Ramadhan 2020

Imbas Corona, Wagub Nunik Masak Sayur Bening untuk Suami

Satu masakan yang selalu disuguhkan Nunik khususnya untuk suami tercinta, Erry Ayudhiansyah, adalah sayur bening.

Instagram
Wagub Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) bersama suami, Erry Ayudhiansyah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nuansa Ramadan yang berbeda, karena tiba di tengah wabah virus corona, turut dirasakan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.

Dengan lebih banyak beraktivitas di rumah, ia pun semakin leluasa memasak untuk berbuka puasa dan sahur.

Hal serupa dilakukan anggota DPRD Lampung Apriliati dan pengusaha klinik kecantikan Veronica Sendi Anistarini.

Sudah sepekan lebih, Wabup yang biasa disapa Nunik ini menjalani Ramadan dengan lebih banyak berada di rumah bersama keluarganya.

Riana Sari Syukuri Hikmah Wabah Corona, Masak Setiap Hari untuk Gubernur Arinal

Wagub Nunik: ASN Lampung Dilarang Cuti Selama Pandemi Corona

Menu Sahur Tumis Sawi Putih Wortel dan Cara Buat Tumis Sawi Putih Wortel

Menu Sahur Kerang Tumis Petis dan Cara Buat Kerang Tumis Petis

"Alhamdulillah lancar menjalankan puasa bersama keluarga di rumah. Kebetulan juga suami work from home (WFH), jadi di rumah saja, dan adik-adik juga berkumpul," katanya melalui direct message akun Instagram miliknya, Sabtu (2/5/2020).

Nunik pun lebih sering memasak di rumah pada Ramadan yang kali ini tiba di tengah wabah corona.

"Jadi, hampir tidak pernah beli makanan di luar. Apalagi sedang pandemi Covid-19 yang mewabah di Tanah Air, termasuk Lampung," ujarnya.

Satu masakan yang selalu disuguhkan Nunik khususnya untuk suami tercinta, Erry Ayudhiansyah, adalah sayur bening.

Menurutnya, sang suami lebih suka menyantap sayur bening, seperti sayur bayam, saat berbuka puasa maupun sahur.

Sementara menu lainnya yang disajikan, seperti soto hingga pindang tempe.

"Tidak pernah ketinggalan sayur bayam. Suami paling suka kuah-kuahan, sayur bening, seperti sayur bayam atau sop," kata Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Lampung ini.

Adapun takjil berbuka puasa, menurut Nunik, selalu berganti.

Kadang kolak, buah potong, kurma, atau hanya teh tawar hangat.

Pada hari pertama puasa, Jumat (24/4/2020), Nunik memperlihatkan kegiatan berbuka puasa dengan sang suami, Erry Ayudhiansyah, di akun Instagramnya, @mbak_nunik.

Menurut dia, buka puasa hari pertama disponsori oleh pindang tempe. Dan, tentu saja kerupuk.

Di piring Nunik kelihatan nasi dan pindang tempe. Di sebelah kirinya sambal.

"Gimana, enak?" tanyanya ke sang suami.

"Enak banget," ujar Erry. "Sederhana, namun nikmat luar biasa," tulis Nunik di IG.

Pada puasa hari kedua, menu yang disajikan Nunik tetap tak lepas dari tempe.

"Alhamdulillah hari kedua disponsori oleh tempe penyet. Lidah kampung nggak bisa lepas dari tempe goreng. Sayur asem ketemu sambel dan bonus peyek," tulisnya.

Gara-gara suka makan tempe, Erry pun mencandai istrinya.

"Menurut babang@erry.ayudhiansyah, penyebab darah tinggi bukanlah daging kambing ataupun daging sapi, melainkan tempe. Aku membantah dengan keras dong. Kok bisa, aneh, 'kan," ujarnya.

Kurma dan Timun Suri

Sementara anggota DPRD Lampung Apriliati memiliki menu favorit keluarga untuk berbuka puasa, yakni kurma dan es timun suri. Meskipun sederhana, jelas dia, kurma merupakan menu yang disunahkan dalam ajaran Islam untuk berbuka puasa.

"Pertama, itu (kurma) memang sunahya. Kedua, kurma kemudian es timun suri itu kaya vitamin. Cocok untuk penyeimbang kalau lagi makan makanan kering," tutur anggota Komisi V DPRD Lampung ini.

Anggota DPRD Lampung Apriliati.
Anggota DPRD Lampung Apriliati. (tribunlampung.co.id/kiki adipratama)

Selain berbuka puasa, momen makan sahur juga tak dilewatkan oleh Apriliati. Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Lampung itu memiliki menu andalan keluarga, yaitu ikan gurame pedas manis.

"Untuk sahur, biasa masak ikan gurame pedas manis. Itu jadi kesukaan bersama keluarga," ujarnya.

Ia selalu menyiapkan sendiri menu sahur. Sebab, keluarganya selalu berada di rumah ketika waktu sahur.

"Masak sendiri. Jadi, habis pulang dari kantor (DPRD), beli sayurnya, beli ikannya," kata Apriliati.

Ia pun berupaya memberi pengertian kepada keluarganya terkait tugasnya sebagai legislator. Sebab, jelas dia, bulan Ramadan bukan menjadi alasan untuk tidak melaksanakan program-program kerja.

"Di tengah corona ini, kami tetap reses, bertemu perwakilan konstituen, kunjungan kerja. Jadi, pas pulang, sudah nunggu berbuka. Kami beri pengertian juga kepada keluarga," jelas Apriliati.

Tumis Sayuran

Momen semakin dekat dengan keluarga dirasakan pengusaha klinik kecantikan Veronica Sendi Anistarini pada Ramadan tahun ini.

Dengan lebih banyak di rumah, ia pun menyiapkan sendiri menu berbuka puasa untuk keluarga.

"Bulan Ramadan tahun ini sangat berbeda, karena hanya stay di rumah bersama keluarga kecil saya, yaitu suami, saya, anak saya, dan dua pengasuh anak saya. Menu buka puasa saya siapkan sendiri," tutur Vero, sapaan akrabnya.

Owner Bverz Aesthetic Clinic Veronica Sendi Anistarini.
Owner Bverz Aesthetic Clinic Veronica Sendi Anistarini. (Dokumentasi pribadi)

Owner Bverz Clinic ini mengungkap menu berbuka puasa yang dihidangkan adalah teh hangat manis dan kurma.

Ia menilai menu tersebut memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.

"Menu buka puasa kami sederhana. Saat buka, harus minum teh manis hangat supaya meningkatkan glukosa darah, dan makan kurma yang dilanjutkan dengan salat magrib," jelasnya.

Setelah itu, Vero dan keluarga melanjutkan dengan makan nasi dan sayur. Ia biasa menyiapkan sayur tumis.

"Yang terpenting adalah sayur. Tumis sayuran maupun sayur bersantan untuk mendapatkan vitamin dan mineral dari sayur, dan lauk pauk yang umum seperti ayam goreng, tempe goreng," bebernya.

Ketika sahur, Vero menyuguhkan menu hampir serupa dengan menu berbuka puasa.

Namun, ia lebih menekankan untuk mengonsumsi vitamin dan memperbanyak minum air putih.

"Untuk menu sahur, biasanya kurang lebih sama dengan saat berbuka. Tapi, sahur kami selalu minum vitamin dan air putih yang banyak," tuturnya.

Terkait aktivitas pada Ramadan di tengah wabah corona ini, Vero mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan di klinik.

"Mengurus rumah dibantu asisten rumah tangga. Kemudian ke klinik tempat usaha saya. Di klinik, pasien sudah difilter dengan bilik sanitasi. Diberikan hand sanitizer dan dicek suhu tubuhnya," ungkap Vero. (byu/iki)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Iktikaf dan Momen Muhasabah

 

Menjemput Malam Lailatul Qodar

 

Ngabuburit yang Berpahala

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved