Breaking News

Video Berita

Video Harga Daging Sapi di Bandar Lampung Tembus Rp 140 Ribu per Kg Jelang Lebaran

Menjelang hari raya idul fitri 1441 hijriyah harga beberapa komoditas pangan mengalami peningkatan.

Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Romi Rinando

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menjelang hari raya idul fitri 1441 hijriyah harga beberapa komoditas pangan mengalami peningkatan.

Diantaranya daging sapi yang tembus Rp 140 Ribu per kilogram. 

Menurut Agus salah satu pedagang di Pasar Tempel Rajabasa, harga daging sapi sebelumnya Rp 120 Ribu per kilogram.

Atau naik Rp 20 ribu per kilogram. 

VIDEO Geram Lihat Warga Melanggar PSBB, Jessica Iskandar Berdoa Tim Medis Semoga Diberi Kesehatan

VIDEO Viral Ratusan Mobil Pemudik Terobos Posko Cek Poin PSBB Covid-19

Polda Lampung Tak Gelar Salat Idul Fitri, Kapolda Purwadi: Salat di Rumah Saja

Cerita Pedagang Jajakan Kulit Ketupat di Tengah Pandemi, Sepi Pembeli hingga Sulit Dapat Bahan Baku

"Ada kenaikan setiap mendekati lebaran dan ambil barangnya juga dengan harga yang tinggi. Kita bandrol dengan harganya segitu, tapi tetap saja juga banyak yang membeli. Karena memang lebaran itu identik dengan memasak daging," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Jumat 22 Mei 2020. 

Sementara berdasarkan pantauan, harga ayam potong Rp 45 ribu, lalu cabai merah Rp 15 ribu meningkat dari kemarin Rp 12 ribu.

Kemudian harga bawang merah mencapai Rp 60 ribu per kg dimana sebelumnya Rp 58 ribu.

Harga komoditi yang stagnan dihari ini yakni bawang putih masih diharga Rp 30 ribu per kg dan harga telur masih Rp 20 ribu per kg.

Yuni salah satu pembeli mengatakan daging merupakan salah satu bahan pangan yang wajib dibeli setiap mendekati lebaran. 

"Mau mahal saya mah tetap beli daging dan sembako lainnya di ramadan, karena mau buat rendang itu kan wajib pakai daging," ujar dia. 

Apalagi lebaran memang momentum untuk menyajikan dengan menu yang spesial berbahan dasar daging. 

"Jadi tetap saja dibeli daging sapi meskipun harganya mahal pada masa pandemi ini," tukasnya. 

Disisi lain dirinya sangat khawatir dengan penularan virus corona di pasar-pasar.

Tetapi dirinya setiap berpergian dan termasuk ke pasar pagi selalu menggunakan masker untuk mengurangi resiko penularan virus corona.

Meskipun pemerintah telah melarang untuk berkerumunan ditakutkan penularan virus corona tetap saja transaksi di pasar Tempel Terminal Rajabasa masih tetap ramai.

Pembeli dengan penjual sangat berdekatan dan termasuk hilir mudik di dalam pasar (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio

Sumber: Tribun Lampung
Tags
YouTube
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved