Lakalantas di Natar
Dua Korban Kecelakaan Baru Pulang dari Pemandian Air Panas
Dua korban kecelakaan di perlintasan tak resmi KM 25 ternyata baru pulang dari mandi air panas Natar.
Penulis: hanif mustafa | Editor: soni
Terpental hingga 600 Meter
Kedua korban tertabrak kereta api sempat terpental hingga 600 meter.
Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang Sapto Hartoyo mengatakan jika keduanya meninggal karena menabrak kereta api babaranjang di perlintasan tidak resmi petak jalan km 25+2/3 antara stasiun rejosari - stasiun gedungratu.
"Bukan ditabrak ya, tapi menabrak karena itu jalan kereta api dan sudah dibangun flyover," jelas Sapto, Jumat (8/5/2020).
Lanjutnya, saat sebelum kejadian tabrakan masinis sudah membunyikan semboyan 35 secara keras, namun dua orang yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ZR bernopol 6873 YQ masih menyebrang.
• Sering Terjadi Kecelakaan, PT KAI Akan Tutup Perlintasan Tak Resmi di Bawah Flyover Natar
"Namun pengendara sepeda motor ini tetap melintas, kejadian sendiri sekitar pukul 9.15 wib, dan pengendara ini dari arah Utara (Natar) menuju ke Selatan (Bandar Lampung) sedangkan kereta api dari Muara Enim menuju Tarahan," terang Sapto.
Alhasil korban terpental hingga 600 meter hingga membuat beberapa bagian kepala dan kaki terpisah dari tubuh korban.
"Keduanya meninggal ditempat, dan sudah dibawa ke RSUDAM," tandasnya.
Bukan Pasutri
Sempat dikira pasangan suami istri, ternyata cuma bertetangga.
Hal ini diungkapkan oleh tetangga korban, Edika saat ditemui di rumah duka jalan Purnawirawan, Gedong Meneng, Rajabasa.
"Bukan pasutri, hanya tetangga, rumahnya cuma beda beberapa rumah," kata Edi, Jumat (8/5/2020).
Kata Edi, saat ini kedua jenazah masih berada di rumah sakit dan belum dibawa ke rumah duka.
"Paling ini langsung dimakamkan yang Obet, karena dia masih bujang dan tinggal sendiri dirumah, dan keluarga di Bekasi," sebutnya.
Hal ini pun dikuatkan oleh Ketua RT 04 LK II Gunung Terang Langkapura Rodison bahwa keduanya bukan pasangan suami istri.