Kisah Pilu Fabyan Devara, Remaja yang Diduga Meninggal Akibat Covid-19 setelah Alami Stroke

Menurut dokter syaraf tersebut, Fabyan Devara tidak mungkin mengidap virus, karena jika ia terkena virus atau bakteri di otaknya ia akan mendetita kelumpuhan di kedua sisi tubuhnya.

Padahal, ia hanya mengeluhkan mati rasa di tubuh bagian kanan.

Kisah pilu Fabyan Devara, anak dari seorang Jurnalis Televisi Farma Dinata, yang dinyatakan terpapar Covid-19 dengan gejala stroke, demam, dan muntah-muntah.

Setelah ulang tahunnya pada 13 April 2020, ia mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdekat di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Untuk mendapat perawatan lebih lanjut, ia pun dirujuk ke RS Pusat Otak Nasional (PON) di Cawang, Jakarta Timur.

Sampai muncullah hasil CT Scan yang menunjukkan tidak ada masalah pada otaknya.

Selama 5 hari dirawat, kondisi remaja 16 tahun itu pun tak kunjung membaik, bahkan ia semakin mengeluhkan batuk, demam dan kejang-kejang.

Hasil tes thorax Fabyan pun mengatakan jika ia terindikasi terpapar Covid-19.

Ia pun dipindahkan ke ruang isolasi khusus pasien Covid-19 dan dilakukan pengambilan tes swab.

Pada hari ke-4 di ruang isolasi, Fabyan Devara dinyatakan meninggal dunia tepat di hari pertama Ramadan, Jumat (24/4/2020).

Hasil tes swab milik Fabyan saat itu belum keluar namun dokter meyakini jika kematiannya diakibatkan karena kerusakan organ yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

Fabyan Devara pun akhirnya dimakamkan di TPU Pondok Rangon.

Kisah pilunya yang viral di Media Sosial Twitter itu dikutip dari akun Facebook milik Ayahnya yang merupakan seorang presenter tv, Farma Dinata.

(TribunnewsWiki.com/Restu)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Videografer Tribunlampung/Bambang Irawan