Penodongan dan Penganiayaan di Lamteng

Pelaku Penodongan Sopir Truk Beraksi Malam hingga Subuh, Minta Uang Rp 5.000 hingga Rp 100 Ribu

Ardi salah seorang sopir truk mengatakan, para pelaku biasanya beraksi di setiap persimpangan jalan.

Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Kompas.com
Ilustrasi. Pelaku Penodongan Sopir Truk Beraksi Mulai Malam hingga Subuh, Minta Uang Rp 5-100 Ribu 

Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,TERBANGGIBESAR - Aksi pungutan liar hingga penodongan, menurut sejumlah sopir truk, marak dilakukan di sejumlah ruas lintas Sumatera (Linsum) mulai malam hingga dini hari.

Ardi salah seorang sopir truk mengatakan, para pelaku biasanya beraksi di setiap persimpangan jalan.

Modus mereka juga diketahui bermacam-macam.

"Ada yang berpura-pura memarkirkan kendaraan, ada yang duduk-duduk di pinggir jalan sambil minta sejumlah uang (kepada sopir)," kata sopir truk bermuatan tersebut, Kamis (28/5/2020).

Ia melanjutkan, para pelaku biasanya beraksi mulai pukul 22.00 WIB, dini hari, hingga subuh.

Dibuntuti Lalu Diadang Motor, Sopir Truk Ditodong Sajam, Kasmadi: Dompet dan HP Diambil

BREAKING NEWS 2 Pelaku Penodongan dan Penganiayaan Sopir Truk di Terusan Nunyai Diringkus

Nyambi Jualan Sabu untuk Cari Uang Tambahan, 2 IRT di Lampura Diringkus Polisi

BREAKING NEWS Polsek Tanjung Bintang Amankan 2 Pelaku Pembunuhan Pelajar di Sindangsari

Para pelaku juga selalu berkomplot saat beraksi.

Hal senada juga disampaikan Erik sopir lainnya.

Ia menyatakan, para pelaku biasanya meminta uang mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 100 ribu.

"Modusnya kan macam-macam. Kalau yang cuma markirkan mobil saja minta Rp 5 ribu. Kalau yang cap bak truk bisa minta sampai Rp 100 ribu," jelas Erik.

Para sopir berharap, pihak kepolisian dapat meningkatkan lagi patroli rutin di sepanjang Linsum.

Alasannya, dengan banyaknya patroli akan menurunkan angka kriminalitas.

Dibuntuti Lalu Diadang Motor

Sopir truk korban penodongan dan penganiayaan di ruas lintas timur (Lintim) Sumatera, Kampung Gunung Batin Ilir, Kecamatan Terusan Nunyai, mengaku langsung ditodongkan senjata tajam oleh para pelaku.

Kasmadi sopir truk korban penodongan mengatakan, saat kejadian ia dari arah Terbanggi Besar menuju Tulangbawang, dengan mengendarai truk bermuatan kayu karet.

"Setiba di lokasi Kampung Gunung Batin Ilir, truk saya diikuti sejumlah orang berkendara motor, lalu dihadang, dan tiga orang naik ke atas mobil sambil mengacungkan senjata tajam jenis pisau," kata Kasmadi, Kamis (29/5).

Selanjutnya, para pelaku bahkan langsung menyabetkan pisau ke arah lengannya hingga terluka.

"Kemudian dompet saya diambil berisi KTP, STNK, SIM, kartu ATM dan uang total sebesar Rp 500 ribu. Selain itu Handphone saya juga merek Xiaomi diambil para pelaku," terangnya.

Setelah melakukan aksinya, para pelaku lanjut Kasmadi langsung melarikan diri dengan sepeda motor.

Atas kejadian itu, korban lalu melapor ke Mapolsek Terusan Nunyai dengan Nomor LP/98 -B/ IV /2020/Lpg /Res Lam-Teng/Sek Tenun. Tanggal 29 April 2020.

Lukai Korban dengan Pisau

Dua pelaku penodongan dan penganiayaan yang ditangkap jajaran Polsek Terusan Nunyai, mengakui melakukan aksi kekerasan dengan senjata tajam kepada korbannya.

Menurut pelaku AKW (19) dan RS (21) dihadapan penyidik Polsek Terusan Nunyai, Kamis (28/5/2020), mereka bersama komplotannya melancarkan aksinya mulai dari tengah malam hingga dini hari.

"Ia (korban) kami sabetkan pisau dan kena ke bagian lengannya. Karena korban sudah tidak melawan lalu barang-barangnya kami ambil," kata AKW dibenarkan oleh RS.

Modus para pelaku lanjutnya, tiga orang naik ke atas truk, dua orang lainnya mengadang truk korban dengan memalangkan sepeda motor di tengah jalan.

"Kalau lokasi (tempat biasa beraksi), mulai dari Kampung Gunung Batin, sampai ke perbatasan Tulang Bawang Barat," kata kedua pelaku sambil menjelaskan jika kasi serupa sudah dilakukan sebanyak dua kali.

Pelaku RS menambahkan, dari aksi terakhir yang mereka lakukan, Rabu (29/4/2020) lalu sekitar pukul 01.30 WIB, mereka mengambil paksa dompet korban, serta mengambil satu unit Handphone.

Kejar 3 Pelaku Lainnya

Selain dua pelaku yang sudah ditangkap karena aksi penodongan dan penganiayaan, Polsek Terusan Nunyai juga masih kejar tiga pelaku lainnya yang masih buron.

Kapolsek Iptu Santoso mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro menerangkan, aksi penodongan dan penganiayaan sopir truk di Lintas Timur, Kampung Gunung Batin Ilir dilakukan lima orang.

"Dua orang sudah kita amankan. Tiga orang masih dalam pengejaran Unit Reskrim Polsek Terusan Nunyai. Mereka rekan dari AKW dan RS (pelaku yang sudah ditangkap)," kata Iptu Santoso, Kamis (28/5/2020).

Modus para pelaku lanjut Santoso, sebagian mengikuti truk yang mereka incar, dan sebagian lainnya mencegat truk, lalu para pelaku langsung naik ke atas truk.

"Mereka mengancam sopir, meminta barang-barang korban, bahkan melukai korban dengan senjata tajam jenis pisau yang mereka bawa," jelas Iptu Santoso.

Kapolsek menegaskan, pihaknya telah mengetahui identitas dan ciri-ciri tiga pelaku yang masih melarikan diri.

Kedua pelaku RS dan AKW yang sudah tertangkap disidik dengan dua laporan Polisi, dan dijerat Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Jajaran Polsek Terusan Nunyai tangkap dua pelaku penodongan dan penganiayaan terhadap sopir truk yang melintas di ruas lintas timur (Lintim), Terusan Nunyai.

Kedua pelaku berinisial AKW (19) warga Kampung Gunung Batin Ilir, Kecamatan Terusan Nunyai, sedangkan satunya RS (21) warga Kampung Tiuh Mekar Asri, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Sepeda motor yang digunakan pelaku penodongan dan penganiayaan sopir truk di Jalintim Terusan Nunyai.
Sepeda motor yang digunakan pelaku penodongan dan penganiayaan sopir truk di Jalintim Terusan Nunyai. (Tribunlampung.co.id/Syamsir)

Kepala Polsek Terusan Nunyai Iptu Santoso mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro menerangkan, dua pelaku diamankan di kediamannya masing-masing, Rabu (27/5/2020) sekitar pukul 04.00 WIB.

"Dua orang (pelaku) kami amankan karena terlibat aksi penodongan dan penganiayaan terhadap seorang sopir truk, di Lintas Timur, Gunung Batin Ilir," terang Iptu Santoso.

Dari kedua pelaku lanjut Santoso, jajarannya juga mengamankan barang bukti berupa satu bilah senjata tajam (Sajam) jenis pisau dan satu unit sepeda motor Honda Spacy warna hitam putih.

"Selain mengambil dompet dan uang korbannya, para pelaku juga nekat melukai korban dengan menyabetkan pisau yang mereka bawa, sebelum akhirnya meninggalkan korban," jelas Kapolsek.

Sopir Truk Bisa Keluarkan Uang hingga Rp 500 Ribu Sekali Jalan untuk Bayar Pungli Jalinteng

Para Sopir Truk yang melintas di Jalinteng, bisa sampai mengeluarkan uang Rp 500 ribu sekali jalan untuk membayar Pungli.

Salah seorang Sopir Truk bermuatan, Heri mengatakan, terkadang, dalam sekali jalan, uang jalannya bisa habis hanya untuk membayar Pungli.

"Dalam satu kali jalan, untuk membayar para Pungli saja, bisa keluar uang total hingga Rp 500 ribu," kata Heri, Rabu (29/4/2020).

Dengan demikian, lanjut Heri, terkadang ia tak mendapatkan keuntungan dari mengantarkan barang karena uang jalan habis untuk bayar Pungli.

Heri pun mengapresiasi langkah kepolisian dalam menangkap para pelaku Pungli Jalinteng yang meresahkan tersebut.

Sopir Truk Apresiasi 

Kerja cepat Tekab 308 Satreskrim Polres Lampung Tengah, mengamankan pelaku Pungli Jalinteng, mendapatkan apresiasi sejumlah Sopir Truk bermuatan.

Mereka merasa terganggu dengan maraknya aksi premanisme jalanan tersebut.

Wardoyo salah seorang Sopir Truk mengatakan, tindakan cepat kepolisian diharapkan dapat membuat efek jera untuk para pelaku lainnya yang masih belum tertangkap.

"Sangat kami apresiasi bahwa pihak kepolisian merespon keresahan para sopir di jalan."

"Faktanya aksi pungli itu sangat marak dan meresahkan bagi kami saat bekerja," kata Wardoyo, Rabu (29/4/2020).

Caption: dua pelaku penodongan di Linsum Terusan Nunyai, AKW dan RS diamankan di Mapolsek Terusan Nunyai. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved