Kapolda Papua Ungkap Motif Tandi Kogoya Serang Kantor Freeport hingga Bunuh Karyawannya
Tandi Kogoya adalah pentolan KKB Papua yang melancarkan aksi penyerbuan yang menewaskan prajurit TNI dan juga pegawai Freeport
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengungkap motif di balik serangan KKB Papua pimpinan Tandi Kogoya yang menewaskan WNA karyawan Freeport di Tembagapura.
Selama berada di Tembagapura, gabungan KKB melakukan serangkaian penembakan, termasuk penyerangan kendaraan patroli Polsek Tembagapura.
Menurut Kapolda, gabungan KKB ini berupaya untuk mengganggu operasional PT Freeport Indonesia di Tembapura.
"Mereka menganggap sangatlah penting untuk menganggu perusahaan itu agar mendapat perhatian dari LSM-LSM internasional," kata Kapolda.
Tandi Kogoya dan Manu Kogoya tewas dalam kontak senjata dengan pasukan tentara dan polisi di Mimika, Papua.
• Tembak Mati Perwira Kopassus dan Anggota TNI, Sepak Terjang Komandan KKB Papua Tandi Kogoya
Tandi Kogoya adalah pentolan KKB Papua yang beberapa kali melancarkan aksi penyerbuan yang menewaskan prajurit TNI dan juga pegawai Freeport.
Tandi Kogoya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KBB) merupakan pelaku penembakan warga negara asing (WNA) di area Kantor PT Freeport Indonesia, Kota Kuala Kencana, pada Senin (30/3/2020) lalu.
Tandi Kogoya telah tewas bersama Manu Kogoya pada Kamis (9/4/2020), dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, saat akan menyergap di sebuah rumah kayu.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, keduanya diketahui terlibat penembakan yang menewaskan karyawan PT Freeport Indonesia asal negara Selandia Baru, Graeme Thomas Wall.
Tandi Kogoya adalah sosok pelaku kriminal cukup agresif.
"Dia selalu tampil di depan dalam berbagai kesempatan," kata Kapolda didampingi Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, dan Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).
Kapolda menuturkan, Tandi Kogoya terlibat dalam penyanderaan warga sipil, dan penembakan di wilayah Tembagapura pada 2017 lalu.
Tandi kemudian ditangkap di Nabire oleh Satgas Khusus 15 April 2018, terkait aksi penembakan yang terjadi di Mile 69 PT Freeport Indonesia.
Tandi kemudian disidangkan di Pengadilan Negeri Kota Timika, dan divonis 1 tahun 6 bulan.
"Ini yang disayangkan hanya mendapat vonis 1 tahun 6 bulan," ujar Kapolda.
17 Agustus 2019, Tandi mendapatkan remisi Hari Kemerdekaan RI setelah menjalani masa tahanan di Lapas Timika karena berkelakuan baik.
Bukannya bertobat, namun Tandi justru kembali bergabung dengan KKB di Ugimba, Kabupaten Intan Jaya.
Dalam struktur Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Tandi menjabat sebagai Komandan Batalyon Komando Gabungan Pertahanan (Kogab) 8 Kemabu, Intan Jaya.
"Namun, dalam struktur Komando Nasional TPN-PB, Tandi Kogoya di bawah pimpinan Sabinus Waker," kata Kapolda.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab ketika menunjukan foto Tandi Kogoya dalam keterangan pers, Kamis (16/4/2020). (IRSUL PANCA ADITRA)
Sejak bergabung dengan KKB di Intan Jaya, Tandi bersama rekan-rekannya melakukan berbagai aksi penembakan.
- 25 Oktober 2019, Tandi dan kelompoknya menembak mati dua orang tukang ojek di Sugapa, tepat di jalan menuju kampung Pugsiga, Distrik Hitadipa, Intan Jaya.
- 17 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya kembali melakukan penembakan terhadap pasukan TNI di Sugapa yang mengakibatkan dua prajurit meninggal dunia, yakni Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Susendo.
- 19 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Ugimba dan Kampung Gamagai yang mengakibatkan Serda Romadon meninggal dunia, dan 3 prajurit TNI lainnya luka tembak.
- 22 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, hingga mengakibatkan Serda Afriandi mengalami luka tembak.
- 14 Februari 2020, Tandi dan kelompoknya bertolak dari Ugimba dan ikut dalam rombongan gabungan sejumlah kelompok KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen menuju Tembagapura, Mimika.
Selama berada di Tembagapura, gabungan Kodap TPN-PB melakukan serangkaian penembakan, termasuk penyerangan kendaraan patroli Polsek Tembagapura.
Menurut Kapolda, gabungan KKB ini berupaya untuk mengganggu operasional PT Freeport Indonesia di Tembapura.
"Mereka menganggap sangatlah penting untuk menganggu perusahaan itu agar mendapat perhatian dari LSM-LSM internasional," kata Kapolda.
Tandi kemudian ikut dalam rombongan Kali Kopi pimpinan Joni Botak dan Henky Wamang dari Tembagapura menuju Kuala Kencana, yang dekat dengan Kota Timika.
Pada 30 Maret 2020, mereka melakukan penyerangan di area Kantor Freeport di Kota Kuala Kencana.
Dalam peristiwa itu, seorang warga New Zeland bernama Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia.
Sedangkan dua karyawan lainnya bernama Jibril MA Bahar (49), dan Ucok Simanungkalit (57) terluka.
Tandi akhirnya tewas bersama Manu Kogoya pada 9 April lalu dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, saat akan menyergap disebuah rumah kayu.
Kapolda mengatakan, pihak keluarga berterima kasih karena jenazah Tandi bisa dibawa kembali untuk dimakamkan.
Sebab, biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka.
"Biasanya, mereka yang tergabung dengan KKB jenazahnya ditinggal begitu saja," ujar Kapolda.
![]() |
Komandan Operasi Batalion TPNPB Tandi Kogoya Tewas Tertembak.| papua/Ist |
7 Anggota KKB Papua Tewas Selama Maret-April 2020
Tujuh anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas sejak bulan Maret hingga April, dalam penegakan hukum yang dilakukan Satgas TNI-Polri.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, ketujuh anggota KKB itu tewas dalam kontak senjata yang terjadi di tiga wilayah di Kabupaten Mimika.
Pertama, empat anggota KKB tewas dalam kontak tembak dengan Satgas TNI-Polri pada 15 Maret 2020, di daerah Wini, Distrik Tembagapura.
Tiga pucuk senjata api laras panjang jenis AR 15, AK 47, dan Thompson juga berhasil diamankan TNI-Polri dari tangan KKB.
Senjata tersebut merupakan hasil rampasan pada pos dan polsek.
Seperti senjata api jenis AR 15 yang dirampas KKB pada 27 November 2012 lalu, saat penyerangan Polsek Pirime.
Kemudian, senpi jenis AK 47, dirampas KKB pada 4 Januari 2014, dalam kasus penyerangan Pos Kulirik, Puncak Jaya.
"Jadi, senjata itu hasil rampasan KKB saat menyerang polsek beberapa tahun lalu," kata Kapolda dalam keterangan persnya, didampingi Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, dan Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (15/4/2020).
Kemudian, dua anggota KKB tewas pada 9 April 2020 dalam kontak senjata di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka.
Anggota KKB itu terlibat langsung dalam penembakan yang terjadi di kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, pada 30 Maret 2020.
Dalam peristiwa itu, seorang warga New Zeland bernama Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia.
Sedangkan dua karyawan lainnya bernama Jibril MA Bahar (49), dan Ucok Simanungkalit (57) terluka.
"Satu KKB yang tewas bernama Tandi Kogoya merupakan eksekutor penembakan di Kantor PT Freeport Indonesia," kata Kapolda.
Sehari kemudian, Satgas TNI-Polri kembali melumpuhkan anggota KKB di Gunung Botak, Distrik Tembagapura, 10 April 2020.
Selain itu, aparat juga berhasil mengamankan satu senjata api laras panjang jenis SS1.
Senjata api yang diamankan tersebut diketahui merupakan milik Pos Polisi Kulirik Polres Puncak Jaya, yang dirampas KKB pada 4 Januari 2014 lalu.
"Jadi, yang tewas itu namanya Menderita Walia. Dia penembak jitu di KKB," ujar Kapolda.
Kapolda dan Pangdam memberikan apresiasi kepada Satgas TNI-Polri yang berhasil melakukan penegakan hukum kepada KKB.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Sosok Tandi Kogoya, KKB yang Bunuh WNA di Kantor Freeport"