Video Berita
Viral Kisah Guru Datangi Rumah Siswa karena Tidak Punya Smartphone dan TV
Dunia pendidikan termasuk sektor yang sangat terdampak akan situasi pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Noval Andriansyah
Ia mengajar kelas VI.
Dilansir Kompas.com, Avan mengungkapkan sekolahnya berada di pelosok Sumenep, kabupaten paling timur di Pulau Madura.
"Sekolah saya kan agak pelosok. Kalau kelas VI-nya sendiri 5 orang, sedikit. Kelas V itu 4 (siswa), kelas III, 3 (siswa). Kalau siswanya (dari kelas I-VI) enggak sampai 20, karena bener di pelosok," kata Avan.
"Kalau gurunya itu yang PNS itu 4. Jadi kepala sekolah 1, guru agama 1, guru olahraga 1, saya guru kelas," lanjut dia.
Avan menjelaskan aktivitas belajar dari rumah mulai berjalan pada awal Maret 2020.
Avan telah menyadari tak semua orangtua siswa memiliki kemampuan ekonomi yang baik untuk menyediakan fasilitas belajar online.
Awalnya Avan berpikir situasi ini tidak akan lama.
"Ternyata diperpanjang, diperpanjang. Terus gimana dengan tugas itu? Gimana dengan mereka? Karena teman-teman (guru) yang lain, rata-rata yang mengajar di kota itu bisa berkomunikasi melalui gadget, bisa melalui video conference, dan lain-lain," ujar Avan.
Namun, kondisi tersebut tidak bisa dilakukan pada siswanya.
"Untuk siswa saya, ini tidak mungkin dilakukan, saya bisanya telepon. Bahkan telepon anak-anak itu kan orangtuanya yang punya (handphone). Kadang pernah telepon dan tidak diangkat, karena orangtuanya sedang kerja di luar," lanjut dia.
Kondisi inilah yang membuat pria berusia 39 tahun ini harus melakukan kegiatan mengajar keliling ke rumah-rumah siswa.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pak Guru Avan, Mengajar dari Rumah ke Rumah karena Siswa Tak Punya Ponsel...".
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio