Kasus Corona di Indonesia
UPDATE Kasus Positif di Indonesia Mencapai 4.839 Pasien, 426 Orang Sembuh, 459 Meninggal Dunia
Update data kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, berdasarkan laman covid19.go.id, per Selasa (14/4/2020) pukul 16.10 WIB.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Update data kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, berdasarkan laman covid19.go.id, per Selasa (14/4/2020) pukul 16.10 WIB, tercatat total kasus positif atau pasien positif corona sebanyak 4.839 pasien.
Kemudian, untuk pasien yang sudah dinyatakan sembuh terdapat 426 pasien.
Sementara untuk pasien Meninggal Dunia, tercatat mencapai angka 459 pasien.
Dalam rilis terakhir, pada Selasa (14/4/2020), Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto akhirnya mengungkapkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di seluruh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (14/4/2020).
• Wawancara Khusus dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Tren Sebaran Corona Masih Akan Naik
• PSBB di Bodebek Resmi Berlaku Hari Ini, Simak Aturan dan Sanksi yang Diterapkan
• Penyebab 5 Dokter Mundur dari Penanganan Pasien Corona di RSUD Padangsidimpuan
• Pasien Rawat Inap Disuruh Bayar Biaya APD di Jakarta, Keluarga Pilih Pulangkan Pasien
Sebelumnya, jumlah PDP dan ODP tidak dibuka secara nasional.
Laporan jumlah itu hanya dicantumkan oleh setiap daerah melalui laman resmi masing-masing.
Yurianto menuturkan, hingga saat ini di seluruh Indonesia terdapat 139.137 orang yang menjadi ODP.
Angka yang besar itu menjadi perhatian dari pihak pemerintah.

Karena ada kemungkinan orang yang masuk ke dalam kategori ODP tidak menimbulkan gejala.
Atau bahkan hanya mengalami sakit ringan.
Yang justru dapat menjadi pembawa virus dan menularkan ke orang lain.
"Sementara kelompok yang termasuk ke dalam orang dalam pemantauan sampai saat ini sudah tercatat 139.137 orang," terang Yurianto.
"Inilah yang kemudian menjadi perhatian besar kita."
"Karena tidak menutup kemungkinan yang masuk dalam pemantauan tidak sakit, sakit ringan," ucap dia.
"Sehingga bisa dirasakan seakan-akan tidak sakit, berpotensi menjadi sumber penularan," tambahnya.