Rampok di Mesuji

Kawanan Rampok Dihajar Massa Seusai Tembak Petani di Mesuji, 1 Pelaku Tewas dan 1 Kritis

Wardi, warga Mesuji, meregang nyawa setelah ditembak kawanan rampok bersenpi berjumlah tiga orang di kediamannya pada Sabtu (11/4/2020).

grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Kawanan Rampok Dihajar Massa Seusai Tembak Petani di Mesuji, 1 Pelaku Tewas dan 1 Kritis. 

Ketiga pelaku menjadi bulan-bulanan warga yang meluapkan emosinya hingga salah satu pelaku bernama Hendri tewas seketika setelah dihajar oleh massa.

Selain Hendri, pelaku bernama Mat Ali, lemah tak berdaya (kritis) dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) di Brabasan, Mesuji.

Sedangkan pelaku ketiga bernama Roni diamankan ke Polres Mesuji.

Ketiga pelaku tersebut berasal dari Desa Gajah Mati, Mesuji, Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.

Setelah kejadian, kepolisian Polsek Mesuji Timur serta Polres Mesuji langsung melakukan olah kejadian perkara (TKP).

Kapolres Mesuji AKBP Alim memastikan, aksi penembakan yang menewaskan Wardi, murni perampokan.

Pelaku sempat akan membawa sepeda motor korban sebelum akhirnya terpergok.

"Motifnya curas atau perampokan kendaraan bermotor."

"Sudah (pelaku) sempat akan membawa (sepeda motor) namun kepergok oleh korban," terang Kapolres, Minggu (12/4/2020) pagi.

Alim memastikan, pihaknya telah mengamankan dua dari tiga pelaku.

"Satu pelaku MD (meninggal dunia), 2 sudah kita amankan," papar AKBP Alim.

Satu pelaku meninggal dunia setelah dimassa oleh warga yang geram akibat ulah pelaku yang merampok dan menembak mati korban.

Pasca kejadian, Kapolres memastikan situasi di Mesuji aman dan kondusif.

Pihaknya telah menerjunkan personel untuk melakukan penyekatan massa di wilayah perbatasan antara Kabupaten Mesuji, Lampung dan OKI, Sumsel.

Penyekatan ini dilakukan untuk mencegah adanya aksi balas dendam dari kedua belah pihak.

Kepolisian juga sudah melakukan pendekatan persuasif dengan kedua belah pihak guna menenangkan situasi pasca aksi yang merenggut korban jiwa kemarin sore.

"Situasi aman kondusif. Sudah dilakukan penggalangan keluarga kedua belah pihak agar tidak ada aksi balas dendam."

"Sejak semalam sudah dilakukan PAM terbuka untuk penyekatan di perbatasan perairan," tandas AKBP Alim.(Tribunlampung.co.id/end)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved