Kasus Corona di Lampung

Heboh Pasien Positif Corona di Bandar Lampung Kabur dari Rumah Sakit, Begini Kata Reihana

Informasi kaburnya seorang pasien yang dikabarkan positif Covid-19 dari rumah sakit di Bandar Lampung bikin geger.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tangkapan Layar Video Diskes Lampung
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana. 

Namun, pasien keluar dari rumah sakit atas permintaannya sendiri lantaran ingin kembali ke Kotabumi, Lampung Utara.

"Jadi pada 17-22 April dirawat di Rumah Sakit Bayukarta, Karawang, Jawa Barat. Tapi pasien ini keluar atas permintaan sendiri karena ingin pulang ke Kotabumi, Lampung," bebernya.

"Pada 23 April, sampai di Kotabumi pasien kangsung masuk ke Rumah Sakit Handayani Kotabumi dengan kondisi lumpuh di bagian bawah kaki akibat tumor," imbuhnya.

Reihana menjelaskan, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Handayani, akhirnya pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek  (RSUDAM) dengan kondisi tidak sadar.

Pada 24 April pasien menjalani rapid test dan hasilnya negatif.

Namun, kondisi pasien semakin memburuk.

Pada malam harinya pasien dinyatakan meninggal dunia.

"Rapid test pasien negatif. Tapi kondisi pasien selalu memburuk dan malam harinya pada 24 April 2020 pasien meninggal dunia," tuturnya.

Sementara PDP lain yang meninggal adalah wanita berusia 29 tahun.

Ia menuturkan, pasien tersebut memiliki perjalanan dari Bekasi, Jawa Barat.

Pada 22 April 2020 pasien tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Bengkunat.

"Di Rumah Sakit Bengkunat ini dilakukan pemeriksaan gula darah dan rapid test, dan hasilnya negatif," ungkapnya.

Reihana menyebutkan, pasien ini kembali menjalani perawatan di Rumah Sakit Alimudin Umar, Lampung Barat.

Pasien sempat tidak sadar karena kadar gula darahnya meningkat.

Hasil rapid test tetap negatif.

Kemudian, jelasnya, pada 24 April 2020 kondisi pasien cenderung melemah akibat meningkatnya kadar gula darah.

Pasien mengalami sesak napas dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi memang pasien sesak napas pada 24 April 2020 pukul 05.00. Pasien tidak tertolong, akhirnya meninggal dunia," sebut Reihana. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved