Virus Corona

Peneliti Siap Produksi Vaksin Virus Corona Secara Massal Pada September 2020

Para peneliti dari Universitas Oxford bahkan memastikan, vaksin untuk Covid-19 sudah siap untuk diproduksi secara massal.

pixabay/fernando zhiminaicela via tribunnewsbogor.com
Ilustrasi - Peneliti Siap Produksi Vaksin Virus Corona Secara Massal Pada September 2020. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Rencana para peneliti untuk melakukan memproduksi vaksin virus corona (Covid-19) secara massal akan dilakukan pada September 2020.

Para peneliti dari Universitas Oxford bahkan memastikan, vaksin untuk Covid-19 sudah siap untuk diproduksi secara massal.

Sarah Gilbert, seorang profesor vaksinologi, telah merekrut 500 sukarelawan dari usia 18 tahun hingga 55 tahun untuk uji coba secara acak.

"Kami berharap memiliki setidaknya beberapa dosis yang siap digunakan pada bulan September," kata Sarah Gilbert, dilansir Bloomberg.

MUI Imbau Masyarakat Muslim Tak Bukber di Luar Rumah Selama Ramadan 2020

Harapan Baru, Remdesivir Obati Virus Corona, Hasil Uji Klinis di Amerika Serikat

Tips Kurangi Risiko Kena Virus Corona dan Cara Cegah Covid-19, Lengkap dengan Poster

Bolehkah Berhubungan Intim Suami Istri di Tengah Pandemi Virus Corona? Berikut Penjelasan Ahli

"Mungkin tidak akan cukup, tapi kita bisa memulainya dari sekarang, karena akan membuat semakin banyak dosis," tambahnya.

Sarah Gilbert merupakan seorang peneliti dari Universitas Oxford.

Penelitiannya tentang vaksin dimulai pada tahun 1994.

Bahkan ia dianugerahi 2,8 juta dollar dari Lembaga Nasional Riset Kesehatan dan Penelitian dan Inovasi Inggris pada bulan Maret untuk meningkatkan upaya tiimnya untuk pindah ke penelitian vaksin Covid-19.

Uji klinis yang dilakukan ialah imunisasi eksperimental kelompok.

Organisasai Kesehatan Dunia (WHO) telah menghitung 70 kandidat dalam pengembangan vaksin dengan tiga lainnya dalam pengujian manusia.

Uji coba yang dilakukan Sarah Gilbert ini sebanyak 510 peserta akan dibagi menjadi lima kelompok.

Kemudian akan diamati selama sekitar enam bulan dengan opsi untuk kunjungan lanjutan sekitar setahun setelah memasuki uji coba.

Satu kelompok akan menerima suntikan vaksn intramuskular dari 4 minggu vaksin setelah imunisasi awal.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemanjuran, keamanan, imunogenisitas.

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Vaksin tersebut bernama ChAdOx1 nCoV-19, merupakan rekombinasi vaksin vektor virus.

Vaksin ini dibuat dari virus yang tidak berbahaya yang telah diubah untuk menghasilkan protein untuk menangkal Covid-19.

Diketahui, vaksin Covid-19 ini bekerja dengan mengutamakan sistem kekebalan untuk mengenali dan menyerang virus corona.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved