Lebaran 2020
Masih Pandemi Covid-19, Jalan Protokol di Bandar Lampung Padat Kendaraan H-5 Lebaran 2020
Di Jalan Raden Intan misalnya, yang biasanya cukup lenggang di tengah pandemi Covid-19, pada siang menjelang sore hari ini terpantau padat merayap.
Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Noval Andriansyah
"Masyarakat kota relatif tercerdaskan dengan mengakses media masa, mereka melihat ada ketidak konsistenan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, disatu sisi pemerintah melarang masyarakat untuk beraktifitas tetapi disisi lain pemerintah memiliki keterbatasan untuk menyuplai kebutuhan sehari-haru masyarakat," jelasnya.
"Maka disitulah masyarakat masyarakat mengambil keputusan tetap beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menerapkan 3 pola yaitu jaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan secara rutin," imbuhnya.
Kepala pusat studi kota dan daerah UBL tersebut juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pada masyarakat.
"Saya tidak bisa menyalahkan masyarakat, sebab di satu sisi Bandar Lampung tidak menerpakan PSBB yang ada adalah himbauan menerapkan 3 pola hidup berdamai dengan covid cuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak," jelasnya.
Tetapi IB Ilham Malik juga tidak membenarkan keduanya mengingat baik pemerintah maupun masyarakat sudah berupaya sesuai dengan kapasitasnya dalam memerangi covid-19 ini.
"Saya bukan membenarkan apa yang dilakukan oleh pemeritnah maupun masyarakat. Apa yang dilakukan pemerintah adalah apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah begitupun apa yang dilakukan masyarakat adalah apayang bisadilakukan masyarakat untukmempertahankan hidup," jelasnya.
"Untuk mendamaikan dua kepentingan ini maka pemerintah harus komit betul-betul kalau misalnya melarang maka apapun yang dibutuhkan masyarakat harus disediakan," sambungnya
"Disisi lain masyarakat juga pasti akan patuh dengan mereka melihat kebutuhannya telah dicukupi oleh pemerintah. Tetapi kalau tidak bisa dipenuhi maka mereka akan mencari kebutuhan hidupnya sendiri," pungkasnya.(Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)