Tribun Bandar Lampung

Komunitas JJE Lampung Fokus Pada Anak Yatim, Piatu dan Duafa di Panti Asuhan

JJE adalah komunitas yang bergerak dibidang sosial dan pendidikan bagi anak-anak panti asuhan.

Penulis: Debby Rizky Susilo | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi JJE Lampung
Salah satu kegiatan JJE Lampung. Komunitas JJE Lampung Fokus Pada Anak Yatim, Piatu dan Duafa di Panti Asuhan 

Laporan Reporter Tribun Lampung Debby Rizky

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mewujudkan panti asuhan menjadi tempat pemberdayaan dan memandirikan anak-anak adalah tujuan utama Komunitas Jalan Jalan Edukasi (JJE) Lampung.

JJE adalah komunitas yang bergerak dibidang sosial dan pendidikan bagi anak-anak panti asuhan.

Ketua JJE Lampung Jefri Suwanto menjelaskan cikal-bakal JJE dari rasa kepeduliannya bersama temannya saat berkumpul bersama di cafe yang dekat dengan panti asuhan.

Berawal dari hal tersebut JJE menyeriuskan gerakannya hingga sekarang.

"JJE itu komunitas sosial peduli panti asuhan yang bergerak di pendidikan dan pendampingan panti asuhan yang ada di Lampung. Sehingga fokus kami pada anak-anak yatim, piatu, duafa, yang tinggalnya di panti asuhan," kata Jefri, Selasa (7/4/2020).

Rilis Lagu Gara-gara Corona, Komunitas Master of Ceremony Community Lampung

Bagi Keceriaan Melalui Literasi, Komunitas Sahabat Ceria Bergerak di Bidang Sosial

Pria 35 Tahun Bacok Ayah Kandung hingga Terluka Parah, Kapolsek: Diduga Pelaku Depresi

Akses Jalan 2,5 Kilometer Dibuka, Konflik 2 Kampung di Lampung Tengah Terpecahkan

Awalnya Jefri dan teman-temannya mengajak anak-anak panti jalan-jalan di kafe.

Melihat anak-anak antusias dan semangat memperhatikan pembuatan produk kafe, seperti makanan dan minumannya, menggigihkan Jefri dan rekannya untuk melanjutkan kebaikan.

Seiring berkembangnya komunitas JJE banyak ide-ide dari anggotanya hingga JJE memiliki banyak program untuk anak-anak panti asuhan.

Program tersebut dibuat dengan tujuan anak-anak panti di masa depan menjadi mandiri dengan kelas-kelas yang mengasah keterampilan, krestivitas dan juga bisnis.

"Kami memiliki beberapa program pemberdayaan anak-anak panti yang disambut baik dengan umi-abi (pengasuh panti). Ada kelas bisnis yang mengajarkan kewirausahaan, kelas water color untuk kreativitas menggambar atau kesenian adik-adik, ada kelas grafis dengan komputer, memasak, hingga kelas Bahasa Inggris," jelasnya. 

"Hal-hal tersebut diharapkan dapat membuat mereka menjadi berdaya dan mandiri karenanmereka kan tidaknakan selamanya tinggal di panti," tambah Jefri.

Koordinator Divisi Program JJE Lampung Titis Sari Ulistriani mengatakan program kelas yang dilakukan mengaju pada tingkatan  kemampuan adik-adik yang belajar.

"Pembelajaran yang dilakukan menyesuaikan dengan tingkatan adik-adik. Kalau adanyang SMP sesuai materi SMP, yang SD sesuai SD sehingga pengetahuan atau ilmunyang didapat bisa sama dengan anak-anak lainnya," kata Titis.

Tidak selalu program mereka berjalan lancar.

Terdapat kendala yang terjadi saat akan memulai kelas baru di panti asuhan.

"Awalnya mereka malu-malu dan takut. Tapi pelan-pelan kami melakukan pendekatan dan perkenalan untuk mendekati adik-adiknya terlebih dahuli. Misal kelas komputer, adik-adiknya takut buat menggunakannya, takut rusak ataupun belum pernah menggunakannya, jadi kami perkenalkan alat-alat dan manfaatnya sehingga mereka menjadi mengerti," papar Titis.

Kedepannya JJE diharapkan dapat terus konsisten berkontribusi dan mendampingi anak-anak panti hingga mindsetnya berkembang.

Merubah yang tadinya malu-malu menjadi berani untuk menjunjukan potensi yang mereka miliki.

Dapat Nilai Tersendiri Bagi Anggotanya

Membantu anak-anak panti memiliki nilai tersendiri bagi para anggotanya. Komunitas yang beranggotakan 18 pengurus dan 60 relawan ini merasakan kepuasan tersendiri dalam membantu dan berbagi bersama anak-anak panti asuhan.

"Melihat antusias dan kegembiraan di raut wajah adik-adik panti menjadi pelipur dan mengisi tenaga kembali dari kepenatan bekerja selama seminggu. Kami para anggotanya dapat merasakan rasa kelegaan itu setiap membantu adik-adik," ujar ketua komunitas JJE yang berdiri pada Februari 2014 ini.

JJE Lampung sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin bergabung. Sosial media Instagram dan Facebook mereka di akun @jjelampung.

Disana mereka memposting kegiatan dan memberikan informasi mengenai rekrutmen anggotanya.(Tribunlampung.co.id/ Debby Rizky)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved