Berita Nasional

Kisah Sehan Landjar, Sosok Bupati Bawa Peti Mati Keliling Desa Jelaskan Bahaya Virus Corona

Seorang bupati bawa peti mati keliling desa dengan naik mobil bak terbuka. Sosok bupati bawa peti mati keliling desa tersebut adalah Sehan Landjar.

Dok. Akun Twitter @husainabdullah1
Tangkapan layar video Bupati Boltim saat sosialisasi cegah Covid-19. Kisah Sehan Landjar, Sosok Bupati Bawa Peti Mati Keliling Desa Jelaskan Bahaya Virus Corona. 

"Selain itu, mobil lewat perbatasan disemprotkan dulu dengan disinfektan," kata Sehan.

Masyarakat harus disiplin

Sehan mengatakan, ia akan terus turun ke desa-desa melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19.

"Prinsipnya, ini hanya perlu kedispilinan. Bukan virusnya yang salah, kita yang tidak disiplin," imbaunya.

Pemerintah sudah berupaya dan sebagai warga Indonesia berharap semua disiplin.

"Diam dulu di rumah, dua sampai tiga minggu selesai virusnya. Khusus rakyat Boltim, ikutilah imbauan pemerintah."

"Bagi saya, rakyat Boltim itu napas dan jantung Sehan Landjar," kata Sehan.

Urutan pertama di negara ASEAN

Jumlah kasus corona di Indonesia menjadi yang tertinggi atau berada di urutan pertama di antara negara-negara ASEAN.

Sementara untuk benua Asia, jumlah kasus corona di Indonesia menempati urutan 11 jumlah kasus tertinggi.

Hal itu berdasarkan data Worldometers.

Sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020, hingga update terakhir Jumat (17/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada 5.923 kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Dari pernyataan yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, terdapat penambahan 407 kasus positif baru virus corona pada Jumat.

Kemudian, terjadi juga penambahan 59 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Sehingga, jumlah total pasien sembuh 607 orang.

Sedangkan, jumlah total pasien meninggal karena virus corona berjumlah 520 orang, setelah ada tambahan 24 pasien meninggal. 

Kasus terbanyak di ASEAN

Jumlah kasus virus corona di Indonesia melonjak dengan adanya tambahan 407 kasus baru.

Sementara, Filipina yang sebelumnya memiliki kasus virus corona tertinggi di ASEAN melaporkan 218 kasus positif baru pada Jumat.

Berikut, update jumlah kasus virus corona di ASEAN:

1. Indonesia: 5.923 kasus, 520 meninggal, 607 sembuh

2. Filipina: 5.878 kasus, 387 meninggal, 487 sembuh

3. Malaysia: 5.251 kasus, 86 meninggal, 2.967 sembuh

4. Singapura: 5.050 kasus, 11 meninggal, 683 sembuh

5. Thailand: 2.700 kasus, 47 meninggal, 1.689 sembuh

6. Vietnam: 268 kasus, 0 meninggal, 198 sembuh

7. Brunei: 136 kasus, 1 meninggal, 112 sembuh

8. Kamboja: 122 kasus, 0 meninggal, 98 sembuh

9. Myanmar: 88 kasus, 4 meninggal, 5 sembuh

10. Laos: 19 kasus, 0 meninggal, 2 sembuh

11. Timor Leste: 18 kasus, 0 meninggal, 1 sembuh

Selain memiliki kasus positif terbanyak, korban meninggal pasien corona di Indonesia juga yang tertinggi di ASEAN.

Sementara, jumlah pasien sembuh terbanyak berada di Malaysia.

Sementara itu, selain memiliki kasus virus corona terbanyak di ASEAN, dengan total 5.923 kasus, Indonesia juga menjadi yang terbanyak ke-11 di Asia menurut rekap Worldometers.

Berikut, update jumlah kasus virus corona di Asia pada Sabtu (18/4/2020):

1. China: 82.692 kasus, 4.632 meninggal, 77.944 sembuh

2. Iran: 79.494 kasus, 4.958 meninggal, 54.064 sembuh

3. Turki: 78.546 kasus, 1.769 meninggal, 8.631 sembuh

4. India: 14.352 kasus, 486 meninggal, 2.041 sembuh

5. Israel: 12.982 kasus, 151 meninggal, 3.126 sembuh

6. Korea Selatan: 10.635 kasus, 230 meninggal, 7.829 sembuh

7. Jepang: 9.787 kasus, 190 meninggal, 935 sembuh

8. Arab Saudi: 7.142 kasus, 87 meninggal, 1.049 sembuh

9. Pakistan: 7.025 kasus, 135 meninggal, 1.765 sembuh

10. UEA: 6.302 kasus, 37 meninggal, 1.188 sembuh

11. Indonesia: 5.923 kasus, 520 meninggal, 607 sembuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Video Cara Unik Bupati di Sulut Edukasi Corona, Keliling Kampung Bawa Peti Mati.

Sosok bupati bawa peti mati keliling desa yang muncul di Video Viral adalah Bupati Boltim, Sulawesi Utara, Sehan Landjar. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved