Tribun Lampung Tengah
Akses Jalan 2,5 Kilometer Dibuka, Konflik 2 Kampung di Lampung Tengah Terpecahkan
Konflik horisontal yang lalu seakan terus membayang antardua kampung di dua kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah.
Penulis: syamsiralam | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, ANAK TUHA - Konflik horisontal yang lalu seakan terus membayang antardua kampung di dua kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah.
Dua wilayah seolah vakum untuk kembali membuka diri satu sama lain.
Konflik seolah akan terus meninggalkan luka, bagi para orangtua hingga anak cucu mereka.
Terlebih, akses jalan yang memisahkan antara Kampung Sumber Sari di Kecamatan Padang Ratu dan Kampung Gunung Agung di Kecamatan Anak Tuha, seperti semakin menyulitkan keduanya untuk berekonsiliasi satu sama lain.
Puluhan tahun pascakonflik yang melibatkan masyarakat pribumi dan pendatang, seolah semuanya terpecahkan.
• Bupati lampung Tengah Berikan Sanksi kepada Petugas yang Lalai Menangani Pencegahan Wabah Corona
• Tim Gugus Tugas Awasi Keluarga Pasien Positif Corona di Lampung Tengah
• Driver Taksi Online Nangis Curhat ke Jokowi Lewat Video, Gara-gara Dipaksa Bayar Kredit Mobil
• Ibu Bunuh Anak Kandung di Sumsel, Korban Dipukul Pakai Piring hingga Pecah
Komunikasi yang terputus akhirnya dapat kembali tersambung dengan dibukanya akses jalan langsung sejauh lebih kurang 2,5 kilometer melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 oleh Kodim 0411.
Perkebunan dan hutan yang selama ini menyekat aktifitas masyarakat telah dibuka.
Secercah harapan baru untuk membuka komunikasi yang berpuluh tahun lalu terputus mulai dibangun dan seiring terbukanya silaturahmi dua masyarakat kampung.
Pagi itu di awal pertengahan Maret 2020, ratusan anggota TNI merangsek masuk ke Kampung Gunung Agung dan Sumber Sari.
Masyarakat dilibatkan untuk menentukan arah yang sama demi membungkam kebisuan akibat terputusnya akses jalan yang menghubungkan tempat tinggal mereka.
Batuan besar disingkirkan, batang pepohonan diratakan, puluhan alat berat bekerja bahu membahu bersama masyarakat dua kampung yang selama ini seperti tak bisa bergerak karena keterbatasan sarana dan prasarana.
Hingga awal April ini, kerja keras masyarakat bersama TNI akhirnya mulai menampakkan hasil.
Jalan sepanjang 2,5 kilometer terhampar membelah rimbunnya hutan dan perkebunan.
Bebatuan di atasnya seolah mengukuhkan kerja keras mereka, untuk kembali merajut asa kebersamaan yang selama ini terputus.
Sukardi warga Kampung Gunung Agung mengatakan, akses jalan yang dibuka secara bergotong royong melibatkan masyarakat dan TNI, adalah nadi kehidupan baru bagi kedua kampung yang selama ini nyaris kehilangan cara untuk saling bisa berangkulan.
"Dengan adanya program TMMD (ke-107) Kodim 0411 ini, dibangun akses jalan yang menghubungkan kampung kami (Gunung Agung) dan Kampung Sumber Sari."
"Ini seperti membuka kehidupan baru antara kami melalui fasilitasi TNI," ujar Sukardi.
Sementara Salman warga Kampung Sumber Sari menyebutkan, akses jalan yang terbangun antara kedua kampung, berhasil meredam ego antar masyarakat selama ini.
Akses jalan yang terbangun menurutnya dapat menunjukkan empati satu sama lain.
"Jadi kami tidak perlu lagi terkotak-kotak, bahwa kampung sini adalah kampung pribumi dan kampung sana adalah pendatang."
"Kita semua menyadari bahwa yang paling penting kita semua adalah Indonesia," kata Salman.
Pernyataan tak jauh berbeda juga disampaikan Camat Padang Ratu Isa Anshori.
Ia mengatakan, akses jalan sangat penting untuk membangun silaturahmi yang selama ini tersendat akibat minimnya sarana warga untuk bisa bertegur sapa.
"Akses jalan antara kedua kampung sangat penting, selama ini sulitnya akses penghubung mengakibatkan masyarakat kedua kampung seolah terkungkung oleh masa lalu yang memang kurang baik," terang Isa Anshori.
Camat Anak Tuha Ricky Augusta berterima kasih dengan diselenggarakannya TMMD ke-107 oleh Kodim 0411.
Ia menyatakan, banyak program TMMD sangat dirasakan manfaatnya oleh kedua kampung.
"Melalui semua kegiatan pembangunan TMMD, kami semua merasa bahwa kami adalah masyarakat Indonesia yang sebelumya terbelenggu karena masa lalu yang kurang baik, dan saat ini bahu membahu membangun harapan yang sama untuk jauh lebih baik," ucap Ricky Augusta.
Sementara Komandan Kodim 0411 Letkol CZi Burhannudin menjelaskan, program TMMD tak hanya membangun jalan yang menghubungkan Kampung Gunung Agung dan Sumber Sari, tapi juga membangun program fisik dan nonfisik.
Pembangunan lainnya yang dilakukan yakni tempat ibadah Musala Nurul Huda di antara kedua kampung.
Bedah rumah masyarakat di dua kampung sebanyak enam unit.
"Ada juga pembanguan tiga unit gorong-gorong di dua kampung, dan perbaikan akses jembatan yang menghubungkan dua kampung."
"Semua proses pembangunan dilakukan oleh TNI bersama-sama masyarakat," jelas Letkol CZi Burhannudin.
Saat ini, buah kerja keras dan keringat masyarakat dalam memperbaiki silaturahmi mulai menampakkan hasil.
Masa lalu akan menjadi cerita yang kemudian diingat sebagai sikap mawas diri di kehidupan ke depannya.
Matahari akan bergantian dengan malam memayungi Kampung Gunung Agung dan Sumber Sari, dan masyarakat akan mengingat bahwa mereka pernah terluka oleh masa lalu dan kemudian bangkit dan saling berangkulan bergandengan tangan untuk masa depan anak cucu mereka. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)