Pembunuhan di Perumahan Mewah, Gadis Tak Dapat Restu Jasadnya Dimasukkan Kardus
Pembunuhan di kompleks perumahan mewah Medan Estate, Sumatera Utara. Seorang gadis dihabisi pacarnya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pembunuhan di kompleks perumahan mewah Medan Estate, Sumatera Utara. Seorang gadis dihabisi pacarnya.
Diduga, penyebab pembunuhan terjadi karena hubungan cinta keduanya tak direstua orangtua korban.
Pelaku berusaha bunuh diri setelah menghabisi pacarnya, dengan cara menenggak racun serangga.
Warga komplek perumahan mewah Cemara Asri, Medan, Sumatera Utara, mendadak heboh setelah adanya dugaan pembunuhan.
Korban tewas seorang perempuan muda ditemukan di salah satu rumah tepatnya di Jalan Duku, Medan Estate, Kecamatan Percutseituan, Rabu (6/5/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Dia adalah warga Jalan Pukat III, Medan.
• Begal Asal Lampung Bunuh Sopir Taksi Online, Butuh Uang Biaya Istri Melahirkan
• Isi Surat Cinta yang Ditemukan di TKP Pembunuhan Wanita Muda oleh Kekasih di Medan
• Bunuh Suami, Zuraida Hanum Ternyata Coba Sogok Teman Curhatnya Rp 100 Juta
• Ibu Tiri Bunuh Anak karena Cemburu, Korban Didorong dari Jembatan

Sepucuk surat cinta ditemukan pascakejadian pembunuhan di Komplek Cemara Asri, Percutseituan, Kamis (7/5/2020). (TRIBUN MEDAN / ist)
"Ceweknya yang meninggal," kata seorang warga di lokasi kejadian.
Sementara itu, korban dibunuh dengan cara mengenaskan.
Pembunuhan ini diduga terkait asmara oleh pelaku yang bernama Michael (22).
Michael adalah warga Jalan Garuda, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Percutseituan.
"Pacarnya laki-laki minum obat nyamuk. Ceweknya penuh luka, sempat dimasukkan ke dalam kardus," kata warga.
Personel Polsek Percutseituan dan Polrestabes Medan yang mendapatkan kabar ini kemudian turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
"Tadi kita dapat informasi bahwa ditemukan dua orang di dalam satu rumah. Salah satu sudah meninggal dunia, dan satu orang lagi masih kita dalami."
Kedua orang ini kita bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi terhadap korban," ucap Kapolsek Percutseituan Kompol Aris Wibowo.
Sambung Kapolsek, diduga usai membunuh kekasihnya, pelaku mencoba bunuh diri dengan meminum cairan anti nyamuk.
Selanjutnya, warga yang mengetahui kasus pembunuhan itu langsung melaporkan ke Polsek Percutseituan.
Tak lama berselang personel Polsek Percut Seituan bersama Tim Inafis Polrestabes Medan turun ke lokasi untuk mengevakuasi jasad korban lalu membawanya ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Hingga tengah malam, warga sekitar masih memadati lokasi kejadian.
Kapolsek Percut Sei tuan yang berada di lokasi bersama dengan personel lainnya melakukan pemeriksaan terkait kejadian mengenaskan di sebuah rumah di Jalan Duku, Komplek Cemara Asri.
Aris Wibowo mengatakan, ada dua orang yang sedang berada di sebuah rumah dan satu di antaranya yang didugai menjadi korban dan satu lagi sedang didalami.
Informasi awal diperoleh dari security.
"Sementara, kita dapat informasi dari security, ditemukan ada dua orang di dalam satu rumah, di Jalan Duku, ada satu orang tadi menjadi korban, dan satu orang lagi masih kita dalami," ujarnya saat disambangi di lokasi kejadian pada Rabu (6/5/2020) malam.
Pendalaman kasus tersebut masih terus berlangsung.
Korban dan satu orang yang masih dalam pendalaman dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Bagi korban yang disebutkan seorang perempuan akan dilakukan otopsi agar mempertajam pemeriksaan yang sedang dilakukan.
"Sementara kedua orang ini, kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, untuk dilakukan otopsi untuk korban," sambungnya.
Terkait hubungan antara kedua insan tersebut, Kompol Aris Wibowo belum bisa memastikan apakah ada hubungan asmara atau tidak.
"Kita belum tahu, tapi satu perempuan, satu laki-laki," lanjutnya.
Hal sama terkait ada dugaan mutilasi, Kompol Aris juga menyampaikan bahwa pihaknya masih lakukan pemeriksaan melalui otopsi.
"Bukan, kita masih lakukan otopsi dulu luka-lukanya, nanti hasil otopsi bisa menjelaskan apa saja kejadiannya," sambungnya.
Pemeriksaan baru digelar malam hari sementara kejadiannya sudah terjadi pada siang hari.
"Kejadiannya, siang ini tadi, dari warga," pungkasnya.
Dugaan motif sementara
Pembunuhan disertai mutilasi ini diduga karena motif asamara yang tak mendapat restu dari orang tua.
Motif sementara itu terungkap ketika petugas memintai keterangan dari keluarga korban saat membuat pengaduan di Mapolsek Percut Sei Tuan.
Elvina (21) disebutkan berpacaran dengan Mikhael (22) sekitar setahun lamanya.
Keduanya berkenalan lewat Instagram.
Setelah setahun berpacaran tertutup, kemudian Elvina mencoba mengenalkan Mikhael kepada orangtuanya dengan membawanya ke rumah mereka.
Namun orang tua korban tak merestui putrinya berpacaran dengan Mikhael.
Begitu Mikhael mengetahui orangtua Elvina tidak merestui hubungan mereka.
Pada Rabu (6/5/2020) pagi, Mikhael mengajak Elvina ke rumah temannya, Jeffry di Jalan Duku Komplek Cemara Asri.
Di rumah temannya inilah Elvina (21) dihabisi Michael.
Untuk menghilangkan jejaknya, pelaku memasukkan jasad korban ke dalam kardus, setelah sebelumnya membakar tubuh korban.
Dugaan motif itu menguat setelah ditemukannya juga sepucuk surat cinta di lokasi kejadian.
Dari isi surat cinta itu, diketahui hubungan asmara keduanya tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga.
'Saya sangat mencintai Elvina, sehingga saya membunuh. Karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. Saya mau bunuh diri, saya cinta Elvina," demikian tulisan di kertas tersebut.
Informasi yang dihiumpun Tri bun-Medan.com, pesan cinta itu dituliskan di atas kertas putih yang tersobek sedikit.
Surat itu ditemukan petugas di lantai saat melaksanakan olah tempat kejadian (TKP).
Diduga pelaku menuangkan isi hatinya sebelum mencoba bunuh diri.
Selain menuliskan kata-kata, Michael juga membubuhkan lambang cinta (love) di bagian terakhir surat itu.

Rumah yang menjadi lokasi pembunuhan dipasang garis polisi di Komplek Cemara Asri, Percutseituan, Rabu (6/5/2020) malam. (Tribun-Medan.com/Maurits Pardosi)
Barang Bukti
1. 1 ( satu ) unit sp. motor merk honda vario
2. 2 (dua) bilah pisau
3. 1 (satu) lembar kertas surat cinta
4 . 1 (satu) buah Martil
5.1 (satu) buah helm warna hitam
6.1 (satu) buah kardus
7.1 (satu) buah masker
8.1 (satu) buah pulpen
9.1 (satu) buah lakban
10. 1 (satu) buat botol hit dan stela
11. 4 (empat) unit handphone
12. Pakaian dalam atau pakai
13. Hp terbakar didalam pelastik indomaret
14. Sim A dan C.
KRONOLOGI KEJADIAN
Pada hari Rabu tanggal 6 Mei 2020 sekira Pukul 14.00 Wib, MICHAEL (diduga pelaku) dan ELVINA ( korban ) datang ke rumah temannya bernama JEFFRY.
Kemudian JEFFRY keluar dan meninggalkan MICHAEL dan ELVINA di rumahnya.
Sekitar pukul 14.15 Wib JEFFRY kembali menuju ke rumah.
Sesampai di rumahnya, JEFFRY melihat ELVINA sudah meninggal dunia dan MICHAEL dalam keadaan Pingsan.
Kemudian JEFFRY menghubungi orangtuanya.
Setelah orangtuanya tiba ke rumahnya dan melihat kejadian tersebut.
Kemudian JEFFRY memberitahukan kepada orang tua MICHAEL bahwasannya MICHAEL sedang berada di rumahnya dalam keadaan pingsan.
Sesampainya orangtua MICHAEL di lokasi kejadian, dan langsung memberitahukan kepada orangtua ELVINA.
Setelah itu petugas dari Polsek Percut Sei Tuan dan Team Inafis Polrestabes Medan menuju ke rumah korban untuk melakukan olah TKP dan membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum Et Repertum, serta mengamankan MICHAEL dan para saksi ke Polsek Percut Sei Tuan.
(cr3/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul POLISI Beberkan Motif dan Kronologi Tewasnya Korban Elvina (21), Ternyata Dibantai Kekasih Tercinta, https://medan.tribunnews.com/2020/05/07/polisi-beberkan-motif-dan-kronologi-tewasnya-korban-elvina-21-ternyata-dibantai-kekasih-tercinta?page=all.