Tribun Bandar Lampung
Jaga Pikiran Jangan Galau, Tips Beribadah Ramadan Ketua MUI Lampung Selama Pandemi Corona
yang pertama adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat saat berbuka dan sahur. Selain itu juga tidak berfikir yang melebihi kapasitas.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Khairuddin Tahmid memiliki tips tersendiri agar badannya tetap fit, terlebih di tengah situasi wabah Virus Corona seperti saat ini.
Menurutnya yang pertama adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat saat berbuka dan sahur. Selain itu juga tidak berfikir yang melebihi kapasitas.
"Supaya tetap terjaga imunnya terlebih di situasi pandemi Virus Corona adalah bagaimana menjaga pikiran untuk tidak galau, agar tenang suasananya dan tetap khusyuk dalam beribadah," ungkapnya kepada Tribunlampung.co.id ditemui di Kantor MUI Lampung, Sabtu (25/4/2020).
• MUI Lampung Belum Tentukan Sikap Soal Imbauan Tak Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Virus Corona
Selain itu, kata dia, penting menjaga kondisi tubuh tetap fit dengan melakukan olahraga ringan dan berjemur di pagi hari. Tidak perlu melakukan olahraga berat terlebih dalam kondisi berpuasa.
"Saya olahraganya suka jalan kaki di pagi hari, kemudian berjemur pada saat jam 10 supaya mendapatkan vitamin D," ujar Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung itu.
Mengenai menu berbuka, yang harus ada saat berbuka baginya adalah buah-buahan. Kalaupun ada menu lainnya yakni kolak namun yang tidak terlalu manis.
• MUI Lampung Akan Gelar Akademi Dai Wasathiyah, Khairuddin Tahmid: Kami Ingin Cetak Dai yang Moderat
Ramadan menurutnya adalah momen yang begitu ditunggu dan dirindukan setiap umat muslim. Karena begitu istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya.
"Pahala di bulan Ramadan ini tidak sama dibandingkan bulan lainnya. Misal membaca Alqur'an kalau hari-hari biasa satu kali baca antara 10 sampai 700 kebaikannya. Namun jika dibacanya pas Ramadan, tak terbatas, Allah melipatgandakan dari hari biasanya," jelas dosen yang mengajar di UIN Raden Intan Lampung sejak 1992 silam ini.
Inilah yang dinilainya menjadi kerinduan setiap muslim ketika bertemu Ramadan. Menjadi momentum untuk meningkatkan kadar kualitas keimanan dan ketakwaan. Temasuk dijadikan momen berbagi dan memperbanyak sedekah.
"Kita bisa menyisihkan rejeki untuk saudara-saudara yang terdampak Corona. Sehingga Ramadan harus dijadikan momentum berbagi," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)