Tribun Lampung Utara
122 KK di Desa Wonomerto Dapat Bantuan BLT DD
Desa Wonomerto menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa. Jumlah penerima manfaat BLT sebanyak 122 KK.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI UTARA - Desa Wonomerto menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa.
Jumlah penerima manfaat BLT sebanyak 122 KK dengan anggaran selama 3 bulan yaitu Rp 219.600.000.
Kepala Desa Wonomarto Waskito Yusika mengatkan Basis data penerima BLT dilakukan di tingkat rukun tetangga di desa.
Pencatatan atau penyusunan data penerima BLT disyaratkan dilakukan oleh tiga orang dari RT yang sama.
Hal ini untuk memperoleh data yang akurat bahwa masyarakat tersebut benar-benar layak dibantu menerima BLT.
• VIDEO BLT Tidak Tepat Sasaran, Warga Air Batu Merangin Bakar Posko Covid-19
• Baru 157 Desa di Lamsel Sudah Lakukan Validasi Data untuk BLT DD
• Pemkot Bandar Lampung Imbau Warga Tidak Lakukan Takbir Keliling
• Perjuangan Pedagang Keliling di Bandar Lampung Hadapi Krisis Saat Pandemi Corona
Penerima BLT adalah warga miskin yang belum pernah menerima bantuan dari pemerintah dalam bentuk lain.
Bantuan tersebut misalnya Kartu Prakerja, bantuan pangan nontunai, bantuan sosial di bawah Kementerian Sosial, atau bantuan dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH).
“Penyaluran BLT berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PERMENKEU) no 40 tahun 2020, dimana penerima manfaat BLT Dana Desa sebesar Rp 600.000/KK/bulan,selama 3 bulan terhitung mulai bulan April, Mei dan Juni,” katanya, Kamis 21 Mei 2020.
Penggunaan dana desa untuk penyaluran BLT diatur dalam Permendesa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 yang merupakan revisi Permendesa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
Salah satu penerima Manfaat Selamet Raharjo dari dusun tegalsari mengucapkan banyak terimakasih. Marena dengan adanya program BLT dana Desa dirinya dapat merasakan bantuan yang selama ini belum pernah mendapatkan.
“Senang pak bisa dapat BLT apalagi kondisi ekonomi saat ini sedang sulit, ditambah pandemi covid 19,” jelasnya. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)