Tribun Bandar Lampung
Waspada Jika Keluar Rumah, Aksi Kriminalitas Meningkat di Tengah Pandemi Corona
Aksi kriminalitas ini didominasi pencurian motor, pembegalan, serta perampokan.
Sebelumnya, sebuah toko kelontongan di Pasar Sidoasih Kecamatan Ketapang juga dibobol pencuri.
Pemilik toko mengalami kerugian puluhan juta.
Berdasarkan penelusuran Tribunlampung.co.id, setidaknya ada 70 tindak pidana C3 (Curat, Curas, dan Curanmor) yang terjadi di tengah pandemi Covid dari Maret hingga 11 Mei 2020.
Aksi pencurian motor (curanmor) masih mendominasi mencapai 31 kasus, kemudian disusul pencurian dengan kekerasan (curat) 24 kasus dan pencurian dengan kekerasan (curas) 15 kasus.
Kondisi di atas membuat warga khawatir dan merasa tidak aman melakukan aktivitas di luar rumah.
Medianto (24), warga Telukbetung, setiap hari mendengar kabar aksi curanmor.
Baik itu dari sosial media, maupun portal berita.
Dia mengaku takut karena pelaku tak segan melukai korbannya.
"Sangat meresahkan, kadang kita sudah waspada pakai kunci tambahan tapi mereka punya cara lain," ujar Medi.
Rizki Saputra (33), seorang kasir toko swalayan di Jl Wolter Monginsidi mengatakan, aksi curanmor ini harus jadi perhatian pihak polisi.
Sebab, sudah meresahkan.
Apalagi, sejumlah minimarket telah menjadi korban pencurian.
Agus warga Ketapang, Lamsel mengatakan jika sebulan terakhir ada beberapa kejadian pencurian di Ketapang.
"Sejak adanya pandemi Covid-19 yang membuat kondisi Jalinpatim sepi, tindak kriminal meningkat,” kata dia.
Pengusaha perkopian di Lampung, Elkana Riswan, selaku pemilik El's Coffee mengatakan, pihaknya telah mengurangi jam kerja guna menghindari aksi kriminalitas.