Lebaran 2020
Bacaan Niat Puasa Syawal dan Lama Puasa Syawal 1441 H
Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niat puasa syawal.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Puasa Syawal mulai bisa dikerjakan dari tanggal 2 Syawal hingga akhir Syawal.
Pelaksanaannya boleh dilakukan sekaligus atau enam hari berturut-turut, boleh juga tidak berturut-turut atau dicicil, yang penting hingga akhir Syawal jumlahnya enam hari.
Dilansir nu.or.id , puasa Syawal hukumnya sunnah.
Simak, bacaan doa niat puasa syawal dan tata cara puasa syawal 1441 H atau Lebaran 2020.
Untuk niat puasa Syawal, ulama berbeda pendapat perihal ta‘yin.
Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunah Syawwal’ saat niat di dalam batinnya.
Sedangkan sebagian ulama lain menyatakan bahwa tidak wajib ta’yin.
Hal ini dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitamisebagai berikut:
( ﻭْﻟُﻪُ ﻧَﻌَﻢْ ﺑَﺤَﺚَ ﺇﻟَﺦْ ) ﻋِﺒَﺎﺭَﺓُ ﺍﻟْﻤُﻐْﻨِﻲ ﻭَﺍﻟﻨِّﻬَﺎﻳَﺔِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺳْﻨَﻰ ﻓَﺈِﻥْ ﻗِﻴﻞَ ﻗَﺎﻝَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺠْﻤُﻮﻉِ ﻫَﻜَﺬَﺍ ﺃَﻃْﻠَﻘَﻪُ ﺍﻟْﺄَﺻْﺤَﺎﺏُ ﻭَﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﺍﺷْﺘِﺮَﺍﻁُ ﺍﻟﺘَّﻌْﻴِﻴﻦِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼَّﻮْﻡِ ﺍﻟﺮَّﺍﺗِﺐِ ﻛَﻌَﺮَﻓَﺔَ ﻭَﻋَﺎﺷُﻮﺭَﺍﺀَ ﻭَﺃَﻳَّﺎﻡِ ﺍﻟْﺒِﻴﺾِ ﻭَﺳِﺘَّﺔٍ ﻣِﻦْ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻛَﺮَﻭَﺍﺗِﺐِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﺃُﺟِﻴﺐُ ﺑِﺄَﻥَّ ﺍﻟﺼَّﻮْﻡَ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﺄَﻳَّﺎﻡِ ﺍﻟْﻤَﺬْﻛُﻮﺭَﺓِ ﻣُﻨْﺼَﺮِﻑٌ ﺇﻟَﻴْﻬَﺎ ﺑَﻞْ ﻟَﻮْ ﻧَﻮَﻯ ﺑِﻪِ ﻏَﻴْﺮَﻫَﺎ ﺣَﺼَﻞَ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻛَﺘَﺤِﻴَّﺔِ ﺍﻟْﻤَﺴْﺠِﺪِ ؛ ﻟِﺄَﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻘْﺼُﻮﺩَ ﻭُﺟُﻮﺩُ ﺻَﻮْﻡٍ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺍ ﻫـ ﺯَﺍﺩَ ﺷَﻴْﺨُﻨَﺎ ﻭَﺑِﻬَﺬَﺍ ﻓَﺎﺭَﻗَﺖْ ﺭَﻭَﺍﺗِﺐَ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﺍ ﻩ
Artinya, “Perkataan ‘Tetapi mencari…’ merupakan ungkapan yang digunakan di Mughni, Nihayah, danAsna. Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah.
Semestinya disyaratkan ta’yin (penyebutan nama puasa diniat) dalam puasa rawatib
seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawwal seperti ta’yin dalam shalat rawatib’.
Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya.
Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktu-waktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut.
Hal ini serupa dengan sembahyang tahiyyatul masjid. Karena tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apapun niat puasanya.
Guru kami menambahkan, di sinilah bedanya puasa rawatib dan sembahyang rawatib,” (Lihat Syekh Ibnu Hajar Al- Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj)
Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya.
Berikut ini lafal niat puasa Syawal.
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺩَﺍﺀِ ﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟﺸَّﻮَّﺍﻝِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhita‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Adapun orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah.
Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari.
Berikut ini lafalnya:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﻋَﻦْ ﺃَﺩَﺍﺀِ ﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟﺸَّﻮَّﺍﻝِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Wallahu a’lam.
Dilansir rumaysho.com , puasa sunnah Syawal dimulai pada 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗْﺒَﻌَﻪُ ﺳِﺘًّﺎ ﻣِﻦْ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺼِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun
penuh.” (HR. Muslim no. 1164)
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
”Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan
puasa syawal secara berturut-turut sehari setelah shalat ’Idul Fitri.
Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa
syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadan.
Karena seperti itu pun disebut menjalankan puasa enam hari Syawal setelah Ramadan.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Kebanyakan ulama tidak memakruhkan puasa pada tanggal 2 Syawal yaitu sehari setelah Idul Fitri.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 385).
Syaikh Muhammad bin Rosyid Al Ghofiliy berkata, “Yang lebih utama adalah memulai puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri.
Ini demi kesempurnaan dan menggapai keutamaan.
Hal ini supaya mendapatkan keutamaan puasa segera mungkin sebagaimana disebutkan dalam dalil sebelumnya.
Namun, sah-sah saja puasa Syawal tidak dilakukan di awal-awal bulan Syawal karena menimbang mashalat yang lebih besar.
Allah Ta’ala pun berfirman,
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah: 286).”
(Ahkam Maa Ba’da Ash Shiyam, hal. 167).
• Doa Niat dan Tata Cara Puasa Syawal
• Doa Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Puasa 6 Hari Boleh Dicicil Boleh Juga Dilakukan Sekaligus
Semoga Allah memudahkan kita menjalankan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal sehingga bisa meraih keutamaan puasa setahun.
Demikian, Bacaan Niat Puasa Syawal dan Tata Cara Puasa Syawal 1441 H. (Tribunlampung.co.id)