Berita Nasional
Kisah Sehan Landjar, Sosok Bupati Bawa Peti Mati Keliling Desa Jelaskan Bahaya Virus Corona
Seorang bupati bawa peti mati keliling desa dengan naik mobil bak terbuka. Sosok bupati bawa peti mati keliling desa tersebut adalah Sehan Landjar.
"Cuma tiga pilihan. Kalau sabar tinggal di rumah satu bulan ini torang (kita) aman dari corona."
"Tapi, kalau tidak sabar kase tunjung jago (so jagoan) berarti mo tinggal di rumah sakit," demikian sepenggal petikan video Sehan Lanjdjar.
Menurut Sehan, sosialisasi tidak boleh membuat rakyat tegang.
"Sosialiasi dengan gaya saya sendiri. Jadi, masyarakat lebih rilekslah," sebutnya.
Dalam sosialisasinya, Bupati Boltim itu juga membawa peti mati.
"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam."
"Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah, tapi cukup agresif," ujar Sehan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulut ini menjelaskan, dengan sosialiasi yang ia lakukan, masyarakat akan makin waspada dan disiplin.
"Sosialisasi dengan gaya saya ini mendapat respek. Masyarakat Boltim merespons dengan baik."
"Orang luar saja respons, tentunya masyarakat saya juga respons," tutur Sehan.
Dia mengatakan, sosialisasi yang dilakukan terbukti sangat berdampak mencegah Covid-19.
"Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kasus di Boltim," ungkapnya.
Sehan menyebutkan, ada warga yang ODP.
Tetapi, itu anak-anak dari Boltim yang kuliah di luar daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Makassar, dan Manado.
Begitu pulang, mereka berstatus ODP.