Nasib Para PSK Saat Lockdown di Colombia, Jualan Permen Agar Tak Kelaparan

Dia sering mendengar ketukan pintu rumah, biasanya temannya dan anak-anak yang lapar.

perthnow.com.au
Ilustrasi PSK. Nasib Para PSK Saat Lockdown di Colombia, Jualan Permen Agar Tak Kelaparan 

Suarez sangat marah terhadap ketidakpedulian pihak berwenang.

"Mereka hanya mengingat kami di saat berpolitik (saja)."

Dia hanya menginginkan solusi konkret bagi ribuan PSK Colombia yang legal.

Di Bogota, menurut sensus 2017 yang dinyatakan oleh Diana Rodriguez, Sekretaris distrik untuk wanita, terdapat lebih dari 7.000 pekerja seks.

Menurut Rodriguez, pihaknya telah bertindak dengan menggabungkan kekuatan sehingga mereka yang terlibat dalam aktivitas seksual berbayar dan mematuhi peraturan karantina di rumah mereka akan mendapatkan subsidi sekitar 30 sampai 60 dollar AS (sekitar Rp 450.000-927.000).

Subsidi dari pemerintah Rodriguez mengatakan, sebagian besar PSK yang pernah dihubungi pemerintah mematuhi aturan karantina.

Luz Amparo (49) tidak ingin menulari dirinya sendiri, kedua anaknya dan empat cucu yang tinggal bersamanya. Mereka bertujuh hidup dari donasi.

"Saya menelepon teman (klien) tetapi mereka tidak keluar, mereka takut," kata Amparo.

Sementara itu, sekitar 415 kilometer jauhnya di Medellin, PSK bernama Estefania membutuhkan uang untuk makan, menyewa kamar kecil tempat tinggalnya, dan mengirim uang untuk ketiga anaknya.

"Hari ini saya harus keluar untuk membayar kamar. Saya berutang dua hari... Saya tidak tahu bagaimana tetapi saya harus membayar," kata wanita itu.

Biaya kamar 5,40 dollar AS atau sekitar Rp 78.000 per malam tapi pemiliknya memberi potongan harga separuhnya karena krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.

Sebelum virus corona tiba di Colombia, Estefania yang berusia 29 tahun bekerja di malam hari.

Secara umum, dia memberikan layanan kepada tiga klien dan bisa membawa pulang 50 dollar AS per hari (atau sekitar Rp 772.383).  

Tetapi tidak ada lagi klien di taman pusat kota Medellin yang dia sebut 'kantor'.

Sekarang dia pergi pada sekitar tengah hari dengan mencoba menjual permen dan obat-obatan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved