Ratusan Napi Minta Dibebaskan karena Corona, Lapas Sorong Dibakar
"Mereka minta bebaskan semua. Mereka (sampaikan) berhak untuk hidup. Sementara kita perhatikan semua,"
lihat foto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Lapas Sorong di Papua Barat dibakar napi pada Rabu 22 April 2020 malam, buntut dari kericuhan yang melanda para penghuni tahanan.
Sejumlah napi mengamuk diduga karena tak bisa bebas saat ada pemberian asimilasi di tengah wabah corona.
Napi meminta ikut dibebaskan seperti tahanan lain yang diberi asimilasi hingga bisa bebas lebih awal karena ada wabah corona.
Kerusuhan terjadi di Lapas Klas II B Sorong, Papua Barat, Rabu (22/4/2020) malam.
Dari video yang ditayangkan Kompas TV, tampak napi membakar sejumlah barang di dalam lapas.
• Prabowo Ungkap Kesaksiannya tentang Jokowi saat Hadapi Wabah Corona
• Hilang dari Layar Kaca, Artis Sarah Shahab Ternyata Kini Tangani Pasien Corona
• Kondisi Artis Marissa Nasution yang Melahirkan di Tengah Pandemi Corona
• BERITA FOTO Pernikahan Pengantin Bandar Lampung di Tengah Pandemi Corona
Personel TNI dan Brimob Papua Barat dikerahkan untuk menangani napi yang mengamuk dan merusak fasilitas di dalam lapas.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Minus Ananto mengatakan, kerusahan terjadi karena para napi menuntut mereka mendapatkan hak asimilasi seperti rekan mereka yang telah dibebaskan.
"Mereka minta bebaskan semua. Mereka (sampaikan) berhak untuk hidup. Sementara kita perhatikan semua," ujar Minus dikutip dari Kompas TV, Rabu malam.
Minus mengatakan, saat ini pihaknya masih berusaha untuk persuasif dan memasukkan kembali para napi ke kamar Di Lapas Klas IIB Sorong terdapat 335 napi.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ari Nyoto mengatakan, saat ini pihaknya terus berjaga untuk mengamankan situasi.
"Kita sampaikan ke atas, tapi malam ini kita sudah sampaikan agar tenang dulu. Kami pastikan situasi di sini aman terkendali. Ada 84 napi yang dikeluarkan (asimilasi), dan mereka menuntut untuk dikeluarkan juga," ujar Ari Nyoto.
Tahun 2019 juga dibakar
Sebelumnya, Lapas Sorong juga pernah mengalami kericuhan hingga terjadi pembakaran.
Kericuhan diduga terjadi akibat provokasi massa yang melakukan demonstrasi.
Berikut peristiwa kericuhan pada 2019 silam mengutip Kompas.com:
