Ganggu Istri Orang Lain, Honorer di Sumsel Bernasib Nahas
"Tadi aku lihat di CCTV, dia (korban) masih mendekati istri aku. Makanya aku bilangin lagi, tetapi dia malah tidak terima.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Istri sering dikirim foto dan video porno membuat Pramos menghabisi nyawa rekan kerjanya yaitu Ahmad Yoga, honorer BPKAD Sumsel.
Korban yaitu Ahmad Yoga diakui pelaku sering menggangu istrinya.
Bahkan karena istrinya sering diganggu, pelaku juga sudah dua kali meminta agar korban tidak mengganggu istrinya yang juga bekerja sebagai honorer di kantor BPKAD Sumsel.
"Tadi aku lihat di CCTV, dia (korban) masih mendekati istri aku. Makanya aku bilangin lagi, tetapi dia malah tidak terima.
Bukan hanya mengganggu dan menggoda istri aku, tapi dia juga sangat sering mengirimkan video dan foto porno ke istri aku," ujar tersangka saat diamankan di Polsek IT 1 Palembang.
• Terungkap, Penyebab 2 Korban Pembunuhan di Solo Ditemukan Telanjang
• BREAKING NEWS Gudang Meubel Milik Ketua PAC Gerindra Way Halim Dibobol Maling
• Bapak 4 Anak Curi Tabung Gas buat Makan Lantaran Di-PHK, Korban Merasa Iba Akhirnya Kasih Sembako
• Mewahnya Apartemen Artis Venna Melinda Dihargai Rp 5 Miliar
Dua kali ia meminta kepada korban agar menjauhi istrinya, selalu tidak digubris korban.
Korban sempat mengutarakan, bila tidak bisa menjauhi istri tersangka karena satu ruangan kerja dan akan selalu bertemu dengan istri tersangka.
Namun, tersangka mengungkapkan meski satu ruangan kerja korban bisa saja tidak mendekati istrinya.
Selain itu, korban terus-terusan mengirim video dan foto porno kepada istrinya.
"Aku sudah memohon, tetapi tetap saja tidak digubris. Sampai aku bilang kepada korban, kalau kamu itu masih muda dan ganteng.
Masih banyak perempuan muda yang mau sama kamu. Jangan istri aku, karena sudah ada suami dan anak kami masih kecil-kecil. Tetapi aku bilang begitu, tetap saja tidak digubrisnya," ungkap tersangka sambil menangis.
Puncaknya hari ini, tersangka yang masih mengetahui bila istrinya masih diganggu korban.
Sehingga, tersangka memutuskan untuk pulang dan mengambil pisau.
Ia kembali datang ke kantor dan langsung menusukan pisau ke korban sebanyak empat kali.
"Dari Desember 2019, aku minta dan mohon. Januari aku minta dan mohon lagi, tetapi tidak digubris.