Gejala Baru Infeksi Virus Corona, Stroke tak Terduga hingga Muncul Ruam pada Kulit
Kasus-kasus baru yang masih terus dikonfirmasi pun menunjukkan kerusakan yang tidak biasa
3. Stroke yang tidak terduga
Ilustrasi stroke
Peningkatan kemungkinan pembekuan darah dapat menjelaskan mengapa pasien Covid-19 muda tanpa faktor risiko jantung menderita stroke.
Meskipun cukup mengejutkan, gejala ini seharusnya dapat diperkirakan mengingat hubungannya pada kasus wabah SARS pada 2002-2003 lalu, yang disebabkan oleh strain virus corona berbeda.
"Hampir semua hal (neurologis) yang kita lihat sekarang pada Covid-19 adalah hal-hal yang mungkin telah Anda perkirakan akan terjadi" kata Kenneth Tyler, Ketua Departemen University of Colorado School of Medicine.
Sebagian besar stroke yang dilaporkan pada pasien Covid-19 adalah iskemik, artinya gumpalan menyumbat salah satu pembuluh yang memasok darah ke otak.
Namun, hingga kini, belum dapat dijelaskan bagaimana stroke dan pembekuan darah mungkin terjadi secara umum pada pasien virus corona tersebut.
4. Inflamasi otak
Kratom dipercaya memiliki efek membuat rileks tubuh dan menjadi obat inflamasi.
Laporan-laporan kasus yang ada juga menghubungkan pasien Covid-19 yang mengalami ensefalitis atau radang otak, serta sindrom yang cukup jarang disebut, yaitu Guillain-Barré, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf.
Pada kasus yang lebih ringan, ensefalitis dapat menyebabkan gejala seperti flu, sedangkan dalam kasus yang lebih parah, kemungkinan menyebabkan kejang, kelumpuhan, dan kebingungan.
Hingga kini, para ilmuwan juga belum benar-benar mengatahui mekanisme pasti dari sindrom Guillain-Barré. Namun, dimungkinkan adanya keterkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang didapat.
5. Ruam