Gara-gara Corona Pesawat Kosong Cuma Ada 1 Penumpang, Pilot sampai Menghampiri Beri Penjelasan

Dari 76 kursi yang tersedia di pesawat, hanya satu kursi yang terisi penumpang.

reuters
Gara-gara Corona Pesawat Kosong Cuma Ada 1 Penumpang, Pilot sampai Menghampiri Beri Penjelasan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pria ini jadi satu-satunya penumpang di pesawat. Bahkan ketika pesawat harus delay, sang pilot menjelaskan langsung kepadanya secara pribadi.

Dari 76 kursi yang tersedia di pesawat, hanya satu kursi yang terisi penumpang.

Penumpang satu-satunya yang naik di pesawat American Airlines adalah seorang fotografer Reuters bernama Carlos Barria.

Barria mengungkap momen-momen aneh dan canggung karena menajdi satu-satunya penumpang di pesawat.

“Terdapat momen-momen canggung,” kata Barria, mengutip Traveller.com.au, Senin (6/4/2020).

Melansir kompas.com, momen-momen yang dimaksud Barria adalah ketiga petugas gerbang mengumumkan proses boarding secara normal.

Hasil Rapid Test Corona Bocor, Kepala Lab Langsung Dicopot dan Pegawainya Dikenai Sanksi

Bisnis Salon Kecantikan Nikita Mirzani Rugi hingga Ditutup, 100 Pegawai Dirumahkan

Masker Disediakan Gratis untuk Siapa Saja, 3 Pria Terekam CCTV Jarah Semua Masker

Kondisi Terbaru Twindy Rarasati Setelah Sepekan Dirawat di Ruang Isolasi karena Virus Corona

Barulah Barria sadar bahwa dirinya adalah satu-satunya penumpang.

Ada pula momen saat pilot menghampirinya untuk menjelaskan secara pribadi adanya penundaan penerbangan akibat masalah mesin.

ilustrasi
Armada pesawat American Airlines (Twitter/@HagerWBZ)

Pemberitahuan itu tidak disampaikan melalui pengeras suara.

Kedua awak pesawat bahkan mengundang Barria untuk duduk di kursi kelas satu.

Mereka kemudian mendemonstrasikan keselamatan kepada Barria.

“Saya merasa bahwa saya harus memerhatikannya,” tutur Barria.

Penerbangan yang hampir kosong sudah menjadi suatu hal yang biasa bagi maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS).

Jumlah pesawat makin berkurang

Pandemi Virus Corona memukul sektor riil hingga Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi -3%.

Proyeksi ini turun 630 basis point (bps) dari World Economic Outlook (WEO) sebelumnya pada Januari 2020 yang diperkirakan bisa tumbuh sebesar 3,3%.

"Revisi besar dalam periode waktu yang sangat singkat. Ini menjadikan wabah corona sebagai resesi terburuk sejak depresi besar (great depression) dan krisis keuangan global," ujar Kepala Ekonom dan Direktur Departemen Riset IMF Gita Gopinath di dalam agenda WEO April secara daring, Selasa (14/4).

Satu sektor yang paling menderita adalah penerbangan.

Seperti yang dialami maskapai Amerika, American Airlines 4511, yang membawa hanya satu penumpang dalam penerbangan Washington Reagan National Airport menuju New Orleans di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (3/4/2020). 

Akibat pandemi virus corona, jumlah pesawat yang beroperasional setiap hari juga berkurang.

American Airlines Group Inc menerbangkan 119 pesawat dari Washington Reagan National Airport pada Jumat (3/4/2020).

Perwakilan maskapai tersebut menuturkan bahwa delapan dari keberangkatan tersebut hanya memiliki satu penumpang, termasuk Barria.

Sementara yang lain hanya memiliki segelintir penumpang saja.

Pada hari yang sama tahun lalu, maskapai tersebut mengoperasikan 254 pesawat dari bandara yang sama.

“Bahkan sebentar lagi kami tidak akan punya penumpang untuk membatalkan penerbangan pada maskapai penerbangan AS,” kata Senior Vice President of Network Strategy untuk American Airlines Group Inc, Vasu Raja, Kamis (2/4/2020), mengutip Traveller.com.au.

Menurut data harian Transportation Security Administration (TSA) AS dalam laman resminya, pihaknya melayani 129.763 pelancong pada Jumat (3/4/2020).

Sementara pada hari yang sama tahun lalu, pihaknya melayani 2.48 juta pelancong.

Para awak kabin terus melakukan pekerjaan mereka walaupun beberapa menuturkan bahwa mereka takut tertular virus corona.

Serta takut dengan risiko menginfeksi keluarga di rumah.

Salah satu awak kabin di pesawat Barria mengatakan bahwa dia akan terbang dari New Orleans ke rumahnya di Miami.

Di sana, dia akan membawa ayahnya untuk perawatan kanker setelah dia melalui rotasi perjalanan empat hari, termasuk tidur di hotel setiap malam.

“Petinggi kami menginginkan kami untuk terus menyediakan perjalanan udara yang aman melalui krisis ini,” kata Chief Executive Officer untuk American Airlines Group Inc, Doug Parker, dalam sebuah video pekan lalu.

“Kami harus melanjutkan penerbangan seperti yang diminta, dan melayani mereka yang perlu melakukan perjalanan,” lanjutnya.

Sebagai upaya untuk melindungi penumpang dan kru, maskapai-maskapai penerbangan telah mengurangi layanan minuman dan makanan ringan.

Mereka juga telah meningkatkan prosedur pembersihan kabin.

Awak kabin juga mengenakan sarung tangan walaupun tidak diberikan masker.

Di akhir penerbangan Barria, dia merasakan adanya hubungan persahabatan yang terjalin dengan para kru pesawat.

“Saya berterima kasih kepada mereka atas apa yang mereka lakukan, dan mereka berterima kasih kepada saya atas apa yang saya lakukan,” kata Barria.

Amerika Kucur 25 Miliar Dolar AS untuk Penerbangan

Namun kabar baik menghampiri industri penerbangan Amerika.

Departemen Keuangan Amerika Serikat menyatakan perusahaan penerbangan secara prinsip telah setuju atas paket penyelamatan industri penerbangan sebesar US$ 25 miliar.

Melansir kontan.co.id, maskapai juga berharap pekerja mereka memiliki pekerjaan hingga Oktober di tengah krisis terbesar dalam indutri penerbangan akibat pandemic corona atau Covid-19.

Lalu lintas penerbangan di AS anjlok 95% karena pandemi corona. Mereka berharap kondisi ini akan mulai puloh Oktober 2020. Jika skenario terburuk atas pandemic corona lama, pelambatan bisnis industri penerbangan bisa lebih panjang pada tahun depan, bahkan bisa lebih lama.

Jika merujuk skenario skema yang ditawarkan pemerintah AS, perusahaan maskapai besar di AS akan menerima 70% dari total dana US$ 25 miliar dalam bentuk tunai.

Dana ini merupakan duit hibah yang tak perlu dikembalikan maskapai ke pemerintah AS.

Dana ini untuk gaji para karyawan.

Adapun maskapai-maskapa kecil US$ 100 juta atau kurang.

Mereka juga tak wajib mengembalikan ke AS.

“Enam maskapai AS terbesar, American Airlines (AAL) Group Inc, United Airlines Holdings Inc, Delta Air Lines Inc (DAL), Southwest Airlines ( LUV) Co, JetBlue Airways Corp, dan Alaska Airlines, serta empat maskapai lain menerima dukungan itu,” kata Departemen Keuangan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/4).

Untuk itu, Departemen Keuangan AS meminta agar maskapai segera menyelesaikan dokumen perjanjian agar dana bisa dicairkan dengan cepat.

Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pejabat Departemen Keuangan pekan lalu, dari total dana US$ 25 miliar, sebanyak 30% dari dana tersebut berupa pinjaman ke maskapai besar. Dari jumlah itu berbentuk waran setara dengan 10% dari jumlah pinjaman yang wajib dibayar.

Delta mengaku akan menerima US$ 5,4 miliar dalam bentuk hibah, dengan perincian sebanyak US$ 1,6 miliar akan menjadi pinjaman tanpa bunga selama 10 tahun tanpa jaminan yang harus dibayar kembali.

Delta akan memberikan saham atas warannya dengan kepemilikan sekitar 1% saham Delta dengan US $ 24,39 per saham.

Adapun American Airlines mengatakan akan menerima US$ 5,8 miliar dalam bentuk hibah dan sebesar U$ 1,7 miliar berupa pinjaman yang harus dibayar.

Southwest mengatakan, pada prinsipnya telah setuju dan mengharapkan untuk menerima US$ 3,2 miliar dalam bentuk hibah dan harus membayar hampir US$ 1 miliar selama 10 tahun.

Southwest akan mengeluarkan 2,6 juta waran ke Departemen Keuangan.

"Pada saat yang sama, (dengan hibah), kami dapat mengendalikan praktik korporasi terburuk dengan mengaitkan bantuan ini dengan pembatasan pembelian kembali saham, kompensasi eksekutif, dan dividen," ujarnya.

Menurut undang-undang, perusahaan yang menerima dana tidak dapat memberhentikan karyawan sebelum 30 September atau mengubah perjanjian perundingan bersama dan harus menyetujui pembatasan pembelian kembali, kompensasi eksekutif, dan dividen.

Undang-undang memberi wewenang kepada Departemen Keuangan untuk meminta kompensasi untuk hibah, tetapi tidak mengharuskannya.

Seorang pejabat Departemen Keuangan yang bekerja pada program ini, Brent McIntosh, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah telah melakukan analisis substansial bahwa bantuan akan menjadi manfaat langsung bagi pembayar pajak.

“Bantuan ini juga menghindari pemerintah untuk memberikan tunjangan pengangguran. Di sisi lain pajak kembali ke pemerintah federal, dan dana ini agar layanan udara bisa berkelanjutan," ujarnya.

Senator Ed Markey anggota partai Demokrat, mengkritik keputusan Departemen Keuangan yang meminta pembayaran untuk sejumlah hibah penggajian.

Selain program hibah, maskapai penerbangan AS juga dapat mengajukan skema pinjaman US$ 25 miliar terpisah di bawah paket stimulus US$ 2,3 triliun pemerintah.

American mengatakan berencana minggu ini untuk mengajukan pinjaman US$ 4,75 miliar di bawah program itu, sementara Alaska dan Horizon bermaksud untuk mengajukan $ 1,1 miliar.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan kerugian maskapai global dari pandemi coronavirus telah naik menjadi US$ 314 miliar, 25% lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya..

 JetBlue mengatakan akan menerima US$ 935,8 juta dalam bentuk pembayaran gaji.

Alaska dan maskapai regionalnya Horizon Air akan menerima US$ 992 juta dalam pendanaan, termasuk $ 267 juta dalam bentuk pinjaman, yang diharapkan maskapai akan mencakup sekitar 70% dari biaya yang dianggarkan hingga 30 September.

Alaska mengatakan Departemen Keuangan akan menerima hak untuk membeli 847.000 saham tanpa hak pilih dari induk Alaska Air Group dengan harga $ 31,61 per saham.

United memenuhi syarat untuk menerima sekitar US$ 6 miliar tapi tidak mengungkapkan berapa banyak yang akan diterimanya.

Spirit Airlines Inc, maskapai berbiaya rendah yang tidak terdaftar oleh Departemen Keuangan berharap pihaknya mendapat persetujuan segera untuk menerima hibah gaji.

Presiden Asosiasi Penerbang Penerbangan Sara Nelson mengatakan, pekerja industri penerbangan merasa lega bahwa mereka akan menerima gaji dan tunjangan lainnya, setidaknya sampai September.

Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Kisah Satu-satunya Penumpang di Pesawat yang Akhirnya Dipindahkan ke First Class", dari kontan.co.id berjudul: Mayoritas maskapai besar AS sepakati skema pinjaman pemerintah, ini rinciannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved