data yang dipaparkan Yuri, kasus penularan Covid-19 belum terjadi di Gorontalo dan NTT.
Sehingga, sampai 3 April 2020, sebaran kasus penularan virus corona atau Covid-19 tetap berada di 32 provinsi.
Kemudian, jumlah kasus penularan terbanyak berada di DKI Jakarta, yakni 971 kasus.
Di mana dalam 24 jam sejak Kamis (2/4/2020), ada penambahan 74 kasus baru di DKI Jakarta.
Jumlah kasus penularan di DKI Jakarta merupakan yang tertinggi jika dibandingkan provinsi lain.
Provinsi lain yang juga mencatat kasus penularan tinggi, yakni Jawa Barat (225 kasus), Banten (170 kasus), Jawa Timur (155 kasus) dan Jawa Tengah (114 kasus).
Berikut, sebaran data pasien Covid-19 yang ada di 32 provinsi hingga 3 April 2020:
1. Aceh
Total 5 kasus
2. Bali
Ada tambahan 2 kasus, total 27 kasus
3. Banten
Ada tambahan 6 kasus, total 170 kasus
4. Bangka Belitung
Total 2 kasus
5. Bengkulu
Ada tambahan 1 kasus, total 2 kasus
6. DIY
Total 27 kasus
7. DKI Jakarta
Ada tambahan 74 kasus, total 971 kasus
8. Jambi
Total 2 kasus
9. Jawa Barat
Ada tambahan 2 kasus, total 225 kasus
10. Jawa Tengah
Ada tambahan 10 kasus, total 114 kasus
11. Jawa Timur
Ada tambahan 52 kasus, total 155 kasus
12. Kalimantan Barat
Total 10 kasus
13. Kalimantan Timur
Ada tambahan 1 kasus, total 22 kasus
14. Kalimantan Tengah
Ada tambahan 3 kasus, total 12 kasus
15. Kalimantan Selatan
Total 8 kasus
16. Kalimantan Utara
Ada tambahan 6 kasus, total 8 kasus
17. Kepulauan Riau
Ada tambahan 1 kasus, total 8 kasus
18. NTB
Ada tambahan 1 kasus, total 7 kasus
19. Sumatera Selatan
Ada tambahan 1 kasus, total 12 kasus
20. Sumatera Barat
Total 8 kasus
21. Sulawesi Utara
Total 3 kasus
22. Sumatera Utara
Total 22 kasus
23. Sulawesi Tenggara
Tambah 3 kasus, total 6 kasus
24. Sulawesi Selatan
Ada tambahan 16 kasus, total 82 kasus
25. Sulawesi Tengah
Ada tambahan 2 kasus, total 4 kasus
26. Lampung
Ada tambahan 4 kasus, total 12 kasus
27. Riau
Ada tambahan 3 kasus, total 10 kasus
28. Maluku Utara
Total 1 kasus
29. Maluku
Total 1 kasus
30. Papua Barat
Total 2 kasus
31. Papua
Ada tambahan 6 kasus, total 16 kasus
32. Sulawesi Barat
Total 1 kasus
Dalam tahap verifikasi: 31 kasus
Total: 1.986 kasus
Ciri-ciri virus corona
Sejumlah ciri-ciri virus corona menyerang tubuh dapat terlihat dari kondisi tubuh dari hari ke hari.
Umumnya, orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 menunjukkan ciri-ciri demam tinggi lebih dari 38 derajat celsius, batuk kering, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan sesak atau kesulitan bernapas.
Kemunculan tanda-tanda atau gejala virus corona atau Covid-19 kemungkinan terlihat pada hari ke-2 hingga ke-14 sejak pertama kali terpapar virus.
Tidak hanya itu, dikutip Kompas.com dari Live Science, baru-baru ini, dokter menambahkan pasien yang terinfeksi bisa jadi mengalami kehilangan kemampuan indera penciuman, tanpa menunjukkan gejala lainnya.
Meskipun sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan, sedikit di antaranya merasakan sakit yang parah.
Bahkan, ada juga yang sampai mengalami kondisi kritis.
Perkembangan gejala virus corona pada pasien
Sebuah studi yang dilakukan terhadap 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan mengungkapkan proses berkembangnya gejala virus corona, yang umumnya dialami pasien dari hari ke hari.
Perlu dicatat, penghitungan hari di sini dimulai sejak kemunculan gejala, bukan sejak terinfeksi.
Sebab, penyakit Covid-19 memiliki masa inkubasi.
Di mana, pasien yang sudah terinfeksi belum menunjukkan gejala.
Hari ke-1: kemunculan gejala, biasanya pasien mengalami demam tinggi, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian orang juga mengalami diare atau mual pada sehari atau dua hari sebelumnya.
Hari ke-5: muncul kesulitan bernapas, khususnya bagi pasien yang berusia tua atau memiliki penyakit penyerta.
Hari ke-7: pasien mulai dirawat di rumah sakit.
Hari ke-8: untuk pasien yang mengalami kasus parah, mereka akan merasakan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
ARDS merupakan sebuah penyakit yang terjadi ketika cairan menutupi paru-paru dan bisa berujung fatal.
Hari ke-10: Jika gejala semakin memburuk, kemungkinan besar pasien akan dipindahkan ke ruang ICU.
Mereka mungkin akan kehilangan nafsu makan dan mengalami sakit perut yang lebih parah daripada pasien dengan gejala ringan.
Sebagian kecilnya meninggal dunia.
Hari ke-17: Rata-rata pasien yang sembuh diizinkan pulang dari rumah sakit pada hari ke-17 atau sekitar 2.5 minggu sejak gejala pertama kali muncul.
Virus corona berkembang lebih cepat dari pneumonia biasa
Ciri-ciri virus corona hampir mirip dengan pneumonia.
Namun, Paras Lakhani, seorang ahli radiologi di Thomas Jefferson University, berkata bahwa Covid-19 bisa dibedakan dengan pneumonia bila dilihat dari bagaimana gejalanya semakin memburuk dari waktu ke waktu.
"Pneumonia biasanya tidak berkembang dengan cepat. Kebanyakan rumah sakit akan merawat pasien (pneumonia) dengan memberikan antibiotik, kemudian pasien (pasien) akan menjadi lebih stabil," jelas Lakhani.
Tetapi, pasien virus corona bisa menjadi lebih parah bila mereka diobati dengan cairan atau steroid.
Bahkan dalam sebuah kasus, seorang wanita berusia 33 tahun justru mengalami kondisi yang lebih parah sejak tiga hari dirawat di rumah sakit Lanzhou.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Sebaran Pasien Covid-19 di 32 Provinsi, Jakarta Catat 971 Kasus.
Hingga Jumat, 3 April 2020, jumlah kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Lampung tercatat sebanyak 12 kasus. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama/Kompas.com)