Donald Trump Bentak Wartawan karena Salah Kutip Pernyataan Pakar tentang Corona
Amukan Trump terjadi usai Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield diwawancarai The Washington Post
"Musim gugur dan musim dingin berikutnya, kita akan memiliki 2 virus yang beredar dan kita harus membedakan mana yang flu dan mana yang virus corona."
"Itu tidak berarti akan menjadi lebih buruk, itu hanya akan menjadi lebih sulit karena kita harus membedakan antara keduanya," terang Redfield.
Direktur CDC itu juga mendesak warga AS untuk mendapat vaksinasi flu "agar tersedia ranjang di rumah sakit untuk ibu atau nenek Anda yang mungkin terkena virus corona".
Dia mengatakan bahwa jika flu dan Covid-19 memuncak pada saat yang sama, "Itu bisa sangat, sangat, sangat, sangat sulit dalam hal kapasitas kesehatan."
Jonathan Karl dari ABC bertanya kepada Redfield di briefing Gedung Putih, apakah ia dikutip secara akurat.
"Saya secara akurat dikutip di The Washington Post sebagai "sulit", tetapi tajuk berita itu tidak pantas," ungkap Redfield.
Gedung Putih bereaksi cepat setelah The Washington Post menerbitkan wawancara dengan Redfield, mengeluhkan bahwa kutipannya disalahtafsirkan.
Sekretaris pers baru Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan, dia menyarankan orang untuk mendapat suntikan flu.
Selain The Washington Post, CNN dan kantor berita lainnya juga menulis komentar Redfield mengingat nilai berita dan banyak diminati publik.
Namun Gedung Putih tetap mendorong agar media-media mengutip persis apa yang dikatakan Redfield.
Trump juga mengklaim kutipan Redfield diambil di luar konteks.
"Direktur CDC benar-benar dikutip salah oleh Fake News @CNN pada COVID 19. Dia akan mengeluarkan pernyataan," tulis Trump di Twitter-nya. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Salah Kutip Pernyataan Pakar Medis AS, Trump "Ngamuk" dan Bentak Wartawan"