Imbauan PGI Wilayah Lampung Terkait Perayaan Paskah dan Jumat Agung di Tengah Wabah Corona

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Lampung merayakan Jumat Agung dan Paskah dengan mengikuti arahan pemerintah dalam upaya mencegah penularan Covid-19.

"Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Lampung mengimbau dan mengajak umat Kristen sekaligus mendorong gereja-gereja anggotanya untuk melaksanakan sakramen perjamuan kudus dan ibadah perayaan paskah dengan mempertimbangkan berbagai protokol yang telah disusun pemerintah," kata Wakil Sekretaris Umum PGI Wilayah Lampung Pdt Samuel D Luas saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Jumat (10/4/2020).

Hal tersebut menurutnya berawal dari adanya keyakinan bahwa Yang Maha Kuasa akan memberikan perlindungan, dan juga manusia sebagai makhluk yang dikaruniai kecerdasan dan rasionalitas untuk menjaga diri tentu manusia juga harus mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru.

"Selain anjuran pemerintah, pedoman yang disusun oleh lembaga gereja juga harus dilaksanakan dalam upaya kita bersama memutus rantai penyebaran wabah Covid-19 di wilayah kita masing-masing," jelasnya.

• Ada Wabah Corona, Jemaat Kristiani di Tulangbawang Ibadah Jumat Agung via YouTube

• Live Streaming Misa Online Kamis Putih Pekan Suci Paskah 2020

• Kerap Cekcok dengan Istri, Joni Diduga Nekat Bunuh Diri karena Diminta Cerai

• Jenazah Pria Gantung Diri di Lahan Eks Bioskop 21 Jadi Tontonan Warga

Menurutnya, dengan beribadah di rumah, tidak akan mengurangi keimanan seseorang kepada Tuhan.

Selain itu, umat Kristen juga dapat menjaga keselamatan masyarakat sekitar, dengan menjaga jarak dari kerumunan atau dengan menerapkan social distancing.

Lebih jauh, dalam rangka merayakan Paskah tahun 2020, PGI Wilayah Lampung mengajak seluruh umat Kristen di Lampung untuk melaksanakan beberapa poin anjuran.

Pertama, menghargai, merawat, dan memuliakan kehidupan.

Kedua, bangkit, bersaksi dan solid melayani dalam masyarakat majemuk di tengah realitas keragaman denominasi gereja.

Ketiga, terus-menerus mengembangkan wawasan teologis, wawasan oikoumenis, wawasan kebangsaaan sehingga makin mampu berkiprah dengan cerdas dan bernas di tengah kemajuan tekhnologi dan situasi global saat ini. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)