IDI Kritik Tes Corona Masih Lambat dan Minim, Ini Bantahan Pemerintah

Karena itu, pihaknya mengaku fokus pada kasus Covid-19 dan tidak mengumumkan data kematian terkait PDP dan ODP.

Kompas/Wawan H Prabowo
Presiden Joko Widodo memimpin upacara pelantikan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Antar Waktu periode 2017-2022 dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Istana Negara Jakarta, Rabu, (15/4/2020). Pelantikan pejabat negara kali ini mengikuti protokol pencegahan COVID-19, yang salah satunya menerapkan anjuran jaga jarak atau physical distancing dan mengenakan masker. Presiden Jokowi Instruksikan Sistem Data dan Informasi Covid-19 Terbuka untuk Masyarakat. 

Hasil tes bisa diketahui sehari

Sementara itu saat dikonfirmasi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto membantah bahwa tes virus corona Covid-19 memerlukan waktu lama.

Yuri mengatakan, hasil tes virus corona bisa diketahui dalam satu hari.

"Hari ini diperiksa ya hari ini keluar. Pagi diuji sore sudah keluar," kata Yurianto saat dihubungi, Senin (20/4/2020).

Sedangkan untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal tapi belum diketahui hasil tesnya, menurut Yuri bisa terjadi dikarenakan tiga faktor, yaitu jarak pengiriman hasil atau sampel, kapasitas laboratorium, dan reagen yang tersedia.

Yuri juga menyebutkan apabila kasus konfirmasi positif digabung dengan PDP dan ODP, maka angkanya akan menjadi banyak.

Karena itu, pihaknya mengaku fokus pada kasus Covid-19 dan tidak mengumumkan data kematian terkait PDP dan ODP.

"(Data kematian) tidak saya umumkan tetapi ada datanya. Kita fokus Covid-19," kata Yurianto.

Terima 20.000 kit

Terkait kritikan IDI untuk melakukan perluasan dan percepatan tes Covid-19, Yuri menegaskan bahwa pemerintah telah dan akan terus melakukannya. 

Pemerintah juga telah menerima lebih dari 20.000 kit untuk pemeriksaan sampel pada Minggu (19/4/2020).

Adanya tambahan alat baru itu sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya, baik dalam hal tracing, perawatan rumah sakit, maupun isolasi.

"Kita bersyukur kemarin sudah mendapatkan kembali 20.000 kit untuk pemeriksaan sampel," kata Yurianto dalan konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/4/2020).

Sejauh ini, sudah ada 36 laboratorium yang telah beroperasi dan akan bertambah lebih banyak seiring telah diterimanya 20.000 lebih tes.

Sementara spesimen yang diperiksa hingga Senin (20/4/2020) sebanyak 49.767 spesimen.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved