Video Berita
Viral Kisah Guru Datangi Rumah Siswa karena Tidak Punya Smartphone dan TV
Dunia pendidikan termasuk sektor yang sangat terdampak akan situasi pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dunia pendidikan termasuk sektor yang sangat terdampak akan situasi pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.
Sekolah diliburkan dan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah.
Sejumlah sekolah pun melakukan pembelajaran daring (online) menggunakan ponsel pintar atau smartphone.
Kebijakan lain, pemerintah menyediakan sarana belajar melalui media TVRI.
• VIDEO Kabar Duka, Ibunda Pelawak Nunung Meninggal Dunia
• VIDEO Penjelasan Alfamart-Indomaret tentang Viral Dugaan Penimbunan Es Krim
• Presiden Jokowi Instruksikan Sistem Data dan Informasi Covid-19 Terbuka untuk Masyarakat
• Wagub Nunik Bagikan Masker Gratis ke Pedagang dan Pembeli di Pasar Sentral Kotabumi
Namun, kebijakan tersebut belum dapat diakses merata dengan keadaan ekonomi masyarakat.
Potret tersebut tergambar dari cerita seorang guru beranama Avan Fathurrahman yang viral di media sosial Facebook.
Avan terpaksa 'melanggar imbauan pemerintah' bekerja dari rumah guna memastikan anak didiknya mendapat pelajaran.
Ia mendatangi satu-satu muridnya lantaran tidak semua murid memiliki smartphone maupun televisi.
"Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu. Tapi tentang imbauan Mas Menteri, agar bekerja dari rumah. Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar dari rumah. Mereka tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop. Jikapun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid," tulisnya, Kamis (16/4/2020).
Avan terkejut saat ada wali murid yang akan mencari pinjaman uang untuk membeli smartphone agar sang anak bisa belajar, karena mendengar informasi rata-rata para siswa belajar melalui smartphone.
"Saya terkejut mendengar penuturannya. Lalu pelan-pelan saya bicara. Saya melarangnya. Saya memberikan pemahaman bahwa belajar di rumah, tidak harus lewat HP," ungkapnya.
Avan menjelaskan siswa bisa belajar dari buku-buku paket yang sudah dipinjami dari sekolah.
"Saya bilang, bahwa sayalah yang akan berkeliling ke rumah-rumah siswa untuk mengajari," ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Avan menyebut raut wajah wali murid tersebut memancarkan kegembiraan.
Ia pun merasa lega.