Video Berita
Video Perawat Pakai APD Berlapis Buat Ganjar Pranowo Renungi Penolakan Jenazah
Beberapa kali terjadi kejadian masyarakat menolak memakamkan jenazah yang memiliki hubungan dengan wabah Virus Corona (Covid-19).
Penulis: Bambang Irawan | Editor: Reny Fitriani
Setelah selesai, ia lanjut melapisi kakinya dengan sebuah plastik sebelum mengenakan sepatu boots.
Perawat itu juga tampak kembali melindungi wajah dengan sebuah APD yang berbentuk seperti kaca depan helm.
Benda itu menutupi seluruh area wajahnya.
Terakhir, perawat itu lagi-lagi kembali menggunakan sarung tangan medis, sehingga total yang ia kenakan adalah tiga lapis sarung tangan medis.
Proses perawat mengenakan APD untuk kasus Covid-19, dari kiri ke kanan (instagram @ganjar_pranowo)
Pada captionnya, Ganjar menuliskan betapa hati-hati, dan teliti para perawat menangani pasien Covid-19.
"Berlapis-lapis,
Beginilah para dokter, perawat & tenaga kesehatan menyiapkan diri utk merawat pasien," tulis Ganjar.
Ganjar lanjut menyinggung soal beberapa kasus dimana jenazah perawat masih mendapat penolakan dari masyarakat setempat, walaupun telah berkorban nyawa berjuang di lini terdepan.
" Lalu ada sebagian warga yg menolak pemakaman jenazah seorang perawat? ... ya Allah manusia spt apa saya ini..." ujarnya.
Unggahan tersebut menuai banyak simpati, dan kesedihan dari warganet.
Mereka beramai-ramai meminta Ganjar agar menindak tegas oknum yang memprovokasi melakukan penolakan terhadap jenazah para perawat tersebut.
"Mohon ditindak tegas pak oknum2 seperti itu.. apalagi udah jadi provokator dengan alasan meindungi warganya.. tim medis juga gk akan gegabah asal2an dlm memperlakukan jenazah dan sudah ada protokolernya... atau paling gk diterjunkan tim buat sosialisasi ke masyarakat." tulis akun @dee_rooney1907.
"Mereka pahlawan yg tak bersuara pak..tolong diberikan tempat yang istimewa.." ujar @anyaslindri.
Warganet juga menyayangkan adanya stigma negatif yang masih berkembang di masyarakat.
"Saya sangat sedih pak ganjar, padahal kami tidak pernah menolak untuk merawat pasien positif covid-19, tapi stigma para masyarakat terhadap kami begitu rendahnya." tulis @erna_dlibra.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com
Videografer Tribunlampung/Bambang Irawan