Kasus Corona di Lampung

Garuda Jadi 2 Kali, Sriwijaya 1 Kali Sehari, Maskapai Lampung Kurangi Jadwal Penerbangan

Sejumlah maskapai di Lampung mulai mengurangi jadwal penerbangannya sebagai imbas pandemi Corona. Maskapai juga memberikan tarif spesial.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah
Ilustrasi - Pesawat Garuda saat mendarat di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan. Garuda Jadi 2 Kali, Sriwijaya 1 Kali Sehari, Maskapai Lampung Kurangi Jadwal Penerbangan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah maskapai di Lampung mulai mengurangi jadwal penerbangannya sebagai imbas pandemi Corona.

Maskapai juga memberikan tarif spesial serta menerapkan kebijakan social distancing pada kursi penumpang.

Salah satu yang mengurangi jadwal penerbangan ini adalah maskapai Garuda Indonesia.

Jika biasanya, Garuda Indonesia terbang enam kali sehari dari Bandara Radin Inten II Lampung, maka kini menjadi satu-dua kali terbang dalam sehari.

Sales and Service Manager PT Garuda Indonesia Cabang Tanjungkarang, Tosan Anda Andhika mengatakan, pengurangan pelayanan penerbangan ini merujuk pada imbau pemerintah terkait social distancing.

Personel Satpol PP Lampung Meninggal Dunia, Sempat Kawal Proses Pemakaman Pasien 10 Virus Corona

Waktu Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Lampung Selama Wabah Virus Corona

Ikut Cegah Corona, IMA Bandar Lampung Sediakan Wastafel Portabel di 5 Titik

Gubernur Arinal Optimistis Wabah Corona di Lampung Berakhir 2 Bulan Lagi, Ini Syaratnya

"Kami ada pengurangan jadwal karena memang sudah ada arahan untuk tidak kemana-mana dari pemerintah terkait social distancing," ungkapnya, Minggu (5/4/2020).

Tosan menuturkan, interval perampingan dilakukan dari lima pesawat yang beroperasi di hari yang normal hanya dua pesawat yang melayani penerbangan saat wabah Covid-19.

"Jadi misalnya Lampung ke Jakarta sehari lima kali jadi dua kali. Tapi kadang kalau memang beberapa hari sepi, sehari hanya satu penerbangan," terangnya.

Terkait penumpang sendiri, Tosan mengakui penumpang turut mengalami penurunan hingga 60 persen.

"Di hari normal, estimasi isian 90 persen, dan saat ini bisa hanya 20 persen hingga 40 persen," tuturnya.

Dengan adanya penurunan penumpang ini, Tosan mengaku menerapkan kebijakan social distancing pada kursi penumpang.

"Jadi kalau di pesawat Garuda kami ada kebijakan tidak bersebelahan," ujar dia.

Pengurangan jadwal penerbangan juga dilakukan maskapai Sriwijaya Air di Lampung.

"Lampung-Jakarta rata-rata sehari satu kali, dan Lampung Yogyakarta sehari satu kali, tapi ini bisa menjadi seminggu hanya 3 kali tergantung situasi Covid-19 dan (kebijakan) dari pemerintah," jelas Sales Supervisor Sriwijaya Air District Lampung Rizal, kemarin.

Rizal juga mengaku jumlah penumpang mengalami penurunan cukup drastis.

"Boleh dibilang 75 persen masyarakat Lampung stop berpergian, mungkin kalau gak penting-penting amat mereka menunda," kata dia.

Pantauan Tribunlampung.co.id di http://tkg.informasibandara.org, enam maskapai masih melayani penerbangan di Bandara Radin Intan II, diantaranya Garuda, Sriwijaya, Lion, Wings Air, Nam Air dan Ekspressair.

Adapun tujuan didominasi ke Jakarta. Sementara sisanya hanya sekali menuju ke Palembang, Bandung, dan Batam.

Penelusuran Tribun di website Garuda Indonesia, jadwal terbang maskapai dari Lampung ke Jakarta pada pukul 08.40 dan 14.25 WIB. Untuk tarifnya, terbilang sangat murah hanya Rp 277.200.

Sementara Sriwijaya Air dari Lampung ke Jakarta pukul 19.45 WIB dengan tarif Rp 220.100 atau tarif promo kelas ekonomi Rp 187.000.

Untuk maskapai Lion Air rute Lampung-Jakarta pukul 12.55 dengan tarif promo Rp 221.100.

Sementara Manager Humas Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Wahyu Aria Sakti mengatakan, bandara masih melayani penerbangan namun jadwal penerbangannya berkurang semua.

"Yang tadinya 6 kali sehari, sekarang hanya dua kali penerbangan," sebutnya.

Ia menjelaskan, maskapai Garuda Indonesia yang biasanya terbang 6 kali sehari, kini menjadi dua kali.

Sementara Sriwijaya Air biasa 4 kali terbang menjadi satu kali.

Wahyu menambahkan untuk setiap penumpang yang datang dan pergi dilakukan pengecekan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Pengawasan dan pengecekan setiap penumpang tetap dilakukan melalui kerjasama pihak terkait," kata dia.

 13 Positif Corona

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr Reihana mengungkapkan, terdapat penambahan dua pasien positif Corona pada Minggu (5/4). Sehingga, total pasien positif Corona di Lampung berjumlah 13 orang.

Pasien ke-12 dan 13 ini merupakan warga Bandar Lampung. Pasien 12 berjenis kelamin perempuan, usia 53 tahun, kini dirawat di RS Urip Sumoharjo. Sementara pasien nomor 13, laki-laki berusia 63 tahun, dirawat di RSUDAM.

"Pasien nomor 12 ini tidak ada keluhan dan berawal dari hasil tracking pasien positif lainnya. Kalau pasien 13, awalnya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) dan saat ini ditetapkan menjadi positif hingga dirawat di RSUDAM," jelas Reihana, kemarin.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP) bertambah dari 1.402 menjadi 1.530 orang. Begitu juga pasien dalam pengawasan (PDP) ada tambahan 1 orang dari 36 menjadi 37 orang.

Dimana yang berada di rumah sakit ada 15 orang dan isolasi 4 orang. Sementara yang sudah pulang/sembuh/negatif sebanyak 18 orang.

Upaya Pencegahan

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memastikan bahwa pencegahan Covid-19 di Provinsi Lampung akan selesai dua bulan kedepan.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau posko penanganan Covid-19 di Ruang Abung Pemprov Lampung, Minggu (5/4/2020).

Untuk itu, ia meminta semua pihak mempersiapkan kebutuhan sarana prasarananya termasuk pendanaannya. Koordinasipun harus ditingkatkan sampai ke pedesaan.

Selain itu, ia juga beharap protokol kesehatan dijalankan oleh semua warga masyarakat untuk mencegah penyebaran Corona.

"Semua harus mendukung. Jadi jangan hanya pemerintah sendiri tetapi semua harus semangat dengan rasa nasionalisme. Apalagi, Lampung tidak melakukan lockdown, maka menjadi pusat ekonomi dan konektivitas antar provinsi," kata dia.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga mengatakan pemprov sengaja menghadirkan posko penanganan Covid-19 guna menunjang informasi terkait Covid-19. Sehingga informasi yang didapat masyarakat akurat.

"Jadi jangan sampai ada hoaks dan harapannya hoaks ini dihilangkan. Kepada polisi juga diminta menindak tegas para pelaku hoaks. Posko ini sebagia tempat pusat video conferense dengan pejabat di semua kabupaten/ kota di Lampung.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Lampung dr Reihana menambahkan bahwa Pemprov Lampung harus mengkaji soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski PSBB ini telah diterapkan Pemprov Lampung seperti meliburkan anak sekolah dan work form home.

PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Covid-I9.

"Kita sedang telaah PSBB dengan syaratnya yang telah ditentukan," kata dia.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Bayu Saputra/Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved