Jenderal TNI Doni Monardo Akhirnya Kembali Kenakan Seragam Militer
Baju PDH warna hijau lengkap dengan pangkat, dan aneka brevet di dada Doni, termasuk brevet komando baret merahnya.
Egy hanya bisa menerka-nerka.
“Dalam hal penanganan Covid-19, beliau adalah komandan perang di lapangan. Rasanya, tidak salah jika sesekali ia berpakaian militer. Tanpa berbicara banyak, seragam itu sudah berbicara tentang karakter tegas,” ujar Egy, yang juga dikenal sebagai wartawan senior.
Egy bahkan pernah mendengar langsung ketegasan sikap Doni dalam menjalankan tugas Presiden sebagai Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Intinya, ia akan bertindak tegas terhadap para penghalang dan perintang atas kerja kemanusiaan Gugus Tugas. “Apalagi kalau ada penyimpangan, beliau sangat tegas,” kata Egy.
Egy menerka pula, ketegasan sikap Doni akan disampaikan dalam sejumlah agenda rapat yang sedia dilangsungkan hari ini (27/4/2020). Baik rapat online malalui video conference, maupun rapat langsung di kantor BNPB.
“Kehadiran sosok Doni Monardo sebagai Kepala Gugus Tugas dalam busana militer, bisa membangun gairah patriotisme, semangat tempur ‘prajurit’ Gugus Tugas dalam menjalani peperangan melawan Covid-19,” tambah Egy.
Kata kunci dalam peperangan adalah “disiplin”.
Tampilnya Doni Monardo berbusana militer tentu harus diartikan sebagai upaya menebar pesan disiplin kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19.
Pesan yang sama pula kepada seluruh rakyat Indonesia, agar bersama-sama memerangi wabah dengan sikap disiplin mengikuti anjuran pemerintah.
Disiplin mematuhi untuk tetap di rumah, disiplin untuk tetap mengenakan masker, disiplin untuk rajin mencuci tangan, disiplin untuk menjaga jarak, dan disiplin berpola hidup bersih.
Normal Juli
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden memerintahkan agar tes masif COVID-19 terus dilakukan hingga Mei mendatang.
Tes masif tersebut harus dibarengi tindakan lanjut salah satunya dengan pelacakan agresif terhadap mereka yang melakukan kontak dengan pasien positif.
"Serta kemudian isolasi yang ketat," kata Doni melalui konferensi pers jarak jauh, Senin, (27/4/2020).