Kasus Corona di Lampung
PDP Corona di Lampung Meninggal Dunia
Kembali satu pasien yang tengah diobservasi terkait virus corona meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUDAM.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Lampung meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUDAM.
Informasi yang didapatkan Tribunlampung.co.id, pasien tersebut meninggal dunia pada Sabtu (11/4/2020) sekira pukul 03.30 WIB.
Pasien tersebut dikabarkan baru dua hari menjalani perawatan di ruang isolasi RSUDAM.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunlampung.co.id, pasien berusia 65 tahun yang merupakan warga Bandar Lampung.
• VIDEO Heboh Suara Dentuman Misterius, Artis Enzy Storia sampai Ucap Istighfar
• VIDEO Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Tebal Menyembur hingga Pulau Sebesi
• Ada Wabah Corona, Warga Lampung Tengah Bebas PBB dan Pajak Lainnya
• Aktivitas Penyeberangan ke Pulau Sebesi Tetap Berjalan normal
Namun, Diskes Lampung belum memperbarui mengenai data pasien positif corona yang meninggal dunia.
Termasuk di akun Instagram resmi @dinkeslampung, yang masih tertulis 5 pasien positif corona meninggal.
Update Data Sabtu
Update terbaru kasus corona di Lampung yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung pada Sabtu (11/4/2020).
Diskes Lampung merilis data terbaru melalui akun Instagram @dinkeslampung pada Sabtu pukul 10.40 WIB.
Dalam rilis data terbaru itu, tercatat pasien dalam pengawasan atau PDP virus corona di Lampung ada 50 kasus.
Dengan rincian, 31 orang masih dirawat atau diisolasi, 17 orang negatif dan 2 orang meninggal.
Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) virus corona di Lampung, tercatat ada 2.354 kasus.
Rinciannya, 1.068 orang masih dalam pantauan dan 1.286 orang selesai pemantauan 14 hari.
Untuk kasus pasien positif corona tercatat ada 21 kasus dengan rincian, 9 dirawat, 5 meninggal dan 7 sembuh.
Update Data Jumat
Diskes Lampung kembali merilis data terbaru kasus corona di Lampung.
Merujuk rilis data yang diunggah di akun Instagram @dinkeslampung, pada jumat (8/4/2020), jumlah pasien positif corona (Covid-19) bertambah menjadi 21 orang.
Rinciannya 9 masih dirawat, 5 meninggal dan 7 sembuh.
Sebelumnya tercatat 18 orang.
Kemudian untuk kasus orang dalam pemantauan atau ODP tercatat 2.2259 orang.
Rinciannya 1.081 orang proses pemantauan dan 1.178 orang selesai pemantauan 14 hari.
Lalu untuk kasus pasien dalam pengawasan atau PDP jumlahnya 49 orang.
Rinciannya 31 masih dirawat, 17 orang pulang/sembuh atau negatif, dan 1 meninggal.
Pada Rabu (8/4/2020), pukul 10.00 WIB, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) di Lampung mencapai 41 orang.
Rinciannya, 17 orang masih dirawat di rumah sakit, 7 orang diisolasi, 17 orang negatif.
Kemudian, untuk orang dalam pemantauan (ODP) bertambah cukup drastis dari hari sebelumnya.
Pada Selasa (7/4/2020), tercatat jumlah ODP virus corona di Lampung berada di angka 1.886 orang
Pada Rabu (8/4/2020) bertambah 141 orang menjadi 2.027 ODP virus corona di Lampung.
Rinciannya, 1.082 orang masih dalam pemantauan, dan 945 orang selesai pemantauan 14 hari.
Sementara untuk pasien positif corona tetap tidak berubah yakni sebanyak 16 kasus, terdiri dari 6 orang masih dirawat atau diisolasi, 3 orang meninggal dunia dan 7 orang sembuh.
Kadiskes Reihana Ungkap Kronologis Pasien 15 Virus Corona di Lampung Meninggal Dunia
Sebelumnya, Pasien positif corona di Lampung yang Meninggal Dunia bertambah satu orang.
Dengan demikian, total ada 3 pasien positif corona di Lampung yang Meninggal Dunia.
Kadiskes Lampung Reihana mengungkapkan, kronologis meninggalnya pasien positif corona ke-15 tersebut.
Menurut Reihana, pasien berusia 65 tahun tersebut telah meninggal sejak 30 Maret 2020.
"Saat pasien meninggal, kami belum melakukan tes swab," kata Reihana, Selasa (7/4/2020).
Reihana menjelaskan, pasien 15 tersebut mengalami sakit sejak 26 Maret 2020 dan periksa ke dokter di klinik praktik swasta.
"Dikasih obat-obatan seperti biasa," tutur Reihana.
Secara tiba-tiba, lanjut Reihana, pada 30 Maret 2020 pasien menunggu atau dirawat di UGD di salah satu rumah sakit di Bandar Lampung, dan mengalami sesak nafas yang berat.
"Dengan kondisi itu (sesak nafas berat), pasien akhirnya meninggal pada hari itu juga, 30 Maret 2020," jelas Reihana.
"Karena kami mencurigai pasien tersebut memiliki gejala Covid-19, walaupun sudah meninggal kami mengambil (melakukan tes) swab," imbuh Reihana.
Kemudian, lanjut Reihana, hasil tes swab tersebut baru diterima Diskes Lampung pada Senin, 6 April 2020.
"Ternyata hasilnya positif (Covid-19)," ucap Reihana.
Pasien 15 tersebut, terus Reihana, juga telah dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan pemakaman pasien positif corona.
"Jangan khawatir juga, karena beberapa pihak keluarga pasien 15 sudah kami tracing dan hasilnya negatif," tandas Reihana.
Update Data
Pasien positif corona di Lampung sebelumnya berjumlah 13 orang.
Per hari ini Selasa 7 April 2020 Dinas Kesehatan Lampung melalui laman Instagram @dinkeslampung mengumumkan ada penambahan 3 tiga pasien positif corona.
Rinciannya 6 Masih dirawat atau Isolasi, 3 meninggal dan 7 sembuh.
Sehingga totalnya kini menjadi 16 Orang yang positif Corona.
Sementara untuk ODP atau orang dalam pemantauan tercatat 1.886 orang.
Kemudian PDP atau pasien dalam pengawasan totalnya 42 orang.
Pasien Sembuh Beri Motivasi
RS (33), warga Bandar Lampung yang merupakan pasien 03, sudah dinyatakan sembuh dari virus corona.
Dinas Kesehatan Lampung pun memulangkan RS ke rumahnya.
Dengan dijemput kedua orangtuanya di depan ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Minggu (5/4/2020), RS tampak ceria.
Dengan memakai masker, RS berdiri di depan ruang isolasi mengenakan baju kaus abu-abu, celana putih, dan sandal merah.
Pria yang berprofesi sebagai pengemudi taksi online itu dinyatakan sembuh oleh dokter dari Covid-19.
Tak lupa, RS memberikan semangat kepada pasien lainnya untuk tak menyerah berjuang melawan virus mematikan ini.
"Alhamdulillah, bisa pulang. Teman lainnya yang kena supaya semangat," kata RS dalam video yang dibagikan di grup WhatsApp Covid-19 Provinsi Lampung berdurasi 13 detik itu.
Ia berharap semua pasien yang sudah positif terjangkit virus corona untuk tetap semangat dan berjuang seperti dirinya.
"Akhirnya saya bisa pulang. Kepada semuanya, semangat untuk bisa sembuh seperti saya," tandasnya.
Perjuangan Sembuh
Am (60), ibu kandung RS, sebelumnya menuturkan, selama menjalani isolasi, kondisi anaknya terus mengalami peningkatan sampai akhirnya dinyatakan negatif corona.
Namun ia bersyukur RS terus optimistis untuk mendapatkan kesembuhan.
"Kami selama ini berkomunikasi lewat handphone saja. Karena tidak bisa besuk selama di ruang isolasi itu," tuturnya.
Am lantas menceritakan awal mula anaknya bisa tertular corona.
Menurutnya, RS yang merupakan sopir taksi online itu sempat mengantar penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah mengantar penumpang, RS masih baik-baik saja.
Gejala demam, batuk-batuk, dan gatal tenggorokan baru dirasakan pada 14 Maret 2020 saat anaknya pulang ke Bandar Lampung.
"Anak saya ini pulang karena mau merayakan ulang tahunnya yang ke-33 pada 13 Maret. Tapi ternyata malah sakit. Padahal rencananya setelah dua hari perayaan ulang tahun mau balik lagi ke Jakarta," beber sang ibunda.
Ia meneruskan, setelah mengalami gejala-gejala mirip corona, keluarga membawa RS ke RSUDAM.
Saat itu, belum diketahui jika sang anak terpapar corona.
Namun karena harus sesuai faskes, mereka diarahkan untuk ke Rumah Sakit Advent.
Di sana, pasien ditanya detail riwayat perjalanannya.
Dari hasil pemeriksaan, dditemukan gejala corona.
RS langsung dirujuk ke RSUDAM dan menjalani isolasi.
"Kalau sekarang kondisinya sudah baik. Kata anak saya, biar cepat sembuh harus banyak makan sama obat. Jangan lupa minum air hangat," imbuhnya.
Rb (62), ayah kandung RS, mengungkapkan, setelah anaknya dinyatakan positif corona, seluruh anggota keluarganya diperiksa.
Beruntung, semua hasilnya negatif.
Meski begitu, mereka tetap memilih berdiam diri di rumah. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)
Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio