Tribun Bandar Lampung
BMKG Prediksi Air Laut Pasang Perlahan Surut, Warga Pesisir Sukaraja Mulai Bersihkan Sampah
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG Radin Inten II, Kamis (28/5/2020), ketinggian gelombang air laut mulai surut.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Fenomena banjir rob atau air laut pasang terjadi di wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia beberapa hari terakhir mulai berangsur normal.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Radin Inten II, Kamis (28/5/2020), ketinggian gelombang air laut mulai surut.
Kasi data dan informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan, perihal kejadian rob beberapa waktu lalu diakibatkan adanya sistem tekanan rendah yang persisten di barat Australia.
"Angin kencang yang berada pada sistem tersebut menggenerate gelombang swell tinggi yang dapat menjangkau pesisir barat Lampung, pesisir selatan pulau Jawa hingga NTB," kata Rudy, Kamis (28/5/2020).
Selain itu, lanjut Rudy, kejadian tersebut bertepatan dengan periode pasang air laut (fase bulan baru).
• Usaha Sewa Gedung Milik Keluarga Bupati Nonaktif Lampura, Bisa Hasilkan Rp 100 Juta per Minggu
• Dapat Upah Rp 30 Juta, Kurir Asal Aceh 2 Kali Kirim Sabu Ke Lampung Lewat Jalur Darat
• 1 Perusahaan di Bandar Lampung Tunda Pembayaran THR hingga Akhir Tahun 2020
• Kesal Kerap Diganggu saat Main Video Game, Pelaku AF Bunuh Rekannya di Kebun Singkong
Sehingga kedua faktor tersebut memicu banjir rob di pesisir.
"Selain gelombang tinggi yang ada di Samudra Hindia, juga dipengaruhi pasang karena gravitasi bulan baru. Biasanya terjadi 1-6 hari," tandas Rudy.
Warga Bersihkan Sampah

Pascaterjangan banjir rob atau pasang air laut yang terjadi beberapa waktu lalu, kini menyisakan sampah yang menggunung di pesisir pantai Sukaraja, Bumi Waras, Bandar Lampung.
Sejak terjadi pada Minggu (24/5/2020) atau 4 hari lalu, warga di sekitar pesisir pantai Sukaraja masih sibuk membersihkan sampah yang mengapung di bibir pantai hingga ke halaman rumah.
Komarudin (50) warga Gang Ikan Selar RT 09, Sukaraja mengatakan, banjir rob terjadi sejak hari pertama Lebaran 2020.
"Puncaknya lebaran kedua, sampah dari areal seberang merapat semua ke sini," ujar Komarudin, Kamis (28/5/2020).
Ia mengaku kewalahan membersihkan sampah yang setiap hari seperti tak ada habisnya.
Namun, Komarudin mengaku, tak ada pilihan lain lagi, selain membersihkan sampah-sampah yang didominasi sampah plastik tersebut.
Menurut Komarudin, jika sampah-sampah tersebut tetap berada di bibir pantai, maka kapal nelayan tidak bisa bersandar.