Kasus Corona di Indonesia
Sembuh dari Covid-19, Seorang Ibu Langsung Disambut Warga Saat Pulang ke Rumahnya di Jakarta
Seorang ibu yang merupakan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, mendapat sambutan warga ketika pulang ke rumahnya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh, mendapat sambutan warga ketika pulang ke rumahnya.
Ia merupakan warga di RW 04 Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah, Jakarta.
Warga tersebut merupakan seorang ibu.
Ia telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 atau virus corona.
Selain sang ibu, keluarganya juga turut terkonfirmasi positif Covid-19.
• Cerita Pasien 09 Lampung Sembuh dari Covid-19, Berterima Kasih Atas Motivasi Tenaga Medis
• Bapak 4 Anak Curi Tabung Gas buat Makan Lantaran Di-PHK, Korban Merasa Iba Akhirnya Kasih Sembako
• Suara Teriakan Berasal dari Satu Keluarga yang Dibacok Orang Misterius
• Jenderal Berambut Gondrong Cabut dari BNN, Eks Kopassus Cemas
Suaminya meninggal dunia.
Sementara, tiga anaknya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Dia sendiri dirujuk ke rumah sakit darurat penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
“Itu dia yang tindak lanjut yang orangtuanya sama anak-anak positif itu. Ibunya hampir tiga mingguan (dirawat) sampai kemarin, hari Sabtu kemarin,” ujar Ketua RW 04 Kelurahan Gunung Sahari Utara, Jakarta, Yustiadi kepada Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Setelah menjalani perawatan intensif hampir tiga minggu, kata Yustiadi, pihak Wisma Atlet menyatakan pasien tersebut sudah negatif Covid-19.
Ia lalu diperbolehkan pulang pada Sabtu (18/4/2020).
Kepulangan sang ibu itu pun disambut para tetangga dan pengurus lingkungan setempat dengan memberikannya semangat untuk menlanjutkan isolasi mandiri di rumah.
Hal itu agar kondisi kesehatannya bisa pulih seutuhnya.
“Jadi gini ya, kami-kami warga RW 04 khususnya di Gunung Sahari Utara sepakat memberi semangat, motivasi kepada pasien-pasien yang covid-19, termasuk di wilayah kami,” ungkapnya.
Yustiadi menambahkan bahwa saat ini, pasien sembuh tersebut menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah bersama tiga orang anaknya.
Diketahui, dua anaknya yang berusia 10 tahun dan 13 tahun dinyatakan positif setelah dua kali dilakukan swab test.
Sementara, anak pertama yang berusia 15 tahun negatif Covid-19.
“Satu rumah, tapi disarankan oleh dokter itu pisah kamar. Kebetulan mereka ada tiga lantai di rumahya, jadi masing-masing di kamar tiap lantai. Berjarak jadinya,” kata Yusdiata.
Adapun selama menjalani isolasi mandiri, Yustiadi memastikan bahwa dia bersama masyarakat lingkungannya akan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keempat orang tersebut.
Pasien dijemput diberikan semangat
Sebelumnya di Sulawesi Barat, sejumlah warga teriak memberikan semangat kepada seorang remaja berusia 14 tahun, yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Teriakan warga tersebut terdengar saat remaja itu dijemput petugas di rumahnya, di Majene, Sulawesi Barat.
Video warga teriak memberikan semangat kepada pasien positif virus corona tersebut kemudian viral di media sosial.
Saat warga di daerah lain memilih untuk mengusir warganya yang positif virus corona, hal berbeda terjadi di Majene, Sulawesi Barat.
Dilansir Kompas.com, meski memberikan dukungan moral, para warga tetap berwaspada, saat beberapa petugas menjemput penderita Covid-19 itu.
Beberapa tetangga remaja 14 tahun tersebut tetap berada di rumah mereka masing-masing, saat petugas melakukan evakuasi.
Namun siapa sangka, dari kejauhan, beberapa warga yang merupakan tetangga pasien tersebut rupanya memberikan dukungan yang menyentuh hati.
Terdengar beberapa kali teriakan "semangat", saat si pasien dibawa masuk ke ambulans.
Video proses evakuasi itu kemudian menyebar di media sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Muhammad Alif membenarkan adanya pasien positif virus corona yang dijemput dari rumahnya, pada Minggu (29/3/2020).
"Iya, betul."
"Pasien yang dari Majene dinyatakan positif," ungkap Alif yang juga Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sulawesi Barat, seusai menggelar konferensi pers, sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (30/3/2020).
Alif mengatakan, proses evakuasi berjalan lancar.
Keluarga pasien dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya bersikap kooperatif saat penjemputan berlangsung.
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Rahmat Malik menuturkan, warga yang dijemput itu merupakan temuan pertama orang terinfeksi virus corona di Majene.
Warga tersebut merupakan santri satu pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat.
Menurut Rahmat, warga berusia 14 tahun itu sudah berada dalam pemantauannya, saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar karena mengalami demam tinggi.
"Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (25/3/2020) sore."
"Saat screening, suhu tubuhnya tinggi di atas 38,5 derajat celsius, ada gejala batuk, flu, dan gatal pada tenggorokan," jelas Rahmat.

Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar, pasien tersebut sempat membaik dan diperbolehkan pulang ke Majene.
Belakangan, Rumah Sakit Universitas Hasanuddin mendapat informasi pasien itu positif terinfeksi virus corona.
Rahmat kemudian menugaskan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Majene mendatangi rumah pasien, dan memintanya untuk tidak keluar rumah.
"Dia tiba di rumahnya Sabtu (28/3/2020) malam."
"Kami minta untuk tidak keluar rumah sambil menunggu tim medis dari provinsi menjemputnya," ujarnya.
Pasien itu pulang ke Majene dengan mobil pribadi.
Ia berlima dengan keluarganya.
Empat keluarga lainnya untuk sementara diisolasi di rumah.
Bupati Majene, Fahmi Massiara menegaskan, pihaknya akan memenuhi seluruh kebutuhan hidup keluarga tersebut selama menjalani masa isolasi di rumah.
"Keluarga ditangani tim gugus, akan terus dimonitor," ucap Fahmi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pulang dari Wisma Atlet, Pasien Sembuh Covid-19 di Sawah Besar Disambut Warga.
Seorang ibu disambut warga saat pulang ke rumah setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Jakarta. (Kompas.com)