Gejala Baru Infeksi Virus Corona, Stroke tak Terduga hingga Muncul Ruam pada Kulit
Kasus-kasus baru yang masih terus dikonfirmasi pun menunjukkan kerusakan yang tidak biasa
Bukti-bukti soal gejala pada jantung ini memunculkan pertanyaan apakah Covid-19 harus diklasifikasikan juga sebagai penyakit kardiovaskuler atau tidak.
"Pertanyaan-pertanyaan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kita harus merawat pasien saat ini. Saat seorang laki-laki berusia 75 tahun datang dengan sakit di dada, apakah itu serangan jantung atau Covid-19?" kata Profesor Kardiologi di University Feinberg School of Medicine Robert Bonow.
2. Pembekuan darah misterius
Foto
Ilustrasi pasien Covid-19 yang sembuh dari infeksi virus corona SARS-CoV-2 mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma konvalense.
Pada sebagian pasien, Covid-19 menyebabkan pembekuan darah.
Lebih dari 160 tahun lalu, seorang dokter Jerman bernama Rudolf Virchow merinci tiga alasan pembekuan darah abnormal dapat terjadi.
Pertama, jika lapisan dalam pembuluh darah terluka sehingga melepaskan protein yang memicu pembekuan.
Kedua, gumpalan dapat terbentuk jika aliran darah menjadi stagnan.
Ketiga, pembuluh darah dapat menjadi kacau karena trombosit atau protein sirkulasi yang memperbaiki luka. Kondisi ini biasanya terjadi karena penyakit bawaan, tetapi juga dapat dipicu oleh peradangan sistemik.
"Saya pikir, kami memiliki bukti bahwa ketiganya memiliki peran dalam Covid," kata Profesor Kedokteran di rumah sakit University of Pennsylvania, Adam Cuker.
Hingga kini, belum jelas alasan mengapa gumpalan darah akibat Covid-19 sangatlah kecil dan dapat mengisi ratusan organ.
Cuker sendiri mengatakan bahwa para ilmuwan pun meneliti gejala-gejala ini dengan perspektif yang lebih luas untuk menemukan jawabannya.
"Semua sistem ini mungkin memainkan perannya sendiri, dan kita perlu memahami itu" kata dia.